Airlangga Minta Kemenkeu dan PUPR Sosialisasikan Tapera

Masyarakat dinilai perlu melihat benefitnya

Intinya Sih...

  • Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan perlunya melihat manfaat yang dapat diperoleh oleh pekerja terkait dengan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
  • Airlangga menekankan perlunya sosialisasi yang intensif oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
  • Presiden Joko "Jokowi" Widodo yakin manfaat dari kebijakan Tapera akan dirasakan oleh masyarakat seiring berjalannya waktu, meskipun pada awalnya ada berbagai reaksi.

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan perlunya melihat manfaat yang dapat diperoleh oleh pekerja terkait dengan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Menurutnya, penting untuk mengkaji secara mendalam manfaat apa yang dapat diperoleh, baik terkait dengan perolehan perumahan maupun renovasi perumahan.

“Tapera perlu dilihat mungkin benefitnya dan tentu dikaji manfaat apa yang bisa diperoleh oleh para pekerja,” kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2024).

1. Airlangga menekankan perlunya sosialisasi kepada masyarakat

Airlangga Minta Kemenkeu dan PUPR Sosialisasikan TaperaInfografis asal mula lahirnya potongan Tapera ((IDN Times)

Pria yang juga Ketua Umum Golkar itu menekankan perlunya sosialisasi yang intensif oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Menanggapi kritik yang muncul dari masyarakat terhadap program tersebut, dia menegaskan hal yang penting adalah memahami terlebih dahulu program tersebut.

“Jadi, itu mesti didalami lagi nanti dengan sosialisasi oleh Kementerian PUPR maupun Kementerian Keuangan,” tutur Airlangga.

Baca Juga: Sejarah Undang-Undang Tapera: Ditolak di Era SBY, Disahkan Jokowi

2. Pihaknya akan mengecek ke Menteri PUPR

Airlangga Minta Kemenkeu dan PUPR Sosialisasikan TaperaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono. (Dokumentasi: KemenPUPR)

Pada kesempatan sebelumnya, Airlangga menyatakan pemerintah akan melihat lebih lanjut atas berbagai keluhan di masyarakat menyoal gaji yang dipotong untuk simpanan Tapera. Meski demikian, dia tidak menjelaskan bagaimana pemerintah akan menanggapi keluhan tersebut.

Dia juga tidak menjelaskan lebih lanjut tentang rencana koordinasi antarlembaga pemerintah ataupun evaluasi terhadap peraturan pemerintah (PP) yang mengatur Tapera.

“Tentu kan ini nanti dicek ke Pak Menteri PUPR,” kata Airlangga di tempat terpisah.

Baca Juga: Gaji Dipotong Tapera 2,5 Persen, Uangnya Bakal Balik Gak?

3. Jokowi singgung BPJS Kesehatan yang sempat menuai pro dan kontra

Airlangga Minta Kemenkeu dan PUPR Sosialisasikan TaperaJokowi di Istora Senayan, Senin (27/5/2024). (IDN Times/Muhammad Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah menanggapi kebijakan pemotongan gaji masyarakat untuk Tapera. Dia membandingkan Tapera dengan program BPJS Kesehatan, yang juga sempat menuai pro dan kontra, namun akhirnya masyarakat merasakan manfaatnya setelah berjalan.

“Seperti dulu BPJS, di luar yang PBI yang gratis 96 juta (peserta), kan juga rame tapi setelah berjalan saya kira merasakan manfaatnya bahwa rumah sakit tidak dipungut biaya,” ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu yakin manfaat dari kebijakan Tapera akan dirasakan oleh masyarakat seiring berjalannya waktu, meskipun pada awalnya ada berbagai reaksi.

“Hal-hal seperti itu yang akan dirasakan setelah berjalan. Kalau belum biasanya pro dan kontra,” tambah Jokowi.

Baca Juga: Apa itu Tapera yang Buat Gaji Dipotong 2.5 Persen Tiap Bulannya?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya