Kabel Seliweran di Warung Buncit, Menkominfo: Punya Telkom

Kabel mesti ditanam di bawah tanah untuk estetika kota

Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi menyinggung soal kabel yang tidak tertata rapi sebagai salah satu indikator yang menghambat kemunculan smart city di Indonesia.

Penanaman kabel di bawah tanah alias ducting tengah didorong di banyak kota dan dianggap bisa menjadi salah satu sumber retribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, Budi Arie meminta para pimpinan di daerah atau kota tidak fokus menjadikan ducting kabel ke PAD dan justru kepada persoalan estetika kota.

"Jangan dijadiin PAD. Kalau orientasinya PAD ya gak selesai-selesai, tapi kan isunya estetika kota dong. Termasuk nurunin ducting, kabel-kabel yang berseliweran itu, jadi isunya kan antara PAD versus estetika kota, pilih mana saya bilang begitu. You kehilangan PAD, tapi estetika kota dapat, kan kota indah kalau kabelnya gak berseliweran," tutur Budi Arie saat menghadiri Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX) 2024 di JCC, Rabu (31/7/2024).

1. Telkom diminta ducting kabel berseliweran di Warung Buncit

Kabel Seliweran di Warung Buncit, Menkominfo: Punya TelkomIlustrasi kabel semrawut di kawasan Palmerah, Jakarta Barat. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc).

Budi Arie kemudian menyinggung kondisi yang terjadi di wilayah Warung Buncit, Jakarta Selatan. Menurut dia, banyak kabel berseliweran di wilayah tersebut dan mengganggu estetika kota Jakarta.

Budi Arie pun berseloroh kalau kabel berseliweran itu milik Telkom, utamanya untuk layanan internet IndiHome.

"Kayak di Warung Buncit tuh, saya udah cek kayaknya banyak yang punya Telkom tuh, kabel Telkom, IndiHome. Warung Buncit yang paling parah tuh. Nah itu juga saya bakal approach (Telkom) supaya di-ducting. Gak enak juga ngelihat Warung Buncit tuh kabel berseliweran gak karuan," beber Budi Arie.

Baca Juga: Paruh Pertama 2024, Telkom Bukukan Pendapatan Positif

2. Budi Arie temui kandidat wali kota bahas smart city

Kabel Seliweran di Warung Buncit, Menkominfo: Punya TelkomMenteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi. (Dokumentasi Biro Humas Kemkominfo)

Sebelumnya, Budi Arie mengaku telah melakukan banyak pertemuan dengan kandidat-kandidat wali kota guna membahas perihal perwujudan smart city.

Semua kandidat-kandidat beberapa wali kota ini udah ketemu saya kan nih dan kemungkinan jadi menang. Bukan, maksud saya, saya approach, pokoknya ini beresin smart city sehingga permudah, paling gak di tingkat informal lobi sudah jalan," kata Budi Arie.

Budi Arie pun menyebut Surabaya sebagai kota yang memiliki kemauan besar untuk menjadi proyek percontohan smart city di Indonesia.

3. Contoh smart city perlu dibuat

Kabel Seliweran di Warung Buncit, Menkominfo: Punya Telkomdok. Gerakan Menuju Smart City

Menurut Budi Arie, aturan-aturan untuk mendukung proyek smart city bisa menyusul. Namun, paling penting saat ini adalah membuat contoh-contoh smart city di Indonesia. Dengan adanya proyek percontohan, Budi Arie berharap minat pemerintah daerah bisa terpacu menjadikan kotanya sebagai smart city.

"Jangan dibuat susah. Nanti kalau sudah 10-20 kota ini sudah contoh, sudah bagus saya pikir kita bisa angkat. Jadi kita action dulu. Kalau kita aturan-aturan yang gak ada, eksekusinya juga susah. Paling gak Surabaya, Solo, Semarang, Bandung, Jakarta, Depok pokoknya kota-kota utama ini kita kalau sudah diberesin, orang Indonesia kan suka belajar dari contoh. Begitu daerah lain sudah mempraktikkan itu, melaksanakan itu dia contoh aja," tutur Budi Arie.

Baca Juga: 7 Ide Smart Casual Look ala Lee Soo Hyuk, Modis Berkelas!

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya