Vatikan, Negara Terkecil di Dunia yang Kaya Raya

Paus Fransiskus melakukan kunjungan ke RI

Intinya Sih...

  • Paus Fransiskus tiba di Indonesia dengan menggunakan pesawat komersil dan mobil biasa Innova Zenix, menunjukkan kesederhanaannya.
  • Vatikan merupakan negara terkecil di dunia, namun memiliki dampak besar di dunia keuangan dengan investasinya yang luas.

Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus tiba di Indonesia hari ini, Selasa (3/9/2024) dari Vatikan dengan menunjukkan kesederhanaannya. Ini kontras dengan Vatikan yang merupakan negara terkecil di dunia tapi kaya raya.

Sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus komitmen dengan kesederhanaannya. Terbukti ketika dia melakukan kunjungan ke Indonesia, yang memilih menggunakan pesawat komersil, bukan jet pribadi.

Selain itu, Paus juga memilih menggunakan mobil biasa Innova Zenix, bukan mobil mewah atau mobil khusus antipeluru selama kunjungannya. Ketua Panitia Pelaksana Kunjungan Paus ke Indonesia, Ignasius Jonan menyatakan bahwa Paus Fransiskus tidak ingin menggunakan mobil antipeluru selama kunjungannya di Indonesia.

Dia juga memilih tinggal di Kedutaan Besar Vatikan dibanding hotel bintang lima.

1. Vatikan negara terkecil yang kaya

Vatikan, Negara Terkecil di Dunia yang Kaya Rayailustrasi Vatikan (unsplash.com/Victor Malyushev)

Dikutip dari Investopedia, Vatikan terletak di dalam kota Roma, dengan lahan seluas 110 hektare dan jumlah penduduk kurang dari 1.000 jiwa. Ini menjadikannya sebagai negara terkecil di dunia.

Meski Vatikan berukuran kecil, negara ini memiliki dampak besar di dunia keuangan dengan investasinya yang luas yang mencakup perbankan, real estat, dan perusahaan swasta. Bahkan, Vatikan sempat berada di 20 besar negara terkaya di dunia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) per kapita. 

Vatikan mungkin tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan hampir semua negara lain di dunia ketika dilihat dari produk domestik bruto (PDB)-nya semata.

Meskipun nominal PDB Vatikan tidak dipublikasikan, diperkirakan angkanya sebesar 21.198 dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip situs jurnal ekonomi Michigan, hal itu menjadikan Vatikan sebagai negara terkaya nomor 18 dunia mengacu jurnal terbitan Kuznetsova pada 2018 silam.

Besarnya PDB Vatikan tidak terlepas dari kecilnya jumlah penduduk di sana dengan setiap orang yang tinggal di Vatikan dipekerjakan oleh Takhta Suci itu sendiri. Hal itu kemudian membuat warganya terhindar dari kemiskinan.

Baca Juga: Kesederhanaan Paus Fransiskus yang Patut Diteladani Seluruh Umat

2. Sumber kekayaan Vatikan

Vatikan, Negara Terkecil di Dunia yang Kaya RayaBasilika Santo Petrus di Vatikan (pexels.com/C1 Superstar)

Lantaran sifat keuangan Vatikan yang terpisah, sebagian besar angka mengenai pendapatan dan pengeluaran Takhta Suci, badan pengatur Vatikan dan Gereja Katolik hanyalah proyeksi berdasarkan model dan data historis.

Menurut America The Jesuit Review, Takhta Suci mengumpulkan pendapatan dengan empat cara utama. Pertama pendapatan finansial dari investasi komersial, pengelolaan real estat, dan layanan yang dihasilkan sendiri seperti universitas, rumah sakit, dan lainnya.

Jenis pendapatan itu menjadi sumber mayoritas pendapatan Vatikan atau sekitar 65 persen dari proyeksi pendapatan sebesar 887 juta dolar AS pada 2022.

Kemudian sumber pendapatan Vatikan lainnya adalah sumbangan terperinci yang hanya dapat digunakan untuk tujuan atau departemen tertentu. Sumber tersebut berkontribusi atas 24 persen dari pendapatan Vatikan pada 2022.

Lalu ada Peter's Pence, jenis sumbangan khusus umat Katolik langsung kepada Paus pada waktu yang ditentukan setiap tahun. Sumber itu berkontribusi sebesar 6 persen terhadap pendapatan 2022. Terakhir, Pariwisata dan Institut untuk Karya Agama, bank swasta Takhta Suci menghasilkan 5 persen sisanya.

3. Defisit anggaran Vatikan sempat menyusut ketika pandemik COVID-19

Vatikan, Negara Terkecil di Dunia yang Kaya RayaPemandangan Negara Kota Vatikan (pexels.com/Aliona & Pasha)

Meskipun Takhta Suci menghasilkan pendapatan yang cukup besar, pengeluarannya untuk pemeliharaan properti, administrasi, misi penginjilan, dan layanan lainnya telah menciptakan defisit anggaran selama beberapa dekade.

Meski begitu, Catholic Reporter melaporkan bahwa defisit anggaran ini menyusut meskipun di tengah pandemik COVID-19 yang menghentikan semua pariwisata ke Vatikan dan meningkatnya kebutuhan pensiun tenaga kerja Vatikan.

Kemudian pada 2021, Prefek Vatikan untuk Sekretariat Ekonomi menyatakan defisit menyusut dari 81,67 juta dolar AS pada 2019 menjadi 51,25 juta dolar AS pada 2021.

Baik orang dalam Vatikan maupun akademisi mengklaim bahwa defisit tersebut tidak terlalu menjadi perhatian karena jumlah cadangan yang signifikan yang dimiliki Vatikan dan banyaknya asetnya.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Vatikan, Negara Terkecil di Dunia!

Topik:

  • Jujuk Ernawati
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya