Pupuk Indonesia Raup Pendapatan Rp79,2 T, Masuk Fortune 500 ASEAN

Pupuk Indonesia di peringkat 71

Intinya Sih...

  • PT Pupuk Indonesia (Persero) masuk peringkat 71 dalam daftar Fortune Southeast Asia 500.
  • Prestasi didukung kinerja positif dengan pendapatan Rp79,2 triliun pada 2023.

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil menempati peringkat 71 dalam daftar Fortune Southeast Asia 500. Masuknya perusahaan pupuk dan petrokimia pelat merah tersebut tidak terlepas dari kinerja positif berupa perolehan pendapatan sebesar Rp79,2 triliun pada 2023 silam.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan, prestasi yang diperoleh Pupuk Indonesia tidak terlepas dari konsistensi pihaknya dalam menjalankan mandat sebagai penopang ketahanan pangan nasional.

"Alhamdulillah tahun ini Pupuk Indonesia masuk dalam daftar Fortune Southeast Asia 500. Hal ini tentu karena hasil dari kerja keras seluruh insan Pupuk Indonesia Grup. Kami selalu berupaya memanfaatkan setiap momentum pertumbuhan dan tantangan menjadi peluang untuk mengukuhkan posisi kami sebagai pilar utama dalam membangun kemandirian pertanian berkelanjutan," tutur Rahmad dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (23/6/2024).

Rahmad menambahkan, Pupuk Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat fondasi yang telah dibangun dan menghadapi setiap tantangan untuk terus tumbuh dan berkembang.

"Ke depannya, kami akan terus menggenjot produksi agar dapat tetap mendukung ketahanan pangan nasional dan merespon pasar global," kata dia.

Baca Juga: Pertamina Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Versi Fortune 500 ASEAN

1. Kolaborasi dan dukungan dari pemerintah bantu Pupuk Indonesia

Pupuk Indonesia Raup Pendapatan Rp79,2 T, Masuk Fortune 500 ASEANIlustrasi gudang pupuk bersubsidi. (Pupuk Indonesia)

Selain karena kinerja seluruh insan Pupuk Indonesia, Rahmad juga menegaskan kolaborasi dan dukungan dari pemerintah menjadi salah satu faktor penting dalam kemajuan perusahaan.

“Menjadi salah satu BUMN yang memasuki peringkat top 500 di ASEAN tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Capaian kinerja positif Pupuk Indonesia tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah, terutama Menteri BUMN selama 5 tahun terakhir," ujarnya.

Baca Juga: 10 Perusahaan Terbesar Indonesia Versi Fortune 500 ASEAN

2. Capaian Pupuk Indonesia selama 2023

Pupuk Indonesia Raup Pendapatan Rp79,2 T, Masuk Fortune 500 ASEANFasilitas pabrik pupuk milik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) (dok. PT Pupuk Indonesia)

Pupuk Indonesia sepanjang tahun lalu, berhasil menunjukkan kesinambungan kinerja positif dan ketangguhan dalam memenuhi permintaan pasar serta penugasan pemerintah.

Kemudian dari sisi operasional, Pupuk Indonesia telah merealisasikan produksi sebesar 18,84 juta ton (audited) dengan komposisi pupuk 11,65 ton dan nonpupuk 7,12 juta ton. Selain itu, realisasi penjualan (audited) sebesar 11,71 juta ton dengan pupuk sebesar 10,38 juta ton dan non-pupuk sebesar 1,33 juta ton.

Rahmad mengatakan, berbagai inovasi dan aksi korporasi juga telah dijalankan oleh Pupuk Indonesia. Hal itu dilakukan melalui peresmian pabrik pupuk NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) dengan kapasitas produksi sebesar 500 ribu ton per tahun.

"Kemudian groundbreaking proyek Pupuk Sriwidjaja (Pusri) 3B untuk meremajakan pabrik pupuk lama dengan teknologi terkini dengan tujuan meningkatkan efisiensi produksi, serta pembangunan Kawasan Industri Pupuk di Fakfak dengan kapasitas produksi pupuk Urea sebesar 1,15 juta ton, Pupuk Indonesia menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas produksi pupuk di seluruh Indonesia," papar Rahmad.

3. Pupuk Indonesia mulai mengambil peran di ASEAN

Pupuk Indonesia Raup Pendapatan Rp79,2 T, Masuk Fortune 500 ASEANPenandatanganan kerja sama antara Pupuk Indonesia dan Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (dok. Pupuk Indonesia)

Pengembangan tersebut sejalan dengan potensi wilayah Asia Tenggara atau ASEAN yang saat ini merupakan kawasan dinamis dengan perkembangan pesat serta perekonomian utama yang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan Eropa atau AS

Pertumbuhan itu sebagian besar disebabkan oleh semakin meningkatnya peran ASEAN dalam ekonomi global, terutama karena banyak perusahaan multinasional yang memindahkan lebih banyak rantai pasokan mereka ke negara-negara ASEAN.

Di tingkat regional ASEAN, Pupuk Indonesia juga secara aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan BUMN dari Bruneri Darussalam, Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI) untuk pengembangan urea dan amonia.

Rahmad mengungkapkan, Pupuk Indonesia menguasai empat persen produksi amonia global dan merupakan pemain utama amonia di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Saat ini Pupuk Indonesia juga tengah mengembangkan blue ammonia dan green ammonia sebagai upaya dalam mendukung target pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission di 2060.

“Sebagai BUMN yang mengemban mandat untuk menjadi penopang utama ketahanan pangan nasional, fokus kami adalah untuk memenuhi kebutuhan pupuk dan membantu petani nasional dalam menjalani musim tanam sepanjang tahun, terlebih setelah alokasi pupuk subsidi ditambah menjadi 9,55 juta ton tahun ini," tutur Rahmad.

"Penghargaan Southeast Asia 500 ini menjadi motivasi bagi kami, seluruh insan Pupuk Indonesia untuk dapat melayani petani dengan lebih baik lagi di masa yang akan datang," imbuhnya. 

https://www.youtube.com/embed/0D7x-qbEAVo

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya