BI Tahan Suku Bunga, Rupiah Menguat Libas Dolar AS ke Rp16.100

Rupiah menguat 80 poin

Intinya Sih...

  • Rupiah menguat 80 poin atau 0,49 persen terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Rabu.
  • Nilai tukar rupiah juga mengalami penguatan signifikan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR).

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan signifikan pada penutupan perdagangan Rabu (17/7/2024). Rupiah ditutup pada level Rp16.100 per dolar AS sejalan dengan ditahannya suku bunga BI pada level 6,25 persen. 

Mengutip data Bloomberg, mata uang Garuda menguat 80 poin atau 0,49 persen dari penutupan sebelumnya di level Rp16.180 pada Selasa (16/7/2024).

Pergerakan rupiah terhadap dolar AS sepanjang hari ini menunjukkan tren penguatan. Dibuka pada level Rp16.151, rupiah terus menunjukkan performa positif meski sempat berfluktuasi.

Penguatan tertinggi yang dicapai rupiah pada level Rp16.095, sementara level terendahnya berada di Rp16.160 per dolar AS.

Baca Juga: Tahan Laju Dolar, Rupiah Menguat ke Rp16.151 Pagi Ini

1. Rupiah juga menguat di JISDOR pada 17 Juli 2024

Nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan signifikan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu, 17 Juli 2024.

Rupiah tercatat menguat 74 poin ke posisi Rp16.129 per dolar AS, dari posisi sebelumnya di Rp16.203 per dolar AS pada 16 Juli 2024.

Dalam sepekan terakhir, rupiah telah menunjukkan tren yang fluktuatif, namun cenderung menguat dari posisi Rp16.341 pada 4 Juli 2024 hingga mencapai Rp16.129 pada 17 Juli 2024.

Baca Juga: Sejarah Bank Indonesia, Bank Sentral Penjaga Kestabilan Nilai Rupiah

2. Rupiah menguat di tengah optimisme penurunan suku bunga AS

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, optimisme terhadap penurunan suku bunga di AS turut mendorong kenaikan harga saham-saham di negara tersebut.

Hal itu terjadi karena inflasi yang rendah dan pernyataan dovish dari Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) memicu spekulasi mereka akan menurunkan suku bunga mulai September.

Dia menjelaskan para pedagang memperkirakan kemungkinan sebesar 91,7 persen bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September. Prediksi tersebut dilihat dari data CME Fedwatch.

“Data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan tidak banyak menghalangi spekulasi penurunan suku bunga,” ujar Ibrahim.

Ketua Fed, Jerome Powell juga menyatakan pihaknya semakin yakin inflasi akan terus menurun. Powell menegaskan bank sentral tidak perlu menunggu inflasi mencapai target 2 persen untuk mulai menurunkan suku bunga.

3. Rupiah diproyeksikan lanjut menguat pada perdagangan Kamis

Nilai tukar rupiah diperkirakan akan mengalami pergerakan yang fluktuatif pada perdagangan Kamis (18/7/2024). Ibrahim menyatakan, meskipun akan terjadi volatilitas, rupiah diprediksi akan ditutup menguat dalam rentang Rp16.040 hingga Rp16.120 per dolar AS.

Ibrahim menjelaskan berbagai faktor eksternal dan internal akan mempengaruhi pergerakan rupiah.

Namun, sentimen positif dari kebijakan moneter dan kondisi ekonomi domestik yang stabil diperkirakan akan memberikan dukungan terhadap penguatan rupiah.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya