3 Juta Pendaftar Kartu Prakerja Gelombang 18, Hanya 800 Ribu Diterima

67,6 juta orang mendaftarkan diri untuk Kartu Prakerja

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan data terbaru Program Kartu Prakerja Gelombang ke-18 yang baru dibuka beberapa waktu lalu.

Airlangga yang juga merupakan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menyebutkan peserta yang diterima dalam Program Kartu Prakerja Gelombang ke-18 tidak sampai setengah dari jumlah total yang mendaftar.

"Kartu Prakerja sudah dibuka gelombang ke-18, yang mendaftar sejumlah 3.181.661 orang, yang eligible (berhak) sebesar 2.038.300, dan yang diterima sebanyak 800 ribu orang," kata Airlangga dalam konferensi pers perpanjangan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (23/8/2021) malam.

Pendaftaran Program Kartu Prakerja Gelombang ke-18 ditutup 19 Agustus 2021 dan saat ini tinggal menunggu penetapannya saja.

1. Pendaftar Program Kartu Prakerja tembus 67 juta lebih

3 Juta Pendaftar Kartu Prakerja Gelombang 18, Hanya 800 Ribu DiterimaDaftar Kartu Prakerja (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Sejak digulirkan pertama kali pada awal tahun lalu atau tepatnya sesaat setelah pandemik COVID-19 menghantam Indonesia, Program Kartu Prakerja telah menarik minat masyarakat.

Hal itu terbukti dari puluhan juta orang yang telah mendaftar program tersebut sejak gelombang pertama hingga ke-18 yang berakhir sepekan lalu.

"Kalau kita lihat, Kartu Prakerja dari batch pertama sampai 18 itu yang berminat pendaftarnya sudah 67,6 juta dan di semester satu 2021 penerimanya 2.772.880 orang," kata Airlangga.

Untuk semester-II 2021, sambung Airlangga, jumlah penerima insentif dari Program Kartu Prakerja ditargetkan sebanyak 3,1 juta orang yang diawali oleh penerimaan melalui gelombang ke-18.

Pemerintah pun menambahkan anggaran sebesar Rp1,2 triliun untuk mencapai target tersebut.

Baca Juga: Program Kartu Prakerja Kembali Dibuka, Cek Promo Menarik dari BNI

2. Capaian Program Kartu Prakerja pada semester-I 2021

3 Juta Pendaftar Kartu Prakerja Gelombang 18, Hanya 800 Ribu DiterimaIlustrasi Kartu Pra Kerja (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya diberitakan bahwa Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari menyatakan pemerintah telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp10 triliun untuk memenuhi Program Kartu Prakerja sepanjang semester-I 2021.

Anggaran tersebut diberikan kepada 2,77 juta pekerja, terhitung sejak Januari hingga Juni 2021.

"Semuanya penerima baru. Jadi penerima Kartu Prakerja ini gak berulang, cuma sekali seumur hidup untuk pemerataan," kata Denni, dalam keterangan pers secara virtual, Jumat (13/8/2021).

Dari 2,77 juta peserta Program Kartu Prakerja yang sudah direkrut selama semester-I 2021, sebanyak 89 persen berstatus menganggur dan bekerja, baik wirausaha dengan omzet Rp1 juta per bulan, maupun menjadi karyawan dengan pendapatan Rp1,3 juta per bulan.

Kemudian, sebanyak 30 persen penerima manfaat Kartu Prakerja selama semester-I 2021 hanya berpendidikan SD-SMP. Dari jenis kelamin terbagi rata masing-masing 50 persen laki-laki dan perempuan.

"Sebanyak 58 persen dari daerah pedesaan, 90 persen belum pernah ikut pelatihan seumur hidupnya, 2,3 persen eks TKI atau purna pekerja migran di Malaysia dan Singapura, serta satu persen penyandang disabilitas yang mayoritas adalah tunadaksa," ujar Denni.

3. Peserta dari Papua, Papua Barat, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara meningkat drastis

3 Juta Pendaftar Kartu Prakerja Gelombang 18, Hanya 800 Ribu DiterimaIlustrasi kartu Prakerja (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Denni pun merasa gembira peserta Program Kartu Prakerja dari Papua, Papua Barat, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara (Kaltara) meningkat drastis selama Januari-Juni 2021.

Sepanjang periode tersebut, peserta dari Papua sudah ada 44 ribu orang, sedangkan Papua Barat 30 ribu peserta.

"Ini jumlahnya sangat besar dibandingkan tahun lalu," ucap Denni.

Namun, Denni masih bertanya-tanya lantaran hingga semester-I 2021 masih ada satu kabupaten, yakni Yalimo di Papua yang belum memiliki pendaftar Program Kartu Prakerja.

Ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi Manajemen PMO, mengingat Program Kartu Prakerja mesti didistribusikan secara merata.

"Selama semester satu ini ada satu kabupaten yang belum terjangkau, saya gak tahu kenapa belum ada yang mendaftar, yaitu Kabupaten Yalimo. Pendaftarnya ada, tetapi ternyata mahasiswa dan ini belum boleh karena aturannya gak memperbolehkan mahasiswa untuk ikut," kata Denni.

Baca Juga: Gelombang ke-18 Kartu Prakerja Segera Dibuka untuk 2,7 Juta Penerima

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya