Biayanya Murah, Jokowi Mau Trem Otonom Ada di Banyak Kota

Satu unit rangkaian ART sekitar Rp70 miliaran

Intinya Sih...

  • Presiden Jokowi ingin penggunaan trem otonom bisa diterapkan di kota-kota lain di Indonesia
  • Trem otonom memiliki keunggulan biaya murah sekitar Rp70 miliaran per unit rangkaian

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo ingin agar pengggunaan trem otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) bisa digunakan di kota-kota lain di Indonesia. Hal itu disampaikan Jokowi setelah menjajal trem otonom di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Selasa (13/8/2024).

"Kota-kota lain di Indonesia saya kira semuanya membutuhkan transportasi massal yang berbasis energi hijau. Seperti contohnya Surabaya, Makassar, Medan, Bandung saya kira sudah memerlukan transportasi massal seperti ini," ujar Jokowi, dikutip Rabu (14/8/2024).

1. Trem otonom murah

Biayanya Murah, Jokowi Mau Trem Otonom Ada di Banyak KotaPresiden Jokowi menjajal Autonomous Rail Transit (ART), atau Trem Otonom Nusantara di IKN (dok. Sekretariat Presiden)

Jokowi mengungkapkan, biaya yang murah sebagai salah satu keunggulan dari penggunaan trem otonom. Hal itu lantaran pengoperasian trem otonom tidak berbasis rel dan cukup menggunakan jalan yang sudah ada, sehingga tidak membutuhkan pembangunan infrastruktur.

“Trem otonom kira-kira harganya Rp70-an miliar satu unit rangkaian. Kalau kita mau membangun MRT itu per kilometernya Rp2,3 triliun, kalau kita mau membangun LRT itu kurang lebih Rp700 miliar per kilometer (km). Bedanya di situ,” tutur Jokowi.

"Problemnya sekarang ini memang hampir di semua kota jalannya kurang lebar, sehingga tidak semua kota bisa memakai ART," sambung dia.

Baca Juga: Jokowi Sebut Harga Trem Otonom IKN Rp74 Miliar per Unit

2. Satu rangkaian trem otonom akan digunakan peserta HUT RI

Biayanya Murah, Jokowi Mau Trem Otonom Ada di Banyak KotaMenteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi meninjau trem otonom yang tiba di Pelabuhan Balikpapan (dok. BKIP)

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi memastikan, saat ini di IKN terdapat satu rangkaian trem otonom yang akan berfungsi sebagai kendaraan pengumpan (feeder) bagi peserta upacara Hari Kemerdekaan RI.

Trem tersebut akan beroperasi dengan kecepatan jelajah 40 km/jam di Jalan Sumbu Kebangsaan Barat, dan Jalan Sumbu Kebangsaan Timur.

“Waktu tempuh untuk satu putaran adalah 5 menit, dengan waktu tunggu di tiap halte 30 detik. Terdapat empat halte yang akan menjadi pemberhentian trem otonom, yakni Halte Kemenko 1, Kemenko 2, Kemenko 3, serta Kemenko 4,” ujar Budi Karya.

Baca Juga: Jokowi Jajal Trem Otonom di IKN, Bisa Dipakai pada HUT ke-79 RI

3. Trem otonom beroperasi pakai tenaga listrik dari baterai

Biayanya Murah, Jokowi Mau Trem Otonom Ada di Banyak KotaPenampakan trem otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) alias kereta tanpa rel yang tiba di Ibu Kota Nusantara (IKN). (dok. Kemenhub)

Budi Karya menambahkan, trem otonom akan beroperasi menggunakan tenaga listrik yang bersumber dari baterai. Hal tersebut diharapkan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi, juga sejalan dengan konsep dan prinsip IKN sebagai kawasan kota cerdas, hijau, serta berkelanjutan.

“Trem otonom akan melakukan pengisian daya (charging) setelah mobilisasi tamu pagi dan sebelum mobilisasi tamu sore. Posisi trem otonom saat pengisian daya kami pastikan tidak akan mengganggu pergerakan dan lingkungan sekitar karena tidak menimbulkan suara maupun kebisingan dari sarana tersebut,” kata Budi Karya.

Trem otonom akan melalui Fase Pengujian atau Fase Operasi Trem Otonom (POC) selama 60 hari sejak 10 Agustus hingga 9 Oktober 2024. Pengujian dimaksudkan untuk lebih mengetahui kelayakan operasi trem otonom.

Setelah POC akan dilakukan evaluasi oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) besama Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN). Kemudian pada 10 Oktober hingga 31 Desember 2024, trem otonom akan dipamerkan (showcase) untuk umum. Selama masa showcase, masyarakat dapat menikmati trem otonom secara gratis.

“Kami optimis trem otonom dapat beroperasi dengan baik di IKN dan menjadi percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menerapkan transportasi massal modern yang cerdas dan ramah lingkungan,” ujar Budi Karya.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya