Jokowi Kantongi Kerja Sama Pengembangan IKN hingga Nuklir dari UEA

Disepakati dalam pertemuan dengan Presiden MBZ

Intinya Sih...

  • Kunjungan Jokowi ke PEA menghasilkan 8 kesepakatan penting antara kedua negara, meliputi sektor pariwisata, keuangan, energi nuklir, dan kerja sama investasi.
  • Jokowi menyoroti kerja sama Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan PEA serta pembangunan Kapal Landing Platform Dock (LPD) untuk angkatan laut PEA yang dilakukan oleh PT PAL dengan Tawazun.
  • Pertemuan terbatas membahas rencana kerja sama pembangunan financial center di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pengembangan industri bahan baku nikel untuk kendaraan listrik (EV).

Jakarta, IDN Times - Kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Persatuan Emirat Arab (PEA) atau Uni Emirat Arab (UEA) menghasilkan delapan kesepakatan penting antara dua negara.

Kesepakatan tersebut diperoleh dalam pertemuan dengan Presiden PEA Mohammed bin Zayed (MBZ), meliputi berbagai bidang strategis yang diharapkan mempererat hubungan kerja sama antara Indonesia dan PEA.

“Di sela-sela pertemuan bilateral, kedua pemimpin juga menyaksikan pengumuman delapan kesepakatan deliverables kunjungan,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangan pers melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/7/2024).

Baca Juga: Jokowi Akan Lantik Ponakan dan Aspri Prabowo Jadi Wamenkeu-Wamentan

1. Delapan Kesepakatan yang ditandatangani

Jokowi Kantongi Kerja Sama Pengembangan IKN hingga Nuklir dari UEAPresiden Joko “Jokowi” Widodo di Persatuan Emirat Arab (PEA) atau Uni Emirat Arab (UEA). (BPMI Setpres)

Pertama, ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian BUMN Indonesia dengan Eagle Hills yang berfokus pada pengembangan sektor pariwisata dan transportasi udara.

Kedua, MoU antara Otorita Ibu Kota Nusantara dan Dubai International Financial Centre Authority yang bertujuan membentuk pusat keuangan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ketiga, MoU antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan Emirates Nuclear Energy Company (ENEC) yang berkaitan dengan pengembangan energi nuklir.

Keempat, MoU antara Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral PEA (UAE CB) mengenai sistem pembayaran antar negara.

Kelima, MoU antara Kementerian Keuangan Indonesia dengan Ministry of Finance PEA tentang manajemen keuangan publik.

Keenam, framework agreement antara PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan PAL Aerospace dalam bidang pesawat patroli maritim dan pesawat anti kapal selam.

Lalu, MoU antara Masdar dan PLN ICON Plus untuk studi bersama dan penilaian instalasi panel surya atap di sektor komersial dan industri di Indonesia.

Terakhir, MoU antara Mohammed bin Zayed Species Conservation Fund United Emirates Arabs dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia terkait pembangunan Sheikh Mohammed bin Zayed dan Joko Widodo International Mangrove Research Center di Bali.

Baca Juga: Jokowi Terima Penghargaan Order of Zayed dari Presiden Uni Emirat Arab

2. Ada empat isu penting yang dibahas Jokowi dan MBZ

Jokowi Kantongi Kerja Sama Pengembangan IKN hingga Nuklir dari UEAPresiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Uni Emirat Arab (UAE), Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Abu Dhabi (dok. Sekretariat Presiden)

Dalam pertemuan bilateral dengan MBZ, Jokowi membahas berbagai isu strategis untuk memperkuat hubungan kedua negara. Pertama, Jokowi menyoroti kerja sama Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan PEA yang mulai berlaku sejak September 2023, menjadikan PEA sebagai negara pertama di Timur Tengah yang memiliki CEPA dengan Indonesia.

Jokowi juga menyambut baik kerja sama di bidang industri strategis, termasuk pembangunan Kapal Landing Platform Dock (LPD) untuk angkatan laut PEA yang dilakukan oleh PT PAL dengan Tawazun.

“Isu kedua yang disampaikan Presiden dalam pertemuan Bilateral Pleno terkait dengan kerja sama investasi. Investasi PEA ke Indonesia semakin kuat, dan salah satunya yang menjadi fokus Indonesia saat ini adalah pembangunan IKN dan hilirisasi industri. Dan khusus untuk isu ini secara lebih detail dibahas dalam pertemuan terbatas,” ujar Retno.

Ketiga, kerja sama iklim dan energi bersih juga menjadi perhatian. Jokowi mengapresiasi dukungan investasi PEA dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Cirata yang akan mencapai 500 MW, serta groundbreaking Mangrove Research Center di Bali dan kerjasama Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) antara BRIN dan Emirates Nuclear Energy Corporation (ENEC).

Terakhir, dalam bidang sosial budaya, Jokowi menyambut baik pemberian Zayed Award for Human Fraternity 2024 kepada Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai bentuk dukungan terhadap toleransi dan moderasi Islam.

Baca Juga: Jokowi Sebut Progres IKN Baru 15 Persen, Istana: Ini Proyek Besar

3. Perdalam rencana kerja sama di IKN dan kendaraan listrik

Jokowi Kantongi Kerja Sama Pengembangan IKN hingga Nuklir dari UEAPresiden Joko “Jokowi” Widodo di Persatuan Emirat Arab (PEA) atau Uni Emirat Arab (UEA). (BPMI Setpres)

Selain pertemuan bilateral pleno, Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan terbatas dengan Presiden Muhammad bin Zayed (MBZ) yang fokus pada kerja sama investasi.

Beberapa isu utama yang dibahas meliputi rencana kerja sama pembangunan financial center di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pengembangan industri bahan baku nikel.

Rencana kerja sama pembangunan financial center di IKN diwadahi dalam MoU yang ditandatangani oleh Menteri PUPR dengan Dubai International Financial Center (DIFC).

“Dan setelah penandatangan MoU ini tentunya akan diikuti oleh kunjungan delegasi teknis yang akan mulai membahas persiapan kerja sama,” kata Retno.

Selain itu, kerja sama pengembangan industri bahan baku nikel menjadi fokus pembicaraan. Indonesia memiliki cadangan nikel yang besar dan telah mengembangkan ekosistem hilirisasi nikel, terutama untuk baterai dan kendaraan listrik (EV).

“Dalam kaitan inilah Presiden Jokowi mengajak PEA untuk melakukan investasi di bidang EV dari hulu ke hilir,” tutur Rento.

Pembahasan mengenai kerja sama di bidang kendaraan listrik tersebut akan dilanjutkan dengan diskusi teknis antara tim dari kedua negara.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya