PT PII Bakal Minimalisir Penjaminan Infrastruktur PLTU

PLTU jadi infrastruktur gak ramah lingkungan

Intinya Sih...

  • PT PII akan minimalkan penjaminan terhadap PLTU yang tidak ramah lingkungan karena masih menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utama.
  • Dari 52 proyek dalam portofolio, 2 PLTU mendapat jaminan dari PII, termasuk PLTU Batang dan PLTU Timor.
  • PT PII bekerja sama dengan PLN dan PT Geodipa untuk menjamin infrastruktur ramah lingkungan seperti PLTA, geothermal, waste energy, dan penyediaan minum.

Jakarta, IDN Times - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) berencana meminimalkan penjaminan terhadap infrastruktur yang tidak ramah lingkungan atau dalam hal ini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Sebab, hingga kini PLTU masih menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utamanya.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Bisnis PT PII, Andre Permana, dalam media gathering di Bogor, Jawa Barat pada Kamis (30/5/2024).

"Bagaimana ke depannya, kita akan melihat memang dari sisi kebijakan kelihatannya fokus untuk mengedepankan pembangkit listrik seperti ini akan diminimalkan dan ini yang bagaimana sumber daya energi baru terbarukan dan itu juga tercermin dari berbagai portofolio yang kami jamin setelahnya," tutur Andre.

Baca Juga: PT PII Siap Terima Penugasan Jadi Penjamin Proyek KCJB  

1. Ada dua proyek PLTU yang dijamin oleh PII

PT PII Bakal Minimalisir Penjaminan Infrastruktur PLTUilustrasi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang telah melalui proses treatment dan pencacahan sehingga menjadi Refuse Derived Fuel atau (RDF) sebagai pengganti sebagian batu bara di PLTU. (dok. PLN)

Dari 52 proyek yang telah masuk dalam portofolio, terdapat dua PLTU yang mendapatkan jaminan dari PII. Itu merupakan PLTU Batang dengan nilai proyek Rp67 triliun dan PLTU Timor senilai Rp3,7 triliun. Andre menjelaskan, khusus PLTU Batang merupakan proyek pertama yang dijamin PII setelah dibentuk pada 2009 dan beroperasi mulai 2010.

"Kami langsung diterjunkan untuk mendukung satu inisiatif proyek PLTU yang size-nya cukup besar, lokasinya di Jawa Tengah, kota Batang tepatnya. Itu merupakan satu proyek yang menjadi prioritas pada saat itu oleh pemerintah, pilot showcase untuk PT PII, terusnya PJPK-nya adalah PLN," ujar Andre.

Baca Juga: PLN Indonesia Power Bangun Ekosistem Biomassa di PLTU Cilacap

2. PLTU Batang terus mendapatkan evaluasi terkait dampaknya

PT PII Bakal Minimalisir Penjaminan Infrastruktur PLTUDirektur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah) bersama petugas PLN Nusantara Power ketika mengecek langsung kondisi generator PLTU Paiton, di Probolinggo, Jawa Timur, pada Jumat (5/4/2024). Foto PLN

Andre mengatakan PT PII banyak menerima masukan terkait penjaminan terhadap PLTU Batang. Segala masukan yang diterima kemudian jadi bahan evaluasi terkait dampak PLTU Batang ke masyarakat.

"Memang, secara teknis sudah disiapkan dan ini yang juga kami evaluasi. Sejauh mana proyek ini menggunakan teknologi paling mutakhir yang ada pada saat itu, menggunakan teknologi super kritikal. Artinya, secara emisi sangat diminimalkan untuk emisinya dan sejauh ini masih bisa dimonitor bagaimana impaknya terhadap lingkungan di sekitarnya masih dalam batas-batas yang sudah ada," ujar Andre.

3. PT PII juga menjamin proyek infrastruktur ramah lingkungan

PT PII Bakal Minimalisir Penjaminan Infrastruktur PLTUSalah satu lapangan panas bumi milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE (Dok PGE)

Andre pun menjelaskan terkait penjaminan PT PII atas infrastruktur ramah lingkungan lewat kerja sama dengan PLN dan PT Geodipa. Harapannya, penjaminan atas proyek-proyek infrastruktur tersebut bisa lebih mengedepankan keberlanjutan dari penyediaan infrastruktur secara dampaknya terhadap lingkungan.

"Jadi kami punya program PLTA dengan PLN juga, lalu juga untuk geothermal dengan PT Geodipa, juga proyek-proyek waste energy dan proyek penyediaan minum," ujar dia.

Baca Juga: PT PII Siap Terima Penugasan Jadi Penjamin Proyek KCJB  

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya