Emas Laris Manis, Penjualan Antam Naik 7 Persen pada Semester I-2024

Aneka Tambang (ANTM) catat penjualan Rp23,19 triliun

Intinya Sih...

  • Antam mencatat penjualan Rp23,19 triliun semester I-2024, naik 7% dari tahun lalu.
  • Lonjakan penjualan emas sebesar 18% dan harga jual rata-rata naik 14%, memberikan kontribusi hampir 80% pada pendapatan perusahaan.
  • Laba kotor Antam turun 52,7%, EBITDA turun 34,4%, namun berhasil mencatat laba bersih positif Rp1,51 triliun.

Jakarta, IDN Times - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam berhasil mencatatakan penjualan Rp23,19 triliun sepanjang semester I-2024. Capaian itu mengalami peningkatan dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp21,66 triliun.

"Pada semester pertama 2024 terdapat peningkatan penjualan sebesar 7 persen," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto Sabtonugroho Rudjito dalam public expose live 2024, Selasa (27/8/2024).

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Betah di Rp1,42 Juta/Gram, Cek Ketersediaannya!

1. Pendorong peningkatan penjualan

Emas Laris Manis, Penjualan Antam Naik 7 Persen pada Semester I-2024ilustrasi emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Anto pun menjelaskan penyebab meningkatnya penjualan Antam selama enam bulan pertama 2024 tersebut.

Faktor utama yang mendorong peningkatan penjualan Antam datang dari lonjakan volume penjualan emas selama periode tersebut.

"Faktor utama didorong oleh peningkatan penjualan volume emas sebesar 18 persen dan peningkatan harga jual rata-rata emas sebesar 14 persen year on year. Segmen emas juga menyumbang hampir 80 persen dari komposisi pendapatan perseoran pada paruh pertama 2024 ini," tutur Anto.

2. Laba kotor dan EBITDA Antam

Emas Laris Manis, Penjualan Antam Naik 7 Persen pada Semester I-2024ilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama)

Anto menambahkan, Antam juga berhasil mencatatkan laba kotor serta Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, dan Amortization (EBITDA) positif sepanjang paruh pertama tahun ini.

Laba kotor Antam pada semester I-2024 tercatat sebesar Rp2,003 triliun atau menurun 52,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp4,24 triliun.

Selain itu, EBITDA Antam selama paruh pertama 2024 juga mengalami penurunan sebesar 34,4 persen menjadi Rp2,42 triliun dari sebelumnya pada semester I-2023 Rp3,69 triliun.

"Kemudian, kenaikan COGS yang tercatat itu sebagian besar disebabkan oleh pembelian bahan baku emas dengan harga pembelian yang meningkat serta penguatan nilai tukar dolar. Meski demikian, terdapat juga penurunan biaya bahan bakar sebesar kira-kira 25 persen sehingga Antam berhasil mencatat laba kotor dan EBITDA yang tetap positif," tutur Anto.

3. Laba bersih Antam

Emas Laris Manis, Penjualan Antam Naik 7 Persen pada Semester I-2024ilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, Antam juga mampu mencatatkan laba bersih yang positif selama semester I-2024. Meski begitu, laba bersih antam pada enam bulan pertama tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Pada semester I-2024, Antam membukukan laba bersih Rp1,51 triliun atau turun 19,94 persen dibandingkan semester I-2023.

"Melalui manajemen cash dan port0folio yang efektif, Antam mencatat pendapatan lain yang meningkat secara signifikan, yang disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga deposito dan juga keuntungan dari valas. Hal ini mendorong Antam berhasil mencatat laba bersih positif dan optimis untuk menampaui konsensus di akhir tahun," tutur Anto.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya