Ini Alasan Dirut Kimia Farma Dicopot

Dirut baru diminta perbaiki keuangan jadi positif

Intinya Sih...

  • Djagad Prakasa Dwialam diangkat sebagai Dirut baru PT Kimia Farma untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang merugi.
  • Strategi transformasi meliputi penguatan sistem informasi, penataan aset manufaktur, rebranding ritel, dan perluasan layanan di sektor layanan.

Jakarta, IDN Times - Djagad Prakasa Dwialam menjelaskan alasan pergantian direksi yang terjadi di PT Kimia Farma (Persero) Tbk, di mana dia ditunjuk sebagai direktur utama perusahaan yang baru.

Djagad mengatakan, perombakan direksi adalah keputusan pemegang saham. Tujuan utama dari perubahan tersebut untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang sedang merugi.

“Pergantian kepemimpinan di BUMN dan di mana saja itu bisa terjadi setiap saat. Tapi yang pasti bahwa pergantian itu adalah satu hal yang normal dan tujuannya untuk bisa lebih meningkatkan kinerja perusahaan,” kata Djagad dalam paparan publik usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) perseroan di Jakarta, Selasa (25/6/2024).

Baca Juga: Dirut Kimia Farma Dicopot, Diganti Djagad Prakasa

1. Strategi Kimia Farma perbaiki kinerja di 2024

Ini Alasan Dirut Kimia Farma DicopotPaparan publik (public expose) tahunan PT Kimia Farma Tbk. (IDN Times/Trio Hamdani)

Ada sejumlah strategi transformasi yang mencakup berbagai langkah penguatan fundamental perusahaan. Fokus utama termasuk penguatan sistem informasi terintegrasi melalui strategi digital untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi operasional.

Dalam sektor manufaktur, perusahaan akan melakukan penataan aset dengan mengurangi jumlah pabrik dari 10 menjadi 5, meningkatkan utilisasi fasilitas produksi, serta mengoptimalkan portofolio produk dengan fokus pada produk tertentu. Selain itu, akan ada penguatan dalam bidang pemasaran dan penjualan.

Pada sektor ritel, strategi yang diterapkan mencakup rebranding outlet, pengendalian persediaan dan kas, serta penguatan portofolio produk khususnya vitamin, mineral, dan suplemen. Untuk divisi perdagangan, Kimia Farma menargetkan peningkatan tingkat layanan hingga 85 persen, peningkatan portofolio produk dengan margin tinggi serta alat kesehatan, dan perluasan saluran distribusi.

Di sektor layanan, perusahaan berencana melakukan rebranding outlet, meningkatkan kualitas layanan di klinik dan laboratorium, serta memperluas portofolio layanan yang ditawarkan.

Baca Juga: Jurus Erick Thohir Obati Kimia Farma-Indofarma yang Sakit 

2. Direksi komit mengembalikan kinerja keuangan menjadi positif

Ini Alasan Dirut Kimia Farma DicopotKimia Farma (Instagram Kimia Farma)

rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp1,48 triliun. Angka ini melonjak tinggi disbanding tahun sebelumnya yang tercatat rugi Rp190,4 miliar.

“Harapannya adalah tentunya mengembalikan posisi keuangan dari perusahaan khususnya Kimia Farma secara grup untuk kembali ke ranah yang positif, dengan prioritas-prioritas yang sudah disampaikan tadi ya,” ujar Djagad.

3. Djagad gantikan David Utama jadi dirut Kimia Farma

Ini Alasan Dirut Kimia Farma Dicopotilustrasi pergantian direksi (IDN Times/Nathan Manaloe)

Pemegang saham sepakat merombak direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF). Djagad Prakasa Dwialam ditunjuk sebagai direktur utama baru Kimia Farma.

Djagad menggantikan David Utama yang sebelumnya mengisi pucuk pimpinan tertinggi di BUMN farmasi tersebut. Pergantian tersebut diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kimia Farma di Jakarta, Selasa (25/6/2024).

Kimia Farma juga melakukan pergantian pada posisi direktur Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam perubahan tersebut, Dharma Syahputra resmi digantikan oleh Disriel Revolin Putra.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya