Kontraktor Banting Harga Biar Menang Proyek, Jokowi: Itu Berbahaya

Banting harga sampai 80 persen

Intinya Sih...

  • Presiden Jokowi menyoroti praktik banting harga dalam lelang proyek konstruksi.
  • Harga Penawaran sering diturunkan hingga di bawah 80 persen untuk memenangkan proyek, mengakibatkan penurunan kualitas material.
  • Jokowi menegaskan bahwa pengurangan anggaran proyek dapat mengorbankan aspek estetika, lanskap, dan lingkungan.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyoroti masalah yang sering terjadi dalam proses lelang proyek konstruksi. Hal itu disampaikan Jokowi di hadapan Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi).

Menurut Jokowi, pelaku jasa konstruksi selalu terkait dengan urusan harga penawaran dalam setiap lelang proyek. Dari pengamatannya, dia melihat sering terjadi praktik banting harga di antara para kontraktor demi memenangkan proyek tersebut.

“Yang saya lihat dari jauh, biasanya banting-bantingan harga supaya menang proyek. Benar nggak?” kata Jokowi dalam acara Refleksi 10 Tahun Pemerintahan Bidang Konstruksi dan Investasi, Rabu (31/7/2024).

Baca Juga: Jokowi Ungkap Prioritas Infrastruktur Pemerintahan Mendatang

1. Kontraktor banting harga hingga 80 persen

Kontraktor Banting Harga Biar Menang Proyek, Jokowi: Itu BerbahayaIlustrasi pembangunan infrastruktur yang didukung APBN. (dok. Kemenkeu)

Jokowi menyatakan kompetisi dan persaingan dalam proses lelang proyek adalah hal yang baik. Namun, dia menegaskan praktik banting harga tidaklah baik.

Menurutnya, untuk memenangkan proyek, sering kali Harga Perkiraan Sendiri (HPS) diturunkan hingga di bawah 80 persen, dan itu sudah menjadi praktik yang umum dilakukan.

“Supaya menang proyek, HPS-nya turun di bawah 80 persen. Ada lho, banyak lho. Benar ndak,” tuturnya.

2. Banting harga mempengaruhi kualitas proyek

Kontraktor Banting Harga Biar Menang Proyek, Jokowi: Itu BerbahayaPresiden Joko "Jokowi" Widodo dalam acara Refleksi 10 Tahun Pemerintahan Bidang Konstruksi dan Investasi, Rabu (31/7/2024). (YouTube/Sekretariat Presiden)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyoroti akibat dari penurunan harga yang ekstrem adalah penurunan kualitas proyek-proyek infrastruktur, utamanya karena ada pengurangan pada material yang digunakan.

Dia menjelaskan penurunan harga menyebabkan penggunaan material berkualitas rendah, seperti penambahan pasir dan pengurangan semen, hingga pengecilan besi.

“Larinya pasti ke sana, pasirnya dibanyakin, semennya dikurangin, besinya dikecilin, tapi tidak di Gapensi, tidak,” sebut Jokowi.

3. Menyebabkan tak terpenuhinya unsur estetika

Kontraktor Banting Harga Biar Menang Proyek, Jokowi: Itu BerbahayaIlustrasi jalan tol. (ANTARA FOTO)

Jokowi menegaskan ketika anggaran proyek ditekan hingga di bawah 80 persen dari HPS, aspek-aspek penting seperti estetika, lanskap, dan lingkungan seringkali terabaikan.

Dia mengingatkan dengan anggaran yang dipangkas terlalu banyak, kualitas proyek itu sendiri belum tentu baik. Jokowi menyatakan yang terpenting bagi sebagian pihak adalah proyek tersebut selesai, meskipun mengorbankan aspek keindahan dan lingkungan. Hal ini dianggapnya berbahaya.

Jokowi mengkritik tepuk tangan yang muncul dari audiens saat dirinya menyampaikan hal tersebut, dengan menyatakan tidak adanya anggaran untuk mempercantik bangunan adalah masalah serius.

“Karena anggarannya dipangkas terlalu banyak, makanya yang penting jadi. Itu yang berbahaya. Kok ditepuktangan? Karena memang tidak ada anggaran untuk mempercantik bangunan itu,” tambahnya.

Baca Juga: Jokowi Bakal Soft Launching Sistem Pajak Baru, Ini Progresnya

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya