Jokowi Minta Hati-hati dengan Tren Gig Economy, Kenapa?
Intinya Sih...
- Jokowi mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap perkembangan gig economy di Indonesia.
- Perusahaan lebih memilih pekerja independen, freelance, serta kontrak jangka pendek untuk mengurangi risiko ketidakpastian global.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap perkembangan gig economy, yang sering disebut sebagai ekonomi serabutan dan paruh waktu.
Jokowi menegaskan, jika fenomena tersebut tidak dikelola dengan baik, gig economy dapat menjadi tren yang semakin meluas di Indonesia.
"Gig economy, hati-hati dengan ini, ekonomi serabutan, ekonomi paruh waktu. Kalau tidak dikelola dengan baik ini akan menjadi tren," kata Jokowi saat membuka Kongres ISEI & Seminar Nasional 2024, Surakarta, Kamis (19/9/2024).
1. Perusahaan cenderung memilih kontrak jangka pendek
Jokowi mengungkapkan adanya kecenderungan perusahaan saat ini lebih memilih pekerja independen, freelance, serta kontrak jangka pendek. Hal itu dilakukan sebagai respons perusahaan untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian global.
"Perusahaan lebih memilih kontrak jangka-jangka pendek untuk mengurangi risiko ketidakpastian global yang sedang terjadi. Ini trennya kita lihat menuju ke sana," tuturnya.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Gig Economy serta Sisi Positif dan Negatifnya
Editor’s picks
2. Kesempatan kerja di dalam negeri semakin berkurang
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, para pekerja dalam gig economy tidak hanya bisa bekerja di dalam negeri, tetapi juga di negara lain. Hal itu, menurut Jokowi, berpotensi mempersempit dan mengurangi kesempatan kerja di dalam negeri.
"Sehingga sekali lagi kesempatan kerja semakin sempit dan semakin berkurang," tambahnya.
3. Karakteristik pekerjaan dalam gig economy
Karakteristik utama gig economy:
- Fleksibilitas: Pekerja memiliki kendali lebih besar atas jadwal kerja mereka.
- Kontrak jangka pendek: Pekerjaan yang diselesaikan biasanya untuk proyek atau periode waktu tertentu.
- Penghasilan berbasis tugas: Pendapatan didapat dari penyelesaian tugas atau proyek tertentu, bukan gaji tetap.
- Pemanfaatan teknologi: Platform digital menjadi perantara antara pemberi kerja dan pekerja.
Baca Juga: 5 Film yang Bahas Pekerja Lepas dan Sisi Gelap Gig Economy