Sepak Terjang Faisal Basri, Pendiri Indef yang Bubarkan Mafia Migas

Faisal Basri meninggal pada Kamis (5/9/2024) dini hari

Intinya Sih...

  • Faisal Basri, ekonom senior UI, meninggal pada Kamis (5/9/2024) dini hari dan dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan.
  • Faisal Basri dikenal sebagai sosok kritis terhadap kebijakan pemerintah baik dari sisi ekonomi maupun politik serta pernah menjadi politikus.

Jakarta, IDN Times - Ekonom senior Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (5/9/2024) dini hari. Jenazah Faisal dimakamkan satu lubang dengan sang ayah di Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan.

Semasa hidupnya, Faisal dikenal sebagai sosok kritis terhadap kebijakan pemerintah baik dari sisi ekonomi maupun politik. Hal itu tidak lepas dari latar belakang Faisal yang merupakan lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) dan menjadi salah satu pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).

Selain itu, Faisal juga dikenal sebagai politikus. Dia pernah menjadi salah satu pendiri Majelis Amanah Rakyat (Mara), cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN). Faisal juga tercatat pernah maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta jalur independen pada 2012 silam.

Berikut ini rekam jejak Faisal Basri semasa hidup seperti dikutip dari situs resmi Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI.

1. Profil Faisal Basri

Sepak Terjang Faisal Basri, Pendiri Indef yang Bubarkan Mafia MigasFaisal Basri dalam Diskusi "RAPBN 2024/2025, Modal Pemerintahan Prabowo" by IDN Times di Gedung IDN HQ pada Jumat (16/8/2024). (IDN Times/Jihan A'liifah)

Faisal Batubara atau yang lebih dikenal dengan nama Faisal Basri, lahir di Bandung pada 6 November 1959. Dia mengambil nama "Basri" dari nama ayahnya, Hasan Basri Batubara, sebagai tanda penghormatan. Ibunya bernama Saidah Nasution. Selain itu, Faisal Basri juga dikenal sebagai keponakan dari mantan Wakil Presiden RI, Adam Malik.

Faisal menghabiskan masa kecil di kota kelahirannya, kemudian ia pindah ke ibu kota dan tinggal di Kawasan Guntur Halimun, Jakarta Selatan. Ia menempuh pendidikan tingkat sekolah dasar dan menengah di dekat rumahnya, lalu menempuh pendidikan tingkat atas di SMA Negeri 3 Jakarta.

Faisal Basri menikah dengan Syahfitri Nasution. Mereka dikaruniai tiga orang anak, yaitu Anwar Ibrahim Basri, Siti Nabila Azuraa Basri, dan Muhammad Atar Basri.

Baca Juga: 5 Kritikan Tajam Faisal Basri pada Pemerintah

2. Pendidikan Faisal Basri

Sepak Terjang Faisal Basri, Pendiri Indef yang Bubarkan Mafia MigasFaisal Basri dalam Diskusi "RAPBN 2024/2025, Modal Pemerintahan Prabowo" by IDN Times di Gedung IDN HQ pada Jumat (16/8/2024). (IDN Times/Jihan A'liifah)

Mengutip laman LPEM FEB UI, Faisal melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) dengan jurusan Ekonomi Studi Pembangunan.

Selama masa kuliahnya, Faisal sering terlibat dalam berbagai kegiatan mahasiswa di bidang sosial. Terutama, pada saat itu, sedang terjadi gejolak dalam perlawanan terhadap Normalisasi Kegiatan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) oleh rezim Orde Baru (Orba) yang mendorongnya untuk aktif terlibat dalam perlawanan tersebut.

Setelah lulus dengan gelar sarjana pada tahun 1981, Faisal melanjutkan pendidikannya ke tingkat S2 dan meraih gelar Magister of Arts (MA) dalam bidang ekonomi dari Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat.

3. Karier Faisal Basri

Sepak Terjang Faisal Basri, Pendiri Indef yang Bubarkan Mafia MigasEkonom senior Faisal Basri. (IDN Times/Helmi Shemi)

Faisal Basri memulai kariernya sebagai peneliti dengan pangkat Junior Research Assistant di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) pada tahun 1981. Kariernya terus menanjak hingga pada 1991, ia dipromosikan menjadi Wakil Direktur LPEM. Dua tahun setelahnya, Faisal Basri diangkat sebagai Direktur LPEM.

Selain meniti karier di LPEM, Faisal juga aktif sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI). Dia mengajar berbagai mata kuliah ekonomi dan ekonomi politik, serta Program Pascasarjana Universitas Indonesia sejak tahun 1988.

Dia juga terlibat dalam kegiatan di luar kampus seperti menjadi Ketua STIE Perbanas Jakarta (1999–2003) dan sebagai salah satu pendiri Indef pada 1995–2000.

Sementara di bidang pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim “Perkembangan Perekonomian Dunia” pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987).

Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi pada 2014 lalu, di pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo periode pertama. Tim ini dijuluki sebagai Tim Pemberantasa Mafia Migas.

Tim ini berhasil membongkar praktik mafia di bisnis minyak Indonsia. Anak usaha Pertamina di luar negeri, PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) diduga melakukan permainan harga hingga merugikan negara triliunan rupiah.

Faisal memberikan sejumlah rekomendasi terkait Petral kepada pemerintah hingga akhirnya Pemerintah dan Pertamina (Persero) sepakat membubarkan Petral pada 2015.

Dia juga sempat menjadi anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI pada 2000. Faisal juga terlibat dalam pembentukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Menko Polhukam sekaligus Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) saat itu, Mahfud MD menunjuk Faisal Basri sebagai Tim Ahli Satgas TPPU pada Mei 2023.

Baca Juga: Eks Menkeu Kenang Faisal Basri: Berani dan Vokal Sejak Era Soeharto

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya