Luhut Cerita Kedekatannya dengan Ray Dalio, Orang Terkaya ke-124 Dunia

Ray Dalio jadi narasumber di Indonesia Africa Forum

Intinya Sih...

  • Luhut Pandjaitan membagikan kedekatannya dengan Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates melalui Instagram pribadinya.
  • Ray Dalio menjadi narasumber dalam Indonesia Africa Forum di Bali, membagikan pandangan tentang perubahan ekonomi global di masa depan.

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan membagikan kedekatannya dengan Ray Dalio, pendiri hedge fund atau lembaga pengelolaan dana investasi terbesar di dunia, Bridgewater Associates.

Cerita soal kedekatannya dengan Ray Dalio dibagikan melalui akun Instagram pribadi @luhut.pandjaitan.

"Di tengah-tengah agenda kunjungan ke Abu Dhabi pada 2021 yang lalu, saya berkenalan dengan Ray Dalio. Ray adalah founder dari hedge fund terbesar di dunia, Bridgewater Associates, yang mengelola dana sebesar USD124 miliar. Ray sendiri merupakan orang terkaya dunia urutan ke-124 berdasarkan Forbes tahun 2024, dengan nilai kekayaan sebesar USD15,4 miliar," tulis Luhut, dikutip Minggu (1/9/2024).

1. Ray jadi salah satu narasumber di Indonesia Africa Forum

Luhut Cerita Kedekatannya dengan Ray Dalio, Orang Terkaya ke-124 DuniaLuhut Binsar Pandjaitan dan Ray Dalio (Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan)

Kedekatan itu yang kemudian membuat Ray hadir menjadi narasumber dalam Indonesia Africa Forum di Bali. Luhut mengatakan, kehadiran Ray dalam forum tersebut untuk membagikan pandangan tentang perubahan ekonomi global di masa depan.

"Sejak pensiun pada 2022 yang lalu, Ray aktif memberikan pandangannya tentang perkembangan ekonomi global di berbagai forum. la bahkan menjadi penasehat bagi para pembuat kebijakan di berbagai negara, seperti UAE dan Saudi Arabia," sebut Luhut.

Baca Juga: Luhut: IKN Dibangun Anak Bangsa, Bukan Kolonial Penjajah

2. Pemerintah belajar soal family office dari Ray

Luhut Cerita Kedekatannya dengan Ray Dalio, Orang Terkaya ke-124 DuniaLuhut Binsar Pandjaitan dalam acara Ngobrol Seru by IDN Times x Total Politik, "Ngobrol yang Paten-paten Aja Bareng Menko Marves". (IDN Times/Tata Firza)

Lebih lanjut, kehadiran Ray di Indonesia juga dijadikan sebagai kesempatan bagi pemerintah untuk belajar lebih banyak tentang family office.

"Pengalaman Ray yang pernah disebut sebagai 100 orang berpengaruh di dunia versi Majalah Times, akhirnya membuat kami mengundang dirinya untuk belajar dan mendengar pandangannya mengenai kebijakan family office. Mengingat Ray telah memilikinya di Abu Dhabi dan Singapura," ujar Luhut.

3. Family office di Indonesia ditargetkan rampung setelah Jokowi lengser

Luhut Cerita Kedekatannya dengan Ray Dalio, Orang Terkaya ke-124 DuniaLuhut Binsar Pandjaitan dalam acara Ngobrol Seru by IDN Times x Total Politik, "Ngobrol yang Paten-paten Aja Bareng Menko Marves". (IDN Times/Tata Firza)

Sebelumnya diberitakan, Luhut menargetkan pembentukan family office di Indonesia akan rampung sebelum Oktober 2024 atau sebelum masa jabatan Presiden Joko "Jokowi" Widodo (Jokowi) berakhir.

Lujut menjelaskan, pemerintah tengah membahas sejumlah ketentuan terkait pembentukan family office di Indonesia. Untuk pembentukan family office, pemerintah melakukan benchmarking dari Abu Dhabi dan Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menerapkan family office di negaranya.

"Saya kira (pembentukan family office) itu masih teknis tapi harus selesai sebelum Oktober ini," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Senin (22/7/2024).

Luhut menjelaskan beragam kajian terus dilakukan dengan beberapa Kementerian atau Lembaga (K/L) terkait seperti Kementerian Hukum dan HAM, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan lainnya.

Dia pun sudah melaporkan hasil studi tersebut kepada Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Namun ia mengingatkan bahwa salah satu aspek yang diperlukan untuk membangun family office adalah sisi kepastian hukum melalui pengadilan arbitrase karena hasil pengadilannya tidak dapat digugat, dikaji kembali, maupun diajukan banding.

"Oleh karena itu judges yang dipakai adalah judges internasional. Dengan begitu akan memberikan kepastian hukum kepada orang yang investasi kemari," ucapnya.

Baca Juga: Pemerintah Buka Opsi Kembangkan Family Office di Bali dan IKN

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya