Pasar Gak Stabil, Ini Tips Investasi Reksa Dana dari Bos BNP Paribas

Sektor apa yang cuan?

Intinya Sih...

  • Kondisi perekonomian dunia menimbulkan kekhawatiran bagi investor, termasuk reksa dana
  • Pentingnya diversifikasi investasi dan perhatikan tujuan serta profil risiko investasi reksa dana

Jakarta, IDN Times - Kondisi perekonomian dunia yang masih mengalami gonjang-ganjing sampai saat ini memberikan rasa khawatir tersendiri bagi investor, tak terkecuali mereka yang berinvestasi di instrumen reksa dana.

Presiden Direktur BNP Paribas Asset Management, Maya Kamdani pun mengingatkan pentingnya diversifikasi investasi dilakukan oleh investor pada masa penuh ketidakpastian saat ini.

"Kuncinya sih diversifikasi ya. Jadi kalau misalnya investor tujuan berinvestasi di aset dolar, diversifikasi. Kuncinya harus punya eksposur di berbagai pasar, berbagai sektor, gak hanya satu," kata Maya kepada awak media, dikutip Rabu (14/8/2024).

1. Tetap perhatikan tujuan dan profil risiko investasi

Pasar Gak Stabil, Ini Tips Investasi Reksa Dana dari Bos BNP Paribasilustrasi reksadana (pexels.com/Artem Podrez)

Selain diversifikasi portofolio investasi, Maya menyarankan para investor untuk tetap memperhatikan tujuan dan profil risikonya. Hal itu penting agar investasi reksa dana yang dilakukan bisa untung, bukan malah buntung.

"Investor tetap harus mengukur ya tujuan investasi mau apa, profil risiko seperti apa jadi bisa menentukan alokasi di berbagai reksa dana," ujar Maya.

Baca Juga: Lewat Jenius, BTPN Hadirkan 5 Produk Reksa Dana Syailendra Capital

2. Sektor teknologi berpeluang cuan dalam jangka pendek

Pasar Gak Stabil, Ini Tips Investasi Reksa Dana dari Bos BNP ParibasPresiden Direktur BNP Paribas Asset Management, Maya Kamdani (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Selain itu, Maya mengingatkan kepada investor untuk sabar berinvestasi reksa dana lantaran membutuhkan waktu untuk bisa cuan. Adapun salah satu sektor yang berpeluang cuan saat ini secara pendek adalah teknologi.

"Secara jangka pendek, kalau sektor teknologi ini kan kebetulan lagi booming kemarin, tapi ke depannya kan kita juga harus melihat lagi prospeknya seperti apa. Walaupun temanya memang tema jangka panjang, tapi di tengah-tengah itu pasti ada volatilitas," tutur Maya.

"Jadi cuan apa nggaknya itu tergantung dari berapa lama kita bisa menahan investasi kita, horizon investasi kita berapa panjang. Khususnya kalau masuk ke reksadana saham, gak bisa pendek-pendek," sambungnya.

Baca Juga: Ingin Investasi di Reksa Dana? Kenali Dulu Risikonya!

3. BNP Paribas - HSBC Indonesia luncurkan reksa dana baru

Pasar Gak Stabil, Ini Tips Investasi Reksa Dana dari Bos BNP ParibasPeluncuran reksa dana BNPP Global Tech Titans oleh HSBC Indonesia dan BNP Paribas Asset Management. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sebelumnya diberitakan, HSBC Indonesia bersama dengan BNP Paribas Asset Management resmi meluncurkan produk reksa dana baru yang punya fokus investasi pada perusahaan raksasa teknologi di dunia dengan tetap memegang prinsip investasi syariah, yaitu BNP Paribas DJIM Global Technology TITANS 50 Syariah USD (BNPP Global Tech TITANS).

Reksa dana itu juga menjawab keinginan investor affluent di Indonesia. Investor affluent di Indonesia dalam laporan HSBC Affluent Investor Snapshot 2024 memiliki keinginan memperluas diversifikasi investasi ke negara lain.

Investor affluent merupakan investor di 11 negara responden, yang berusia antara 25–69 tahun dan memiliki total aset untuk diinvestasikan sebesar 100 ribu dolar Amerika Serikat (AS) sampai 2 juta dolar AS.

Menurut laporan HSBC Affluent Investor Snapshot 2024, dari 500 responden investor affluent Indonesia rata -rata memiliki 5,4 produk investasi dalam portofolio mereka.

"Jumlah ini tertinggi dibandingkan dengan investor dari negara responden lainnya dalam laporan tersebut. Hal menarik lainnya adalah sebanyak 57 persen dari mereka berencana untuk memperluas diversifikasi portofolio dengan berinvestasi di negara lain," kata Presiden Direktur HSBC Indonesia, Francois de Maricourt dalam media briefing di Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya