Anggaran buat Pusat Data Nasional Rp700 M, Kok Masih Kena Hack?

Pemerintah berikan anggaran belanja Kominfo Rp4,9 triliun

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati buka-bukaan soal anggaran yang digelontorkan negara untuk belanja Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sebesar nyaris Rp5 triliun.

Adapun Rp700 miliar di antaranya digunakan Kemenkominfo untuk pemeliharaan dan operasional Pusat Data Nasional (PDN) yang beberapa hari lalu terkena serangan ransomware.

"Untuk Kominfo ada Rp4,9 triliun sudah dibelanjakan. Ini dari mulai pemeliharaan dan operasional BTS untuk 4G dan data center nasional Rp700 miliar, kapasitas satelit Rp700 miliar, Palapa Ring Rp1,1 triliun. Jadi belanja Kominfo cukup besar, mendekati Rp5 triliun," ujar Sri Mulyani dikutip Jumat (28/6/2024).

1. Anggaran untuk PDN masuk dalam belanja infrastruktur

Anggaran buat Pusat Data Nasional Rp700 M, Kok Masih Kena Hack?Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani saat memberi pernyataan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Anggaran buat Kemenkominfo tersebut masuk dalam kategori pengeluaran infrastruktur pemerintah yang jumlahnya mencapai Rp112,9 triliun tahun ini.

"Kalau kita lihat ini artinya kita sudah membelanjakan 26,7 persen dari total alokasinya. Rp112,9 triliun kalau dibandingkan tahun lalu ini melonjak tinggi 20,6 persen," kata Sri Mulyani.

Kenaikan itu bukannya tanpa alasan sebab tahun lalu level belanja infrastruktur pemerintah hanya sebesar Rp93,7 triliun.

Baca Juga: PDN Kena Ransomware, DPR Harap Pemerintah Kaji Kerja Sama dengan FBI

2. Akselerasi belanja oleh kementerian

Anggaran buat Pusat Data Nasional Rp700 M, Kok Masih Kena Hack?Menteri PUPR Basuki Hadimuljono cek pembangunan Kantor Kemenko 1 di Ibu Kota Nusantara (IKN). (dok. Kementerian PUPR).

Di sisi lain, Sri Mulyani mengakui ada percepatan yang dilakukan oleh kementerian dalam belanja infrastruktur pemerintah menjelang berakhirnya pemerintahan saat ini.

"Ada berbagai akselerasi belanja yang kita lihat memang dari kementerian untuk mencoba menyelesaikan sebelum periode pemerintahan ini berakhir," kata dia.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membelanjakan Rp31,6 triliun yang digunakan untuk jalan Rp12,4 triliun, jembatan Rp1,5 triliun, bendungan Rp3,4 triliun, irigasi Rp2 triliun, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Rp1,6 triliun, dan rumah susun Rp1,1 triliun.

"Kementerian Perhubungan juga mengakselerasi belanja dengan angka Rp11,3 triliun. Dari mulai untuk rel kereta api, bandara, pelabuhan," ujar Sri Mulyani.

3. Belanja negara naik 14 persen

Anggaran buat Pusat Data Nasional Rp700 M, Kok Masih Kena Hack?ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat adanya kenaikan anggaran untuk belanja negara pada Mei ini, yakni sebesar 14 persen.

"Belanja negara kita telah dibelanjakan Rp1.145,3 triliun. Artinya tumbuh tinggi 14 persen. Ini 34 persen dari target belanja tahun ini," kata Sri Mulyani.

Kemudian, belanja pemerintah pusat mencapai Rp824,3 triliun atau tumbuh 15,4 persen. Rinciannya belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp388,7 triliun atau tumbuh 19,1 persen dari tahun lalu. Di sisi lain, belanja non-K/L sebesar Rp435,6 triliun atau tumbuh 12,2 persen.

Dengan demikian, belanja pemerintah pusat ini 33,4 persen dari alokasi belanja pemerintah pusat yang dianggarkan sebesar Rp2,467,5 triliun. Sementara untuk transfer ke daerah sebesar Rp321 triliun atau 37,4 persen dari alokasi transfer tahun ini yang juga tumbuh double digit sebesar 10,5 persen.

"APBN kita hingga Mei masih terjaga meskipun tidak lepas dari rambatan global. Yang telah saya sampaikan tadi penurunan penerimaan negara terutama dari berbagai harga komoditas dan profitabilitas dari perusahaan serta dari sisi berbagai kebijakan yang kita lakukan, sedangkan belanja negara yang mengalami kenaikan baik karena adanya jadwal politik seperti pemilu maupun dari sisi tugas dari APBN melakukan counter cyclical tadi," tutur Sri Mulyani.

"Bagian sangat besar dari belanja kita langsung dinikmati masyarakat untuk menjadi bantalan dari shock tekanan yang berasal dari ekonomi global maupun nasional," sambung dia.

Baca Juga: DPR Usul Pemerintah Buat Crisis Center dan Satgas Imbas PDN Diretas

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya