Deretan Perusahaan yang PHK Massal di Indonesia 2024

Kasus PHK sejak Januari-Juni 2024 tembus 32.064

Jakarta, IDN Times - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat sebanyak 32.064 pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang periode Januari hingga Juni 2024.

Pada Januari, tercatat sebanyak 3.332 kasus PHK terjadi. Angka tersebut meningkat tajam pada Februari menjadi 7.694 kasus. Tren peningkatan terus berlanjut pada Maret dengan jumlah 12.395 kasus.

Peningkatan yang lebih drastis terlihat pada April. Pada bulan itu, kasus PHK mencapai 18.829. Memasuki Mei, angka tersebut melonjak lagi menjadi 27.222 kasus. Hingga akhirnya pada Juni, total kasus PHK tercatat sebanyak 32.064.

Data terbaru menunjukkan lima provinsi dengan kasus PHK terbanyak selama periode Januari hingga Juni 2024. DKI Jakarta menempati posisi teratas dengan 7.469 kasus.

Provinsi Banten berada di urutan kedua dengan 6.135 kasus, disusul oleh Jawa Barat dengan 5.155 kasus. Jawa Tengah melaporkan 4.275 kasus, sementara Riau melengkapi lima besar dengan 833 kasus.

Hal itu pun dibuktikan dengan sejumlah perusahaan dari berbagai industri yang tercatat melakukan PHK sepanjang paruh pertama 2024. Berikut daftarnya:

Baca Juga: Kasus PHK di Indonesia Membeludak 32.064 Orang, Terbanyak Jakarta!

1. Dailysocial.id

Deretan Perusahaan yang PHK Massal di Indonesia 2024ilustrasi PHK (IDN Times/Aditya Pratama)

Dailysocial.id, platform berita lokal yang fokus pada topik-topik terkait perusahaan rintisan alias startup melakukan PHK terhadap seluruh karyawannya. Dilansir Tech in Asia awal Mei lalu, PHK yang dilakukan merupakan bagian dari restrukturisasi besar-besaran pada bisnisnya.

Adapun PHK itu telah diumumkan kepada seluruh karyawan pada 1 April 2024 lalu. CEO Dailysocial.id, Rama Mamuaya mengatakan, seluruh pekerjanya akan efektif di-PHK per akhir bulan ini.

Meskipun perusahaan tersebut tidak menyampaikan jumlah sebenarnya karyawan yang terdampak PHK, namun ada 32 orang yang tercatat bekerja di Dailysocial.id, menurut informasi LinkedIn.

Sebelumnya, perusahaan juga telah memangkas jumlah karyawan pada Agustus 2023 lalu. Setidaknya, ada 18 karyawan yang diberhentikan. PHK pada Agustus 2023 terjadi hanya beberapa bulan setelah peluncuran DS/X Ventures, unit bisnis perusahaan yang berfokus pada startup tahap awal (early stage).

Bisnis modal ventura atau venture capital (VC)-nya itu sejauh ini telah menyuntikkan dana ke delapan perusahaan, dan berencana meluncurkan pendanaan kedua tahun ini. Tidak jelas apakah unit bisnis VC itu terkena dampak PHK saat ini, meskipun Mamuaya sebelumnya mengatakan bahwa DailySocial.id memiliki tim editorial yang terpisah dan independen.

2. Tokopedia

Deretan Perusahaan yang PHK Massal di Indonesia 2024Ilustrasi Tokopedia. (Dok. Istimewa)

Perusahaan induk TikTok, ByteDance Ltd melakukan PHK massal terhadap 450 karyawan di lini bisnis e-commerce di Indonesia. PHK dilakukan selang lima bulan lebih TikTok mengakuisisi Tokopedia, yakni pada 31 Januari 2024.

Sebagai informasi, melalui merger tersebut, Bytedance memungkinkan memulai kembali bisnisnya di Indonesia dengan mematuhi peraturan yang diberlakukan untuk menghentikan layanan ritel online-nya.

Direktur Corporate Affairs Tokopedia dan ShopTokopedia, Nuraini Razak, tak menampik terkait kabar PHK tersebut. Dia mengatakan, PHK terpaksa dilakukan demi memperkuat tim di organisasinya agar tetap selaras dengan tujuan perusahaan.

“Kami harus melakukan penyesuaian yang diperlukan pada struktur organisasi sebagai bagian dari strategi perusahaan agar dapat terus tumbuh,” kata Nuraini dalam keterangannya, pertengahan Juni lalu.

Rencana ByteDance mengurangi jumlah karyawanya dilakukan di seluruh tim e-commerce, termasuk periklanan dan operasional, yang dinilai memiliki fungsi ganda. Merger antara TikTok Shop dan Tokopedia saat ini memiliki jumlah pekerja gabungan sebanyak 5 ribu karyawan usai kesepakatan senilai 1,5 miliar dolar AS.

ByteDance sendiri telah bergabung dengan para pemimpin teknologi di China mulai dari Alibaba hingga Tencent Holdings Ltd, dan sudah merampingkan bisnis untuk menopang keuntungan selama perlambatan ekonomi.

Pemangkasan yang dilakukan sejak itu, telah mencapai setidaknya puluhan ribu pekerjaan dalam dua tahun terakhir. TikTok milik ByteDance juga melakukan PHK kepada ratusan karyawan di tim pemasaran dan operasinya secara global pada bulan lalu.

3. Balai Pustaka

Deretan Perusahaan yang PHK Massal di Indonesia 2024Gedung Balai Pustaka. (dok. Balai Pustaka)

BUMN penerbitan, percetakan dan multimedia, yakni Balai Pustaka melakukan PHK massal. PHK itu menyasar 65 karyawan Balai Pustaka yang dilakukan melalui mekanisme Golden Shake Hand atau pensiun dini.

Sebagai perusahaan yang sudah dititip kelola pada Holding Danareksa, Sekretaris Perusahaan PT Danareksa (Persero), Agus Widjaja membeberkan alasan PHK massal tersebut.

“Dalam tiga tahun terakhir, PT Balai Pustaka mengalami penurunan kinerja yang signifikan, di antaranya disebabkan oleh bisnis perusahaan yang terdampak disrupsi teknologi dan daya saing yang lemah,” kata Agus kepada IDN Times, dikutip Minggu, (4/8/2024).

Sebelumnya, Direktur Utama Balai Pustaka, Achmad Fachrodji mengatakan, jumlah karyawan yang di-PHK merupakan 50 persen dari jumlah karyawan saat ini. Namun, dia memastikan seluruh kewajiban perusahaan membayar pesangon pada karyawan yang di-PHK telah dituntaskan.

4. Pelni

Deretan Perusahaan yang PHK Massal di Indonesia 2024Direktur Utama PELNI, Tri Andayani (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

BUMN di sektor pelayaran, PT Pelni (Persero) juga melakukan PHK terhadap puluhan karyawannya. Hal itu dilakukan sebagai sanksi atas kegiatan ilegal yang dilakukan oleh oknum pegawai Pelni.

Direktur Utama Pelni, Tri Andayani mengatakan, ada banyak oknum yang memperjualbelikan kasur di kapal Pelni. Pelni pun tidak menoleransi ketika terjadi peristiwa tidak beres yang menyangkut kenyamanan penumpang.

"Itu sudah kami sikapi dengan menetapkan sanksi yang tegas, ya tidak perlu saya umumkanlah di publik. Artinya sanksi tegas ini memang di tahun 2022-2023 ini kami, manajemen sudah memberikan sanksi PHK kepada internal kami, puluhan orang," tutur perempuan yang karib disapa Anda tersebut dalam Talkshow Pelni di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Keputusan tegas itu diambil Anda demi menunjukkan komitmen kuat Pelni dalam memberikan kenyamanan bagi para penumpangnya. Dia mengatakan kenyamanan penumpang jadi salah satu hal yang jadi fokus utama Pelni, di samping keamanan.

Kenyamanan penumpang di atas kapal diwujudkan Pelni lewat penyediaan tempat tidur, toilet, pendingin ruang, hingga makanan yang layak.

Selain itu, sanksi PHK diharapkan bisa memberikan efek jera bagi pihak atau oknum lainnya yang ingin berbuat serupa. "Menunjukkan kepada teman-teman bahwa memang aturan itu harus ditegakkan di dalam perusahaan," ujar Anda.

Baca Juga: Buset! Kasus PHK di DKI Jakarta Naik 993 Persen selama Setahun

5. Perusahaan tekstil di Jabar dan Jateng

Deretan Perusahaan yang PHK Massal di Indonesia 2024Infografis 8 Pabrik Tekstil di Jabar dan Jateng PHK Massal (IDN Times/Aditya Pratama)

Belasan ribu pekerja di industri tekstil harus menghadapi kenyataan pahit. Sebanyak delapan perusahaan tekstil melakukan PHK massal sejak Januari hingga awal Juni 2024. Berdasarkan data Konferensi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), hingga 9 Juni 2024, ada 13.800 pekerja di industri tekstil harus kehilangan pekerjaannya.

Sesuai catatan KSPN, berikut daftar perusahaan tekstil yang melakukan PHK massal:

  • PT Sae Aparel Kota Semarang melakukan PHK 8 ribu-an pekerja
  • PT Sinar Panca Jaya Semarang melakukan PHK 2 ribu pekerja
  • PT Pulomas Bandung melakukan PHK 100 pekerja
  • PT Alenatex Bandung melakukan PHK 700 pekerja
  • PT Kusuma Grup melakukan PHK 1.600 pekerja
  • PT Bitratex Semarang melakukan PHK 400-an pekerja
  • PT Johartex Magelang melakukan PHK 300-an pekerja
  • PT Dupantex Semarang melakukan PHK 700-an pekerja.

Presiden KSPN, Ristadi mengatakan penyebab PHK massal melanda industri tekstil ialah pesanan yang sepi, bahkan tak ada sama sekali ke pabrik-pabrik tekstil tersebut akibat banjirnya produk impor.

"Pabrik lokalan barang produksinya kalah bersaing harga dengan barang tekstil impor yang lebih murah dan semakin banyak menjamur di pasar lokal/dalam negeri," kata Ristadi kepada IDN Times.

Baca Juga: Daftar Perusahaan Tekstil yang PHK Karyawan di 2024

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya