Pertamina: Harga Avtur di RI Lebih Murah Dibanding Singapura

Pertamina bantah pernyataan Bos AirAsia, Tony Fernandes

Intinya Sih...

  • Pertamina Patra Niaga membantah klaim harga avtur di Indonesia lebih tinggi, menyatakan harga avtur sangat kompetitif dan sesuai aturan yang berlaku.
  • Harga avtur Pertamina pada September 2024 sebesar Rp13.211 per liter, jauh lebih rendah dari harga avtur di Singapura yang dibanderol Rp23.212 per liter.

Jakarta, IDN Times - Pertamina Patra Niaga, Subholding Commecial & Trading PT Pertamina (Persero) memastikan, harga avtur di Indonesia kompetitif dan mengikuti aturan yang berlaku.

“Harga publikasi Avtur di Indonesia bisa dikatakan cukup kompetitif. Nilai kompetitif harga publikasi avtur milik Pertamina juga setara dan lebih rendah bila dibandingkan dengan harga publikasi per liter di negara yang memiliki kemiripan lanskap geografis,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dalam pernyataannya, dikutip Senin (9/9/2024).

1. Harga avtur di RI lebih rendah dibanding Singapura

Pertamina: Harga Avtur di RI Lebih Murah Dibanding SingapuraPertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memastikan harga avtur kompetitif dan mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia. (Dok. Pertamina)

Harga avtur yang dijual Pertamina Patra Niaga pada rentang 1-30 September 2024 sebesar Rp13.211 per liter.

Angka tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan harga avtur di Singapura. Adapun harga avtur di Singapura dibanderol Rp23.212 per liter pada periode sama.

Baca Juga: Bos AirAsia Bakal Temui Luhut Cari Solusi Harga Tiket Pesawat Mahal

2. Acuan yang menjadi dasar penetapan harga avtur

Pertamina: Harga Avtur di RI Lebih Murah Dibanding SingapuraPertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memastikan harga avtur kompetitif dan mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia. (Dok. Pertamina)

Heppy mengatakan, harga avtur Pertamina sudah mengacu Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Avtur Yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).

Penetapan harga avtur juga berdasarkan Mean of Plats Singapore (MOPS) yang menjadi patokan harga pasar terdekat.

"Harga avtur juga mempertimbangkan demand volume dari masing-masing bandara sesuai frekuensi pergerakan pesawat," kata Heppy.

3. Rantai pasok avtur di RI lebih kompleks

Pertamina: Harga Avtur di RI Lebih Murah Dibanding SingapuraPengisian avtur di Bandara Adi Soemarmo, Solo. (Dok/Pertamina Patra Niaga JBT)

Heppy juga mengatakan, rantai pasok avtur di Indonesia lebih kompleks dibandingkan negara lain. Pertamina bertanggung jawab menyediakan avtur di  72 DPPU yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pertamina Patra Niaga tidak hanya berfokus melayani avtur pada bandara besar, tetapi juga termasuk bandara kecil yang secara komersial belum tentu menguntungkan.

"Rantai pasok (supply chain) Indonesia lebih kompleks dibandingkan negara lain, termasuk untuk menjaga ketahanan pasokan di 72 DPPU. Kami terus memastikan kebutuhan avtur terpenuhi di seluruh Indonesia, bahkan bandara perintis sekalipun," ujar Heppy.

Baca Juga: AirAsia Butuh Dana Segar 80 Juta Dolar AS, untuk Apa?

4. Bos AirAsia sebut harga avtur di RI paling mahal

Pertamina: Harga Avtur di RI Lebih Murah Dibanding SingapuraCEO AirAsia Tony Fernandes dalam Diskusi bersama Media.(IDN Times/Triyan)

Sebelumnya, CEO AirAsia, Tony Fernandes mengatakan bakal bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan untuk membahas dan mencari solusi soal harga tiket pesawat Indonesia yang mahal.

"Banyak orang menyalahkan maskapai untuk tarif tiket. Kenyataannya, kita harus membayar bahan bakar, kita harus menghadapi nilai tukar dan itu di luar kendali kita, yang mana kita ingin bicarakan dengan Pak Luhut," kata Tony kepada wartawan di Fairmont Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Dalam catatanya, ada beberapa faktor yang membuat harga tiket pesawat di Indonesia mahal. Faktor pertama, harga bahan bakar pesawat atau avtur di Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) lainnya, termasuk Malaysia.

"Harga bahan bakar di Indonesia jauh lebih tinggi daripada negara-negara ASEAN lainnya, sekitar 28 persen lebih tinggi," ujar Tony.

Selain itu, pemasok Avtur di Tanah Air saat ini hanya PT Pertamina. Tony pun menyarankan agar ada perseroan lain yang menjual bahan bakar avtur, hal ini bertujuan agar bisnis penjualan lebih kompetitif.

Tony mencontohkan di Malaysia memiliki dua hingga tiga perusahaan yang menjual avtus, sehingga memiliki beberapa opsi untuk membeli Avtur.

"Di sebagian besar negara, ada pilihan. Jika hanya ada satu di Indonesia, mereka dapat mengenakan biaya yang mereka inginkanm sehingga kompetisi diperlukan," ucapnya.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya