Luhut Pastikan Indonesia Siap Ekspor Listrik 2 GW ke Singapura
Intinya Sih...
- Menteri Koordinator Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan Indonesia siap ekspor energi hijau ke Singapura.
- Indonesia berencana ekspor energi hijau sebesar 2-3 GW ke Singapura karena potensi besar energi terbarukan di dalam negeri.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, diskusi terkait ekspor energi hijau ke Singapura sudah berlangsung dan Indonesia siap melaksanakan rencana tersebut.
Luhut menegaskan, Indonesia siap melakukan ekspor energi hijau tersebut sebagai bagian dari komitmen untuk memanfaatkan potensi besar energi terbarukan (EBT) di dalam negeri.
"Ini sudah menjadi bagian dari diskusi kami dengan Singapura dan kami siap melakukannya," kata dia dalam International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta, Kamis (5/9/2024).
1. Listrik yang diekspor sebesar 2 gigawatt
Luhut mengungkapkan, Indonesia telah melakukan negosiasi dengan Singapura terkait ekspor listrik hijau. Menurutnya, Indonesia berencana mengekspor energi hijau sebesar 2 gigawatt (GW) ke Singapura, dan potensi ekspor dapat meningkat hingga 3 GW.
Hal itu disebabkan oleh potensi besar energi terbarukan yang dimiliki Indonesia. Selain itu, Luhut juga menekankan saat ini Indonesia tengah membangun industri panel surya untuk mendukung pengembangan energi hijau tersebut.
"Kami akan mengekspor energi hijau ke Singapura, sekitar 2 gigawatt. Mungkin bisa mencapai 3 gigawatt," ujar Luhut.
Baca Juga: Jokowi Terus Dorong Rencana Indonesia Ekspor Listrik ke Singapura
Editor’s picks
2. Negosiasi dengan Singapura berjalan lancar
Luhut mengungkapkan Indonesia mengembangkan industri panel surya sendiri, yang akan memastikan terpenuhinya kandungan lokal dalam proyek energi terbarukan. Hal itu, menurut dia, telah menjadi salah satu faktor yang memperlancar negosiasi dengan Singapura terkait ekspor energi hijau.
"Negosiasi kami dengan Singapura berjalan sangat baik sehingga kami dapat mengekspor energi hijau sekarang ke Singapura," katanya.
3. Kebutuhan listrik dalam negeri tetap diperhatikan
Luhut memastikan dalam upaya ekspor energi hijau ke Singapura, Indonesia tetap mengutamakan kepentingan nasional. Dia menyatakan, pentingnya perhitungan yang cermat terkait jumlah energi yang diekspor.
Luhut menekankan kebutuhan dalam negeri harus diprioritaskan. Jadi, Indonesia tidak sepenuhnya mengekspor energi hijau sehingga tetap ada pasokan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik.
"Kita lihat lah hitung dengan baik. Kita harus juga lihat kebutuhan dalam negeri, kan. Jangan semua kita ekspor, nanti kita nggak punya," ujarnya.
Baca Juga: Tarif Listrik per kWh Agustus 2024, Ini Rinciannya!