DPR RI Peringatkan Ancaman Starlink di Indonesia

Perusahaan di dalam negeri bisa tumbang

Intinya Sih...

  • DPR kritik keputusan pemerintah menghadirkan layanan Starlink di Indonesia
  • Perusahaan dalam negeri khawatir akan kalah bersaing dengan Starlink yang didirikan oleh Elon Musk

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus menyampaikan kritik terhadap keputusan pemerintah menghadirkan layanan Starlink di Indonesia.

Menurut Deddy, langkah tersebut tampaknya lebih ditujukan untuk meramaikan World Water Forum (WWF) yang diselenggarakan di Bali baru-baru ini, dan meningkatkan pengakuan internasional. Namun dia khawatir, hal itu bisa membuat Starlink mendominasi industri seluler nasional.

“Untuk menghadirkan Elon Musk, kita harus membuka Starlink itu menguasai, dan nanti akan menghegemoni yang namanya industri selular kita. Sekarang mungkin belum tapi rapidly itu akan ke sana arahnya,” kata dia dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Selasa (11/6/2024).

Baca Juga: Intip Perbedaan Harga Internet Starlink dengan Penyedia Internet Lokal

1. Telkom dan Indosat disebut sudah berdarah-darah untuk Indonesia

DPR RI Peringatkan Ancaman Starlink di IndonesiaPeluncuran Satelit Merah Putih 2 milik Telkomsat, Rabu (20/2/2024) waktu Florida, Amerika Serikat (AS). (dok. Istimewa)

Deddy mengingatkan perusahaan dalam negeri seperti Telkom, Telkomsel, dan Indosat telah berjuang keras dalam investasi di Indonesia.

Dia menekankan Starlink, yang didirikan oleh Elon Musk, dapat mengakses seluruh wilayah Indonesia tanpa batasan biaya. Sementara perusahaan lokal telah menghabiskan banyak sumber daya untuk infrastruktur mereka.

“Padahal yang namanya Telkom, Telkomsel, Indosat dan sebagainya itu sudah berjuang berdarah-darah,” ujarnya.

Dia juga mempertanyakan apakah Starlink akan mampu memberikan dividen dan pajak yang lebih besar dibandingkan perusahaan telekomunikasi lokal seperti Telkomsel. Selain itu, dia juga mempertanyakan apakah perusahaan tersebut bisa menyerap tenaga kerja Indonesia lebih banyak daripada Telkomsel dan Indosat.

Baca Juga: Luhut Ungkap Alasan Pemerintah Izinkan Starlink Beroperasi di RI

2. Tak masalah jika Starlink hanya menjangkau wilayah terpencil

DPR RI Peringatkan Ancaman Starlink di IndonesiaIlustrasi layanan Starlink (X/@Starlink)

Deddy menyetujui penggunaan Starlink di daerah pedesaan dan terpencil, bahkan dia telah memasang hampir 20 titik dengan biaya pribadi di daerah pemilihannya. Namun, dia menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak terhadap operator lokal, termasuk dari sisi keamanan nasional.

“Kalau itu kemudian mengurangi kemampuan operator Telkomsel kita notabene-nya BUMN, kita kan harus mikir dulu mau ke mana arahnya? Belum lagi dari sisi national security? Sekarang okelah bahwa mereka belum secanggih yang fiber optik tapi lama-lama akan ke sana,” tuturnya.

3. Singgung ada menteri senior yang terlalu menganggap enteng

DPR RI Peringatkan Ancaman Starlink di Indonesiailustrasi internet satelit Starlink milik Elon Musk (X/@Starlink)

Deddy juga menanggapi pernyataan seorang menteri senior yang berpendapat perusahaan yang tidak berinovasi dibiarkan mati. Dia menyatakan ketidaksetujuannya dengan pandangan tersebut dan menekankan pentingnya menjaga kedaulatan dan martabat bangsa dalam menghadapi persaingan global.

Menurutnya, pandangan seperti itu bisa merusak industri manufaktur nasional dan mengancam kedaulatan serta martabat Indonesia sebagai sebuah bangsa.

“Saya betul-betul heran mendengar pernyataan menteri senior kita yang bilang kalau lu enggak inovasi, ya biarin mati lu sendiri. Kok begitu mikirin bangsa ini? Kalau gitu buka aja semua biar manufaktur kita hancur,” ucapnya.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya