Inflasi AS Melandai Beri Angin Segar, Rupiah Menguat Sore Ini

Menguat 54 poin

Intinya Sih...

  • Rupiah menguat 54 poin atau 0,33 persen terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Senin.
  • Nilai tukar rupiah juga mengalami penguatan signifikan di kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR).

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Senin (1/7/2024). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada di posisi Rp16.321 per dolar AS.

Dengan demikian, mata uang Garuda menguat 54 poin atau 0,33 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya yang berada di level Rp16.375 per dolar AS.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, rupiah dibuka pada level Rp16.352,5 dan sepanjang hari nilai tukar rupiah menunjukkan tren penguatan, dengan rentang perdagangan antara Rp16.313 hingga Rp16.371 per dolar AS.

Baca Juga: Inflasi AS Mereda, Rupiah Menguat di Awal Juli

1. Rupiah juga menguat di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate

Nilai tukar rupiah juga mengalami penguatan signifikan di kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada hari ini. Rupiah tercatat di level Rp16.355 per dolar AS, menguat 39 poin dari posisi sebelumnya di Rp16.394 per dolar AS pada 28 Juni 2024.

Dalam sepekan terakhir, rupiah sempat berada di level Rp16.421 pada 27 Juni dan Rp16.435 pada 26 Juni, sebelum akhirnya menurun dan menunjukkan penguatan bertahap menuju Rp16.355 per dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini.

Baca Juga: Banggar Minta Pemerintah Beberkan Kondisi Rupiah secara Obyektif 

2. Data inflasi AS dan dampaknya pada kebijakan the Fed jadi sorotan

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyoroti data terbaru mengenai indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve (the Fed).

Menurut data tersebut, indeks harga PCE tidak mengalami perubahan pada Mei, menyusul kenaikan 0,3 persen yang tidak direvisi pada April. Secara tahunan, indeks harga PCE meningkat 2,6 persen pada Mei, sedikit menurun dari 2,7 persen pada April 2024.

Menyusul rilis data inflasi tersebut, kata Ibrahim, probabilitas pelonggaran kebijakan moneter oleh the Fed pada September sedikit meningkat menjadi sekitar 67 persen dari sebelumnya sekitar 65 persen pada akhir Kamis. Hal itu berdasarkan perhitungan LSEG.

“Pasar juga memperkirakan antara satu atau dua kali penurunan suku bunga sebesar 25 bps setiap tahunnya pada tahun ini,” ujarnya.

3. Rupiah diperkirakan menguat pada perdagangan Selasa

Pada perdagangan sore ini, rupiah berhasil ditutup menguat sebesar 54 poin, meskipun sebelumnya sempat menguat hingga 60 poin per dolar AS dari penutupan sebelumnya.

Menurut Ibrahim, pada perdagangan besok, Selasa (2/7/2024), rupiah akan mengalami fluktuasi, namun diprediksi rupiah akan ditutup menguat dalam rentang Rp16.270 hingga Rp16.350 per dolar AS.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya