Sri Mulyani Bersyukur Neraca Dagang RI Surplus 49 Bulan Beruntun

Neraca perdagangan RI Mei 2024 surplus 2,93 miliar dolar AS

Intinya Sih...

  • Neraca perdagangan RI Mei 2024 surplus 2,93 miliar dolar AS.
  • Surplus neraca perdagangan RI terkontraksi dibandingkan Januari-Mei 2023 sebesar 3,41 persen.
  • Kinerja ekspor Mei 2024 naik 13,82 persen dibanding April 2024, namun nilai ekspor turun secara kumulatif sebesar 3,52 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati bersyukur neraca perdagangan Indonesia masih bisa mengalami surplus. Namun, jika dibandingkan dengan tahun lalu atau secara year on year (yoy) surplus tersebut sedikit mengalami penurunan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2024 surplus 2,93 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Capaian itu meningkat dibandingkan April 2024 sebesar 2,72 miliar dolar AS.

"Kalau kita lihat Alhamdulillah 49 bulan terakhir, neraca perdagangan kita masih membukukan surplus," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Juni 2024, Kamis (27/6/2024).

Baca Juga: Neraca Dagang RI Mei 2024 Surplus 2,93 Miliar Dolar AS

1. Penurunan surplus neraca perdagangan lebih dari 3 persen

Sri Mulyani Bersyukur Neraca Dagang RI Surplus 49 Bulan Beruntunilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Kendati meningkat dibandingkan April 2024, surplus neraca perdagangan RI justru sedikit terkontraksi jika dibandingkan dengan Januari-Mei 2023.

Pada periode tersebut, nilai surplus neraca perdagangan mencapai 16,47 miliar dolar AS. Sementara untuk Januari-Mei 2024, nilai surplus neraca perdagangan RI sebesar 13,06 miliar dolar AS.

"Ini artinya terjadi penurunan surplus dari 16,4 ke 13,06 atau 3,41 persen," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Neraca Dagang RI Diproyeksi Surplus 2,13 Miliar Dolar AS

2. Laju ekspor Mei mencapai 22,33 miliar dolar AS

Sri Mulyani Bersyukur Neraca Dagang RI Surplus 49 Bulan Beruntunilustrasi ekspor impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Kinerja ekspor Mei 2024 mencapai 22,33 miliar dolar AS atau naik 13,82 persen dibanding ekspor April 2024. Jika dibandingkan Mei 2023, nilai ekspor naik sebesar 2,86 persen.

Rinciannya, ekspor non migas Mei 2024 mencapai 20,91 miliar dolar AS atau naik 14,46 persen dibanding April 2024. Demikian juga naik 2,50 persen jika dibanding ekspor non migas Mei 2023.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2024 mencapai 104,25 miliar dolar AS atau turun 3,52 persen dibanding periode yang sama 2023. Sementara ekspor non migas mencapai 97,58 miliar dolar AS atau turun 3,84 persen.

"Penurunan ini didorong oleh penurunan ekspor non migas ekspor non migas mencapai 97,58 miliar dolar AS atau turun sebesar 3,84 persen, sedangkan ekspor Migas mencapai 6,67 miliar dolar AS atau naik sebesar 1,35 persen," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah.

Dari 10 komoditas dengan nilai ekspor non migas terbesar Mei 2024, hampir semua komoditas mengalami peningkatan. Peningkatan terbesar pada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar 63,6 juta dolar AS atau 26,66 persen.

Hanya lemak dan minyak hewani/nabati yang mengalami penurunan menjadi 268 juta dolar AS atau 14,32 persen. Sementara itu, untuk per sektornya kinerja ekspor non migas hasil industri pengolahan Januari-Mei 2024 turun 0,63 persen dibanding periode yang sama 2023.

Demikian juga ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 14,90 persen. Sedangkan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 5,90 persen.

Baca Juga: Beijing Desak Uni Eropa Batalkan Tarif Impor Kendaraan Listrik China

3. Impor Mei mencapai 19,40 miliar dolar AS

Sri Mulyani Bersyukur Neraca Dagang RI Surplus 49 Bulan Beruntunilustrasi impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Habib menjelaskan, kinerja impor pada Mei 2024 mencapai 19,40 miliar dolar AS. Nilai ini meningkat 14,82 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 16,90 miliar dolar AS.

Laju impor ini disumbang oleh impor minyak dan gas (migas) yang mencapai 2,75 miliar dolar AS. Namun, impor migas ini turun sebesar 7,91 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,98 miliar dolar AS.

Sementara itu, untuk impor non migas nilainya mencapai 16,65 miliar dolar AS atau meningkat 19,70 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 13,91 miliar dolar AS.

“Naiknya nilai impor secara bulanan disebabkan peningkatan nilai impor non migas dengan andil peningkatan 16,22 persen,” ucapnya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya