Terungkap, Ini Alasan Pentingnya Keberadaan Kelas Menengah

Populasi kelas menengah di Indonesia susut sejak 2019

Jakarta, IDN Times - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bustanul Arifin mengungkapkan pentingnya kelas menengah dalam sektor ekonomi dan politik di sebuah negara.

Hal itu diungkapkan Bustanul sejalan dengan kondisi penurunan kelas menengah yang terjadi di Indonesia saat ini.

"Mengapa kita harus peduli kelas menengah? Mereka ini faktor penting dalam ekonomi sosial, politik dan kita sebut sebagai peletak kualitas governance atau tata kelola. Jika kelas menegah acuh, saya pikir we are in trouble. Demikian juga sebaliknya, jika terlibat terlalu jauh not in a good shape juga," tutur Bustanul, Rabu (11/9/2024).

Baca Juga: Kelas Menengah Drop, Ekonom Khawatir Terjadi Revolusi

1. Bahaya kekosongan kelas menengah

Terungkap, Ini Alasan Pentingnya Keberadaan Kelas Menengahunsplash.com

Oleh karena itu, kosongnya kelas menengah bisa berbahaya bagi jalannya sebuah negara. Hal itu telah terbukti dalam sejarah terutama di negara-negara Amerika Latin. Ancaman revolusi bisa terjadi ketika kelas menengah tergerus semakin dalam dan pada akhirnya kosong.

"Di beberapa pengalaman negara Amerika Latin, terutama kekosongan kelas menengah juga jelek. Kalau menurun terlalu jauh dan menjadi kosong ngeri revolusi. Sejarah di latin itu, ya Kolombia, Panama, Venezuela kelas menengahnya kosong. Dari tuan tanah kulit putih asal Spanyol atau Portugis jumlahnya sedikit lalu lompat ke kelas bawah yang informal, petani, kulit hitam dan this is danger," beber Bustanul.

2. Kelas menengah jadi pendorong pertumbuhan ekonomi

Terungkap, Ini Alasan Pentingnya Keberadaan Kelas MenengahMenteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Gedung AA Maramis, Kantor Kementerian Keuangan pada Selasa (27/8/2024). (IDN Times/Triyan)

Peran kelas menengah buat Indonesia sangat penting sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

"Kelas menengah Indonesia menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi karena konsumsi kelompok ini tumbuh sekitar 12 persen setiap tahun sejak 2002, dan mewakili hampir setengah dari total konsumsi rumah tangga nasional. Saat ini, kelas menengah jika digabung dengan aspiring middle class mewakili 64% dari populasi Indonesia dengan jumlah sekitar 167,7 juta orang,” tutur Airlangga.

Karakteristik utama kelas menengah di Indonesia mencakup pola konsumsi beragam dengan pengeluaran terbesar dialokasikan untuk makanan, diikuti oleh perumahan, kendaraan, kesehatan, pendidikan, hingga hiburan. Berdasarkan karakteristik pekerjaan, sebagian besar pekerja dari kelas menengah memiliki pekerjaan formal, dan lainnya menjalankan bisnis produktif atau menjadi wirausaha.

Kelas menengah juga mempunyai peran krusial untuk mendorong pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045. Selain itu, mereka juga dianggap mampu menjaga demokrasi terkait stabilitas sosial, di antaranya untuk menumbuhkan kewirausahaan dan menciptakan lapangan kerja, mendongkrak human capital dan tingkat tabungan, mendorong investasi terutama pada kualitas produksi yang lebih baik, mendorong perubahan sosial dan kebijakan terkait semisal anti korupsi, demokrasi, pelayanan publik, serta pengentasan kemiskinan.

Baca Juga: Kelas Menengah Turun Kasta, Ini Langkah Kemnaker

3. Jumlah kelas menengah alami penurunan

Terungkap, Ini Alasan Pentingnya Keberadaan Kelas MenengahDeputi Bidang Ekonomi KKP/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti. (IDN Times/Triyan).

Sebelumnya, Deputi Bidang Ekonomi KKP/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, jumlah presentase penduduk kelas menengah mulai menurun pascapandemik COVID-19.

Berdasarkan data pada 2019, jumlah penduduk yang masuk kelas menengah mencapai 57,33 juta (21,45 persen) menjadi 47,85 juta (17,13 persen) pada 2024.

"Kelas menengah merupakan salah satu penyumbang utama dari pengeluaran konsumsi rumah tangga dan kalau kita lihat bagaimana kontribusi dari kelas menengah terhadap konsumsi rumah tangga relatif tinggi," jelas Amalia dalam Konferensi Pers BPS, Jumat (30/8/2024).

Baca Juga: Kelas Menengah RI Masih Didominasi Gen X

Topik:

  • Anata Siregar
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya