Anies Kritisi Food Estate, Mentan: Ini untuk Cadangan Negara

Amran menilai food estate harus dilanjutkan

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman merespons rencana calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengganti program food estate (lumbung pangan) dengan sistem contract farming.

Berkaitan dengan itu, Amran menegaskan bahwa program food estate, yang menjadi program strategis nasional (PSN) di era Presiden Joko "Jokowi" Widodo, bertujuan menyediakan cadangan pangan negara.

"Kita membangun food estate itu untuk cadangan, berjaga-jaga. Jadi ini cadangan negara," kata Amran kepada jurnalis saat ditemui di Kompleks Istana Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).

Baca Juga: Anies Bakal Hapus Program Food Estate, Diganti Contract Farming

1. Food estate dikelola secara masif dan modern

Anies Kritisi Food Estate, Mentan: Ini untuk Cadangan NegaraPresiden Jokowi meninjau food estate di Kabupaten Keerom, Papua (dok. Sekretariat Presiden)

Amran menjelaskan, food estate akan dikelola dalam skala besar guna mencukupi cadangan pangan nasional. Pertanian yang ada di dalamnya pun akan dikelola dengan sistem modern.

"Sekarang sawah kita kan kecil-kecil tuh, di seluruh indonesia. Ini (food estate) nanti skalanya besar, sehingga mememungkinkan untuk pertanian modern," sebutnya.

Jadi, mulai dari proses tanam, pemupukan, pengolahan, seluruhnya menggunakan mekanisasi pertanian. Mekanisasi pertanian adalah penerapan teknologi dan mesin dalam kegiatan pertanian untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan hasil tanaman.

"Nah ini yang kita rancang menjadi pertanian modern," ujar Amran.

Baca Juga: Jokowi bakal Lanjutkan Proyek Food Estate di Merauke Peninggalan SBY

2. Amran menilai food estate harus dilanjutkan

Anies Kritisi Food Estate, Mentan: Ini untuk Cadangan NegaraJokowi tinjau food estate di Kalimantan Tengah (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Dia tak mempersoalkan adanya pandangan yang berbeda. Namun, dia menilai program food estate harus dilanjutkan karena memiliki tujuan yang baik.

"Ada memang berpandangan berbeda, tetapi ini (food estate) saya kira harus kita lanjutkan. Berbeda pandangan itu biasa," tuturnya.

Amran sendiri belum mengetahui seperti apa gagasan Anies berkaitan dengan contract farming, yang merupakan praktik di mana petani menjalin perjanjian kontrak dengan pihak lain untuk menanam dan memasok produk pertanian tertentu.

Hal itu dapat memberikan kepastian bagi petani terkait pasar dan harga, sementara perusahaan mendapatkan pasokan yang stabil.

"Nanti kami coba telaah lebih jauh ya," tambah Amran.

Baca Juga: Cak Imin Nilai Food Estate Gagal Cegah Kenaikan Harga Pangan

3. Anies jelaskan alasan mengapa food estate perlu diganti

Anies Kritisi Food Estate, Mentan: Ini untuk Cadangan NegaraAnies Baswedan dalam acara IMGS 2023, Indonesia's Electoral Epoch: Unveiling the Dynamics of the Pivotal 2024 Election pada Jumat (24/11/2023). (IDN Times/Tata Firza)

Anies menilai program lumbung pangan nasional tersebut tidak memberikan kesejahteraan kepada para petani. Itu menjadi alasan baginya tak menjadikan program food estate sebagai opsi.

"Mengapa food estate tidak menjadi opsi, karena ini adalah pendekatan negara secara sentralistik. Kedua, kepastian hasil tani hanya pada mereka yang berada di kawasan food estate dan ini praktiknya sebuah produksi pertanian berbasis korporasi," ujar Anies ketika berbicara di Kongres Orang Muda Pulihkan Indonesia di Balai Kartini pada Sabtu (25/11/2023).

"Sementara, yang kita butuhkan agar petani-petani yang tempatnya ada di seluruh Indonesia bisa mendapatkan kesetaraan kesempatan," tambah dia.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya