Laba Bank Raya Meroket 115,9 Persen pada Kuartal II 2024

Bukukan laba berrsih Rp20 miliar

Intinya Sih...

  • Bank Raya Indonesia mencatatkan laba bersih Rp20 miliar pada kuartal II-2024, naik 115,9% dari tahun sebelumnya.
  • Penyaluran kredit tumbuh 12,1% yoy, total aset Bank Raya tumbuh 9,0% yoy, dan penyaluran kredit digital tumbuh 60,3% yoy.

Jakarta, IDN Times - Bank digital milik grup BRI, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) mencatatkan kinerja apik pada kuartal II-2024 dengan perolehan laba bersih sebesar Rp20 miliar.

Capaian tersebut meroket 115,9 persen secara year on year (yoy) jika dibandingkan dengan kuartal II-2023. Salah satu penopang pertumbuhan laba bersih tersebut adalah penyaluran kredit yang tumbuh 12,1 persen yoy atau sebesar Rp6,8 triliun.

“Pertumbuhan laba ini mencerminkan prospek kinerja perusahaan ke depan akan terus membaik, yang ditopang oleh kinerja yang solid melalui ekspansi bisnis, perbaikan kualitas aset, serta transformasi model bisnis dengan peralihan portofolio kredit ke digital,” kata Direktur Utama Bank Raya Indonesia, Ida Bagus Ketut Subagia dalam keterangan resminya, Kamis (25/7/2024).

Baca Juga: 20 BUMN Sumbang Dividen Rp85,5 T ke Negara, BRI Paling Besar

1. Total aset Bank Raya ikut alami pertumbuhan

Laba Bank Raya Meroket 115,9 Persen pada Kuartal II 2024Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) tahun 2023. (dok. Bank Raya)

Capaian tersebut turut menopang pertumbuhan total aset Bank Raya pada kuartal II-2024 menjadi sebesar Rp13,1 triliun atau tumbuh 9,0 persen (yoy).

Komitmen Bank Raya untuk terus memperkuat bisnis digital juga ditunjukkan dengan penyaluran kredit digital selama semester I-2024 yang mencapai Rp8,1 triliun atau tumbuh 60,3 persen yoy.

Dengan begitu, hal tersebut mendorong pertumbuhan signifikan outstanding kredit digital Bank Raya sebesar 81,5 persen yoy mencapai Rp1,5 triliun.

Baca Juga: Nasabah BRI Gak Transaksi selama 180 Hari, Status Rekening Jadi Pasif

2. Rasio profitabilitas dan efisiensi Bank Raya terus mengalami perbaikan

Laba Bank Raya Meroket 115,9 Persen pada Kuartal II 2024ilustrasi produk pinjaman digital Bank Raya Indonesia (dok. Bank Raya Indonesia)

Pencapaian kinerja Bank Raya yang terus bertumbuh tercermin dari rasio profitabilitas dan efisiensi Bank Raya yang juga terus menunjukkan perbaikan.

Hal ini dapat dilihat dari perbaikan rasio bunga bersih atau NIM pada kuartal II-2024 menjadi 4,31 persen dari sebelumnya 3,53 persen serta rasio Cost to Income Ratio (CIR) pada periode sama membaik menjadi 52,44 persen dari sebelumnya 82,95 persen.

3. Bank Raya alami pertumbuhan DPK

Laba Bank Raya Meroket 115,9 Persen pada Kuartal II 2024ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Pertumbuhan kredit tersebut kemudian diikuti dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp8,7 triliun atau tumbuh 5,7 persen yoy.

Angka tersebut ditopang oleh pertumbuhan Giro sebesar 55,4 persen yoy menjadi Rp772 miliar, Tabungan menjadi Rp1,5 triliun atau tumbuh 5,1 persen yoy, dan Deposito menjadi Rp6,3 triliun atau tumbuh 1,9 persen yoy.

Kemudian, pertumbuhan dana murah terus digenjot terutama dari pertumbuhan Digital Saving yang tumbuh sebesar 22,3 persen secara tahunan.

“Pertumbuhan itu menunjukkan bahwa produk digital saving Bank Raya yang didukung dengan fitur mudah telah mampu menjawab kebutuhan para nasabah dalam bertransaksi perbankan digital sehari-hari,” kata Bagus.

Pertumbuhan dana murah tersebut mendorong peningkatan rasio CASA Bank Raya pada Kuartal II-2024 menjadi 26,8 persen dari sebelumnya hanya 24 persen pada periode sama 2023.

4. LDR dan NPL Bank Raya

Laba Bank Raya Meroket 115,9 Persen pada Kuartal II 2024Aplikasi Bank Raya Indonesia (dok. Bank Raya Indonesia)

Pertumbuhan dari sisi kredit yang berhasil diimbangi dengan pertumbuhan dari sisi DPK membuat kondisi likuiditas Bank Raya tetap terjaga. Adapun Loan to Deposit Ratio (LDR) atau rasio pinjaman terhadap simpanan Bank Raya pada kuartal-II 2023 sebesar 78,25 persen dari kuartal II 2023 sebesar 73,77.

Di sisi lain, dari sisi permodalan, Bagus memastikan bahwa Bank Raya masih memiliki modal kuat. Hal itu terlihat dari rasio Total CAR pada kuartal II-2024 sebesar 40,84 persen yang mayoritas merupakan modal Tier 1 guna mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis Bank Raya ke depan.

Di sisi lain, Bank Raya juga mampu memperbaiki rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) gross menjadi 4,14 persen dan NPL net sebesar 1,80 persen pada kuartal II-2024.

Adapun sebelumnya pada kuartal II-2023, rasio NPL gross tercatat sebesar 4,35 persen, sedangkan NPL nett sebesar 1,75 persen.

“Dalam kuartal II tahun 2024, Bank Raya terus membuktikan pertumbuhan kinerja yang positif. Kami terus berfokus untuk menjadi bank digital yang mampu memenuhi kebutuhan para nasabah melalui keunggulan produk kami untuk menghadirkan produk bank digital yang shorter, faster, smaller,” tutur Bagus.

"Untuk itu, kami terus melakukan eksplorasi ke sektor-sektor ekonomi dan segmen bisnis yang memiliki prospek yang menjanjikan untuk menumbuhkan bisnis digital kami," imbuhnya.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya