INA Bukukan Laba Bersih Rp4,3 T, Melesat 64 Persen

Realisasi penyaluran investasi Rp50 triliun lebih

Intinya Sih...

  • INA mencatatkan kinerja positif dengan laba bersih Rp4,3 triliun dan penyaluran investasi Rp50,1 triliun.
  • Peningkatan laba bersih ditopang oleh total pendapatan dari portofolio investasi dan aset treasury serta pendapatan lainnya.
  • INA membentuk 9 anak perusahaan dan menyalurkan investasi ke sektor kesehatan, energi hijau, infrastruktur jalan tol, logistik pergudangan, dan infrastruktur digital.

Jakarta, IDN Times - Indonesia Investment Authority (INA) mencatatkan kinerja positif selama 2023. Hal itu dibuktikan lewat capaian laba bersih dan penyaluran investasi yang berhasil dilakukan INA.

Sepanjang tahun lalu, INA membukukan laba bersih sebesar Rp4,3 triliun atau meningkat 64 persen jika dibandingkan pencapaian 2022.

Baca Juga: Bos INA Ungkap Waskita Bakal 'Jual' Dua Jalan Tol Lagi 

1. Penopang peningkatan laba bersih INA

INA Bukukan Laba Bersih Rp4,3 T, Melesat 64 Persenilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama)

Peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh pencapaian total pendapatan yang berasal dari pendapatan bunga dari portofolio investasi dan aset treasury, pendapatan dividen saham inbreng, serta pendapatan berupa unrealized gain mark-to-market investasi dengan total sebesar Rp5,4 triliun.

"Pencapaian kinerja finansial ini tidak terlepas dari kinerja portofolio Investasi INA dan optimalisasi pengelolaan aset INA yang dilakukan secara prudent dan disiplin atas pengelolaan biaya secara keseluruhan," kata CEO INA, Ridha Wirakusumah saat berkunjung ke IDN HQ, Jakarta, Rabu (7/8/2024).

2. Penyaluran investasi INA

INA Bukukan Laba Bersih Rp4,3 T, Melesat 64 PersenIlustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)

Adapun sepanjang tahun lalu, total penyaluran investasi INA dan co-investor secara kumulatif sejak pendirian INA mencapai Rp50,1 triliun atau setara dengan 3,2 miliar dolar AS. Di sisi lain, total penyaluran investasi porsi INA mencapai Rp31,3 triliun atau setara dengan 2,1 miliar dolar AS.

Nilai investasi INA terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Pertumbuhan nilai investasi yang berkelanjutan diindikasikan oleh perkembangan total Asset Under Management (AUM) INA bersama co-Investor sampai dengan akhir tahun 2023 yang telah mencapai nilai sebesar Rp147,6 triliun atau setara dengan 9,5 miliar dolar AS, tumbuh sebesar sebesar 34,3 persen secara year on year.

"Salah satu pendukung keberhasilan penyaluran investasi INA adalah penetapan struktur investasi yang tepat," kata Ridha.

Sejalan dengan itu, INA telah membentuk 9 anak perusahaan (sub-holding) dengan 6 di antaranya dimiliki 100 persen oleh INA dan 3 lainnya berupa perusahaan patungan bersama investor.

Baca Juga: Luhut: INA Digital akan Berjalan dengan Dukungan Teamwork 

3. Realisasi penyaluran investasi INA pada 2023

INA Bukukan Laba Bersih Rp4,3 T, Melesat 64 PersenRuas Tol Medan-Binjai di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). (dok. Hutama Karya)

Ada beberapa sektor strategis yang jadi sasaran penyaluran investasi INA sepanjang tahun lalu. Pertama adalah sektor kesehatan, yaitu investasi lanjutan bersama Silk Road Fund di PT Kimia Farma Tbk.

Sektor strategis kedua adalah energi hijau dan transformasi berupa investasi dengan Masdar pada penawaran saham perdana atau IPO PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Investasi tersebut merupakan investasi pertama INA di sektor energi hijau.

Ketiga adalah sektor infrastruktur jalan tol, yakni investasi pada ruas Jalan Tol Trans Sumatra. Selain itu, terdapat imbalan tambahan (earn out) atas investasi pada ruas Jalan Tol Trans Jawa. INA juga telah menyelesaikan rangkaian proses penyelesaian investasi (follow-on investment) aset ruas Jalan Tol Trans Jawa (SMR dan PPTR) kepada mitra investasi ADIA dan APG.

Keempat adalah sektor infrastruktur logistik pergudangan, yaitu Investasi INA bersama PT MC Urban Development Indonesia (MCUDI) pada tiga aset modern warehouse milik ESR.

Terakhir atau kelima adalah sektor infrastruktur digital, yaitu investasi INA bersama GDS untuk mengembangkan data center platform di Indonesia.

Baca Juga: INA Raup US$3,9 Miliar dari Investor Luar Selama 2022

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya