5 Cara Proteksi Keuangan Syariah untuk Lindungi Keluarga

Harta yang paling berharga adalah keluarga

Intinya Sih...

  • Melindungi keuangan keluarga dengan manajemen syariah
  • Manajemen utang yang efektif dan alokasi dana darurat
  • Diversifikasi portofolio investasi dan perlindungan asuransi syariah

Jakarta, IDN Times - Harta yang paling berharga adalah keluarga. Oleh karena itu, mempersiapkan masa depan finansial yang lebih baik bisa menjadi salah satu cara menunjukkan rasa cinta kepada orang-orang tersayang.

Bukan hanya dengan menabung dan berinvestasi, proteksi diri sekaligus aset juga perlu ikut direncanakan secara matang. Mulai dari mengetahui tujuan-tujuan keuangan, mengatur pengeluaran dan pendapatan, serta diversifikasi portofolio investasi.

Selain itu, kamu mesti ingat bahwa terkadang hidup memberikan banyak kejutan sehingga memilih asuransi yang tepat perlu dipersiapkan sebagai bentuk rasa sayang kepada keberlanjutan kehidupan keluarga kita.

Oleh karena itu, manajemen finansial secara syariah dapat membantumu mempersiapkan keuangan dalam menghadapi berbagai risiko untuk melindungi keluarga.

"Terkadang dalam pengelolaan finansial, kita fokus mengumpulkan dana dan menabung, tetapi lupa akan pentingnya melindungi diri dan kekayaan. Melalui manajemen keuangan syariah dengan lima pilar utamanya, termasuk Wealth Preservation, masyarakat kini dapat memiliki akses dan kemudahan terhadap berbagai produk perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah untuk menjaga nilai aset dan melindungi diri sendiri dan keluarga, tidak hanya selama di dunia, namun hingga saat kita berpulang. Dengan begitu, kita bisa menjaga kondisi keuangan keluarga tetap stabil dan mempersiapkan masa depan keluarga yang ditinggalkan dengan lebih baik," tutur Direktur Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia, Romy Buchari dalam pernyataan resminya, Selasa (2/7/2024).

Nah berikut ini lima cara proteksi keuangan syariah untuk melindungi masa depan keluarga.

Baca Juga: 5 Cara Cerdas Memperbaiki Kondisi Keuangan yang Mulai Menipis

1. Manajemen utang yang efektif dan bijaksana

5 Cara Proteksi Keuangan Syariah untuk Lindungi KeluargaIlustrasi terjebak utang(pexels.com/Mikhail Nilov)

Di tengah berbagai tantangan perekonomian global, dibutuhkan fondasi kuat untuk melindungi keuangan keluarga. Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan salah satu prinsip utama dalam manajemen keuangan syariah, yaitu menghindari utang yang tidak diperlukan.

Kamu bisa mulai menyiapkan manajemen utang yang efektif dengan memastikan rasio cicilan terhadap pendapatan tidak melebihi 30 persen, dengan mendahulukan cicilan produktif dibanding cicilan konsumtif untuk menjaga kondisi keuangan keluarga jangka panjang.

Jangan lupa juga untuk selalu membayar utang tepat waktu dan mempertimbangkan dengan baik sebelum melakukan pembelian, sehingga cicilan bulanan yang harus dibayar tidak akan megganggu cash flow keuangan bulanan, dan tujuan finansial dapat dicapai dengan lebih cepat tanpa memiliki beban utang.

2. Menyisihkan penghasilan untuk dana darurat

5 Cara Proteksi Keuangan Syariah untuk Lindungi KeluargaIlustrasi menyimpan dan darurat(pexels.com/Karolina Grabowska)

Dana darurat dan tabungan merupakan dua komponen yang berbeda dalam pengelolaan keuangan. Jika tabungan ditujukan untuk mewujudkan rencana atau kebutuhan tertentu dalam keluarga, baik jangka pendek maupun panjang, maka dana darurat merupakan uang yang khusus dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak di masa mendatang.

Sebagai bentuk antisipasi dan proteksi terhadap keluarga, sisihkan sebagian dari total pemasukan setiap bulannya ke dalam alokasi dana darurat. Idealnya sebelum memulai berinvestasi, masyarakat harus memiliki dana darurat sebesar 3-6 kali pengeluaran rutin bulanan sehingga dapat mempersiapkan keuangan saat dihadapkan dengan situasi yang tidak diinginkan.

3. Melakukan diversifikasi portofolio dalam berinvestasi

5 Cara Proteksi Keuangan Syariah untuk Lindungi KeluargaIlustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Diversifikasi portofolio bisa menjadi langkah tepat untuk meminimalisir faktor risiko dalam berinvestasi, termasuk dari kemungkinan terjadinya penurunan nilai aset di masa yang akan datang

Saat melakukan investasi, tingkat risiko selalu berbanding lurus dengan pertumbuhan hasil. Oleh karena itu, diversifikasi portofolio perlu dilakukan dengan cara menempatkan dana investasi ke berbagai instrumen investasi syariah yang berbeda.

Dengan memilih lebih dari satu jenis instrumen investasi, masyarakat bisa mendapatkan hasil lebih berimbang dan memaksimalkan keuntungan.

4. Menyiapkan dana pensiun untuk hari tua sejahtera

5 Cara Proteksi Keuangan Syariah untuk Lindungi Keluargailustrasi tabungan pensiun (freepik.com/freepik)

Hal lain yang tak kalah penting adalah menyiapkan dana pensiun untuk hari tua. Dengan menyisihkan sebagian dari penghasilan sejak dini, maka masa pensiun yang sejahtera dapat diwujudkan tanpa mempengaruhi kondisi keuangan dan membebankan keluarga di masa depan.

Sebagian dana yang dikumpulkan dalam waktu cukup lama dan baru akan digunakan nantinya, kamu perlu menemukan instrumen investasi syariah jangka panjang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko untuk membangun dana pensiun.

Instrumen itu bisa reksa dana, obligasi syariah/sukuk, dan saham syariah. Jenis-jenis instrumen investasi itu bisa membantu pencapaian dana pensiun yang dibutuhkan pada saat dibutuhkan nanti.

5. Memilih asuransi jiwa dan kesehatan yang tepat

5 Cara Proteksi Keuangan Syariah untuk Lindungi Keluargailustrasi asuransi (IDN Times/Aditya Pratama)

Setelah utang, dana darurat, dan investasi telah diatur dengan baik, kehidupan sehari-harimu tak lepas dari berbagai risiko yang bisa mempengaruhi kondisi keuangan.

Risiko itu sejatinya tidak dapat dihilangkan, tetapi bisa diminimalisir dengan memilih asuransi syariah yang sesuai dengan kebutuhan. Asuransi kesehatan dapat membantu keuangan tetap stabil saat anggota keluarga sakit, sedangkan asuransi jiwa menopang kondisi keuangan jika ditinggalkan oleh sosok pencari nafkah dalam keluarga.

Saat ini, asuransi syariah juga menawarkan banyak kelebihan, seperti perlindungan hingga usia 100 tahun serta pilihan untuk mewakafkan uang pertanggungan, memberikan kebaikan untuk kini dan nanti.

Proteksi menjadi salah satu cara untuk melindungi dana tabungan, investasi, dan anggaran keuangan keluarga dari pengeluaran akibat hal tak terduga, sehingga tujuan keuangan keluarga tetap dapat dicapai sesuai harapan.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya