Harga Beras Naik 11,19 Persen pada Agustus 2024

Harga gabah kering giling juga alami kenaikan

Intinya Sih...

  • Harga beras di penggilingan naik 11,19% secara tahunan dan turun 0,07% dibanding Juli 2024
  • Harga Gabah Kering Giling naik 0,14% secara bulanan dan 6,17% secara tahunan

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan harga beras di penggilingan pada Agustus 2024 naik sebesar 11,19 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Meski begitu, harga beras tersebut justru mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Juli 2024 atau secara month to month (mtm).

"Untuk harga beras di penggilingan pada Agustus 2024 turun 0,07 persen secara month to month dan naik sebesar 11,19 persen secara year on year," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini pada konferensi pers, Senin (2/9/2024).

1. Harga gabah kering giling alami kenaikan

Harga Beras Naik 11,19 Persen pada Agustus 2024ilustrasi gabah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sementara itu, harga Gabah Kering Giling (GKG) selama Agustus 2024 mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen secara mtm.

"Harga GKG juga mengalami kenaikan secara yoy sebesar 6,17 persen," kata Pudji.

Baca Juga: 1,2 Juta Ton Beras Impor Ditargetkan Masuk RI Sebelum Desember 2024

2. Harga beras di grosir alami inflasi

Harga Beras Naik 11,19 Persen pada Agustus 2024Pasha Ungu dan Uya Kuya membagikan beras SPHP di Pasar Karangayu Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Di sisi lain, BPS juga melaporkan bahwa harga beras di grosir mengalami inflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan. Sementara secara tahunan inflasi harga beras di grosir sebesar 10,88 persen.

"Sementara di tingkat eceran mengalami inflasi sebesar 0,31 persen secara mtm dan sebesar 11,56 persen secara yoy," kata Pudji.

3. Indonesia alami deflasi 4 bulan beruntun

Harga Beras Naik 11,19 Persen pada Agustus 2024Ilustrasi deflasi (freepik.com/freepik)

Sebelumnya diberitakan, Indonesia mengalami deflasi selama empat bulan beruntun sejak Mei hingga Agustus 2024.

Deflasi yang terjadi selama Agustus 2024 merupakan keempat kalinya secara beruntun tahun ini. Deflasi pertama terjadi pada Mei sebesar 0,03 persen secara bulanan (mtm). Kemudian deflasi kembali terjadi lebih dalam pada Juni sebesar 0,08 persen dan makin dalam pada Juli sebesar 0,18 persen.

"Pada Agustus 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 106,09 pada Juli 2024 menjadi 106,06 pada Agustus 2024," kata Pudji.

Baca Juga: Deflasi 4 Bulan Beruntun, BPS: Pernah Terjadi pada 1998

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya