Harga Emas Dunia Bakal Naik Imbas Berlanjutnya Konflik Rusia-Eropa

Harga emas sempat turun pada awal pekan

Intinya Sih...

  • Harga emas diprediksi mengalami kenaikan karena perubahan tren pasar dan konflik Rusia-Eropa.
  • Pada perdagangan Senin, harga emas spot turun tipis menjadi 2.325,74 dolar AS per ounce.
  • Ekspektasi penurunan suku bunga AS memainkan peran penting dalam pergerakan harga emas, trader menunggu isyarat dari Federal Reserve.

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini diprediksi mengalami kenaikan. Analis Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer mengatakan tren kenaikan harga emas masih berlanjut meskipun ada kemungkinan penurunan harga untuk sementara waktu.

Beberapa faktor yang mendukung kenaikan harga emas adalah perubahan arah tren pasar dan pengaruh konflik Rusia-Eropa. Terkait perubahan arah tren pasar, Fischer mengatakan secara teknikal terdapat sinyal positif untuk harga emas.

"Selain itu, konflik antara Rusia dan Eropa masih menjadi sorotan. Meskipun intensitas serangan saat ini menurun, kekhawatiran akan potensi pecahnya Perang Dunia III membuat para investor cenderung lebih berhati-hati dan mencari perlindungan pada aset-aset aman seperti emas," kata Fischer dalam pernyataannya, Selasa (2/7/2024).

1. Data perdagangan emas

Harga Emas Dunia Bakal Naik Imbas Berlanjutnya Konflik Rusia-Eropapexels.com/Michael Steinberg

Pada perdagangan di Asia Senin (1/7/2024), harga emas mengalami sedikit penurunan. Harga emas spot untuk pengiriman Agustus turun tipis menjadi 2.325,74 dolar Amerika Serikat (AS) per ounce.

Sementara itu, gold futures yang akan jatuh tempo pada Agustus turun 0,2 persen menjadi 2.336,05 dolar AS per ounce.

"Meski demikian, emas masih menunjukkan sedikit kenaikan karena spekulasi penurunan suku bunga September meningkat," ujar Fischer.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Goceng, Ini Daftarnya

2. Penurunan suku bunga AS pengaruhi pergerakan harga emas

Harga Emas Dunia Bakal Naik Imbas Berlanjutnya Konflik Rusia-EropaKetua the Fed Jerome Powell (YouTube the Fed)

Di sisi lain, ekspektasi penurunan suku bunga AS disebut Fischer memainkan peran penting dalam pergerakan harga emas.

Fischer mengatakan, para trader saat ini menunggu lebih banyak isyarat dari Federal Reserve dan data ekonomi AS minggu ini. Alat CME Fedwatch menunjukkan, para trader memperkirakan peluang hampir 58 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September.

Ketua Fed, Jerome Powell sendiri dijadwalkan akan berbicara pada hari Selasa (2/7/2024) waktu AS, sedangkan risalah pertemuan Fed bulan Juni akan dirilis pada hari Rabu (3/7/2024). Selain itu, data NFP (Non-Farm Payroll) untuk bulan Juni akan dirilis pada hari Jumat (5/7/2024).

"Semua faktor ini akan sangat memengaruhi sentimen pasar terhadap emas," kata Fischer.

Baca Juga: Kejagung Sita Aset 6 Tersangka Korupsi Berupa 109 Ton Emas 

3. Data harga logam mulai lainnya

Harga Emas Dunia Bakal Naik Imbas Berlanjutnya Konflik Rusia-EropaIlustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)

Logam mulia lainnya juga cenderung lebih rendah pada awal pekan ini. Platinum futures turun 0,5 persen menjadi 1.004,60 dolar AS per ounce, sedangkan silver futures turun 0,5 persen menjadi 29,405 dolar AS per ounce.

"Meskipun demikian, sentimen terhadap pasar logam, terutama emas, tetap tegang bahkan ketika para pedagang meningkatkan ekspektasi mereka untuk penurunan suku bunga bulan September, menyusul data Indeks harga PCE dari minggu lalu," kata Fischer.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya