Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,94 Persen, Ini 4 Bahan Bakar Pendorongnya

Berkat daya beli masyarakat terjaga

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada sejumlah faktor yang menjadi bahan bakar pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 4,94 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada kuartal III-2023, dibandingkan periode yang sama 2022.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh peningkatan mobilitas dan sektor pariwisata.

"Jumlah penumpang di seluruh moda transportasi mengalami peningkatan pada triwulan III-2023," kata dia dalam konferensi pers, Senin (6/11/2023).

Disebutkan bahwa jumlah penumpang di seluruh moda transportasi mengalami peningkatan, yakni angkutan rel naik 26,71 persen, angkutan laut 11,12 perseb, dan angkutan udara 29,18 persen (yoy).

Pertumbuhan jumlah penumpang di seluruh moda transportasi mengiringi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang tumbuh sebesar 64,87 persen di kuartal III-2023 (yoy). Khusus perjalanan wisatawan domestik tumbuh sebesar 13,35 persen (yoy).

"Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia terus meningkat dan mendekati level pra-pandemik," sebutnya.

Amalia menerangkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga didorong oleh penyelenggaraan event nasional dan internasional, terutama kegiatan yang terkait dengan KTT ke-43 ASEAN selama kuartal III-2023. Sebab, kegiatan tersebut mendorong peningkatan aktivitas ekonomi.

1. Aktivitas produksi masih mengalami ekspansi

Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,94 Persen, Ini 4 Bahan Bakar PendorongnyaIlustrasi pabrik. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia juga masih berada di zona ekspansi, yaitu mencapai 52,93 persen.

Kemudian, kapasitas produksi terpakai kuartal III-2023 mencapai 75,17 persen, lebih tinggi dari kuartal III-2022 sebesar 73,67 persen.

BPS juga mencatat, produksi semen tumbuh sebesar 3,05 persen (yoy). Begitupun penjualan listrik tumbuh sebesar 4,49 persen (yoy), terutama didorong konsumsi listrik segmen bisnis yang tumbuh 11,14 persen.

Salah satu komoditas unggulan Indonesia, yakni batu bara juga masih mengalami pertumbuhan produksi sebesar 5,65 persen pada kuartal III -2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Aktivitas produksi terlihat tetap solid," kata Amalia.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,94 Persen di Kuartal III

2. Daya beli masyarakat masih terjaga

Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,94 Persen, Ini 4 Bahan Bakar PendorongnyaIlustrasi pasar (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Amalia mengatakan, inflasi yang terkendali juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, di mana inflasi September 2023 tercatat sebesar 0,38 persen secara kuartalan dan 2,28 persen secara tahunan.

Indeks penjualan eceran riil tumbuh 1,25 persen (yoy), penjualan domestik sepeda motor naik 11,28 persen (yoy), nilai transaksi uang elektronik dan kartu kredit masing-masing tumbuh 6,91 persen dan 25,75 persen (yoy).

Begitupun kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) tumbuh 12,30 persen (yoy).

"Dan daya beli masyarakat masih terlihat stabil. Ini diindikasikan dengan inflasi yang terkendali, indeks penjualan eceran riil yang tumbuh, penjualan domestik sepeda motor juga naik, nilai transaksi uang elektronik dan kartu kredit juga tumbuh," tuturnya.

3. Respons kebijakan pemerintah dan BI

Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,94 Persen, Ini 4 Bahan Bakar PendorongnyaKantor Bank Indonesia (BI). IDN Times/Hana Adi Perdana

Respons kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah dan BI juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan.

Dalam hal ini, belanja modal pemerintah pada kuartal III-2023 tumbuh 32,37 persen (yoy). Kemudian, dari sisi moneter, Bank Indonesia tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan sebesar 5,75 persen.

Baca Juga: Rupiah Loyo, BPS Wanti-Wanti Naiknya Harga Barang Impor

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya