Badai PHK Berlanjut, Peserta BPJS Ketenagakerjaan Menciut

Di industri garmen, tekstil, dan alas kaki

Intinya Sih...

  • Penurunan peserta aktif di sektor industri garmen, tekstil, dan alas kaki terjadi sejak Januari 2023 hingga Mei 2024.
  • Sektor industri garmen/pakaian jadi mengalami penurunan jumlah peserta aktif sebesar 4,27 persen atau 24.996 peserta.
  • Jumlah peserta aktif di sektor industri tekstil juga mengalami penurunan signifikan sebesar 6,17 persen atau setara dengan 21.005 peserta.

Jakarta, IDN Times - BPJS Ketenagakerjaan mengungkapkan ada tren penurunan peserta aktif di beberapa sektor industri dari Januari 2023 hingga Mei 2024, sejalan dengan maraknya kasus pemutusan hubungan kerja belakangan ini.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, menyampaikan bahwa sektor industri garmen/pakaian jadi mengalami penurunan jumlah peserta aktif dari 584.865 pada Januari 2023 menjadi 559.869 pada Mei 2024, turun 4,27 persen atau 24.996 peserta.

“Kita melihat bahwa sejak tahun 2023 Januari memang trennya menurun. Kita melihat penurunannya kurang lebih 4,2 persen. Jadi, 24 ribu orang yang tidak jadi peserta lagi di industri ini,” kata Anggoro dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Meski demikian, terdapat kenaikan jumlah peserta aktif pada periode Februari-Maret 2024 yang diperkirakan terkait dengan momen Idul Fitri. Namun, setelah itu trennya kembali menurun. 

Baca Juga: Bongkar-Pasang Permendag Impor demi Halau Badai PHK Industri Tekstil

1. Peserta aktif di industri tekstil juga turun hingga 21.005 peserta

Badai PHK Berlanjut, Peserta BPJS Ketenagakerjaan MenciutSosialisasi cara mendaftarakan diri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. (dok. BPJS Ketenagakerjaan)

Anggoro mengungkapkan, jumlah peserta aktif di sektor industri tekstil juga mengalami penurunan signifikan dari 340.331 pada Januari 2023 menjadi 319.326 pada Mei 2024.

Penurunan tersebut mencapai 6,17 persen atau setara dengan 21.005 peserta. Hal itu membuktikan adanya tantangan yang dihadapi industri tekstil dalam mempertahankan tenaga kerjanya.

“Kalau kita lihat penurunannya sejak Januari 2023 sampai dengan bulan Mei ini itu turunnya 6 persen atau turun 21 ribu TK (tenaga kerja) aktif,” ujar dia.

2. Industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki mulai membaik

Badai PHK Berlanjut, Peserta BPJS Ketenagakerjaan MenciutSosialisasi cara mendaftarakan diri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. (dok. BPJS Ketenagakerjaan)

Dia mengungkapkan sektor industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki sempat mengalami penurunan jumlah peserta aktif dari 650.740 pada Januari 2023 menjadi 608.843 pada Februari 2024, turun sebesar 6,44 persen atau sekitar 41.897 peserta.

Meskipun pada awal 2024 terdapat kenaikan jumlah peserta aktif sebesar 3,31 persen atau 20.100 peserta, peningkatan tersebut masih belum mampu mengimbangi penurunan yang terjadi sebelumnya.

“Kalau dari Januari 2023 sampai dengan Desember itu masih turun terus 6 persen. Di 4 bulan terakhir ini mulai meningkat kurang lebih 3 persen. Ini sedikit ada kabar baik di alas kaki dan kulit,” sebut Anggoro.

Baca Juga: Marak Badai PHK, Rachmat Gobel Sebut Ada Masalah Pengelolaan Ekonomi

3. Pulau Jawa dominasi kepesertaan industri garmen, tekstil, dan alas kaki

Badai PHK Berlanjut, Peserta BPJS Ketenagakerjaan MenciutInfografis 8 Pabrik Tekstil di Jabar dan Jateng PHK Massal (IDN Times/Aditya Pratama)

Anggoro mengungkapkan enam provinsi utama mendominasi kepesertaan aktif di sektor industri garment, tekstil, dan alas kaki. Jawa Barat tercatat memiliki 2.111 perusahaan (28,94 persen) dengan 531.831 peserta (40,55 persen).

Jawa Tengah menyusul dengan 1.100 perusahaan (16,30 persen) dan 510.490 peserta (33,61 persen). Banten memiliki 699 perusahaan (9,36 persen) dan 166.046 peserta (13,56 persen), sementara Jawa Timur mencatatkan 1.018 perusahaan (15,59 persen) dengan 81.868 peserta (5,59 persen).

DKI Jakarta memiliki 626 perusahaan (9,79 persen) dan 37.145 peserta (2,48 persen), serta DI Yogyakarta dengan 213 perusahaan (3,32 persen) dan 34.058 peserta (2,18 persen). Total keseluruhan dari enam provinsi mencapai 5.767 perusahaan (82,84 persen) dan 1.476.143 peserta aktif (97,98 persen).

“Itu adalah 82 persen. Jadi dari 6.900 (perusahaan) ada 5.700 yang ada di Jawa. Dari 1,5 juta (peserta), 1,4 jutanya ada di Jawa. Inilah konsentrasi dari sektor industri garment, tekstil, dan alas kaki,” tambahnya.

Baca Juga: Ada Badai PHK Industri Tekstil, Jokowi Turun Tangan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya