Daftar Subsidi yang Dilanjutkan di Era Prabowo-Gibran
![Daftar Subsidi yang Dilanjutkan di Era Prabowo-Gibran](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20240401/img-2437-b7131c4a93109bde117bff7b6e377a24_600x400.jpeg)
Intinya Sih...
- Pemerintah Indonesia Maju mengusulkan kebijakan subsidi BBM, LPG, dan listrik dalam RAPBN 2025.
- Subsidi BBM mencakup minyak tanah dan solar, fokus pada pemberian subsidi tetap dan selisih harga.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju telah mengusulkan sejumlah kebijakan subsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Program tersebut nantinya akan dijalankan oleh pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 hingga 2029.
Komisi VII dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM) dalam rapat kerja pada Rabu (19/6/2024), telah menyepakati asumsi dasar sektor ESDM 2025.
Lantas, subsidi apa saja yang akan dilanjutkan di era Prabowo-Gibran?
Baca Juga: Kemenkeu Sebut Program Prabowo-Gibran Masuk dalam RAPBN 2025
1. Subsidi solar dan minyak tanah
Menteri ESDM Arifin Tasrif telah mengusulkan volume subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam RAPBN 2025 sebanyak 18,84 hingga 19,99 juta kiloliter. Dari jumlah tersebut, minyak tanah diproyeksikan mencapai 0,51 hingga 0,55 juta kiloliter, sedangkan minyak solar diperkirakan 18,33 hingga 19,44 juta kiloliter.
Kebijakan subsidi BBM fokus pada pemberian subsidi tetap untuk minyak solar, sementara untuk minyak tanah diberikan subsidi selisih harga.
Editor’s picks
Baca Juga: Jokowi Panggil Para Menteri, Beri Arahan APBN Pemerintahan Prabowo
2. Subsidi LPG 3 kg
Untuk subsidi LPG 3 kg, pemerintah mengusulkan volume sebesar 8,17 juta metrik ton dalam RAPBN 2025.
Kebijakan LPG berfokus pada transformasi subsidi menjadi berbasis penerimaan manfaat dengan integrasi data penerima manfaat yang akurat, termasuk pendataan teknologi pengguna LPG 3 kg.
3. Subsidi listrik rumah tangga miskin
Terakhir, subsidi listrik di RAPBN 2025 diusulkan mencapai Rp83,02 hingga Rp88,36 triliun, dengan asumsi kisaran harga minyak mentah 75-85 dolar AS per barel dan kurs Rp15.300 hingga Rp16.000 per dolar AS.
Kebijakan subsidi listrik fokus pada penyaluran yang tepat sasaran untuk rumah tangga miskin dan rentan, serta mendorong transisi energi yang lebih efisien dan adil, dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, fiskal, dan lingkungan.