IoT dari Agree Bantu Budi Daya Petani Serai Wangi Lebih Efisien

Bantu petani pantau kondisi secara real time

Jakarta, IDN Times - Kehadiran teknologi digital Internet of Things (IoT) milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) turut dirasakan manfaatnya oleh berbagai sektor industri, salah satunya bagi para pelaku usaha di sektor pertanian. 

Platform Agree dari Leap-Telkom Digital, menggandeng PT Agroobot Bangun Negeri (Agroobot) untuk mengimplementasikan penggunaan teknologi IoT pada DAB Subur, sebuah perusahaan agrobisnis yang fokus pada budi daya komoditas serai wangi.  

Agroobot sendiri merupakan sebuah platform laboratorium berbasis IoT dan Artificial  Intelligence (AI) yang dapat dimanfaatkan untuk memantau tekstur tanah, uji mikro, uji makro, exchangeable potassium, kapasitas tukar kation, pH tanah, dan karbon organik tanah. 

Agroobot  memiliki beberapa jenis perangkat IoT, salah satunya Agrooscan sebuah perangkat monitoring untuk pengujian unsur hara tanah portable

1. Mengakselerasi ekosistem digital di sektor pertanian

IoT dari Agree Bantu Budi Daya Petani Serai Wangi Lebih EfisienDirektur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid (Dok. Telkom)

Pada kolaborasi ini, perangkat IoT yang diimplementasikan oleh DAB Subur adalah Agrooscan yang bekerja dengan cara memasukkan alat ke tanah untuk pengecekan unsur hara tanah yang akan dibudidayakan. Jika hasilnya sudah didapatkan, pengguna bisa melihat dan memantaunya dari smartphone mereka di mana pun dan kapan pun.

Data Agrooscan pun bisa dilihat secara real time serta akurat. Dengan begitu, para petani DAB Subur dapat mengetahui kondisi tanah sebelum diolah sehingga penggunaan pupuk bisa lebih efisien yang berujung pada meningkatnya hasil produksi. 

“Kelebihan perangkat IoT hasil kerja sama Agree dan Agroobot ini dapat dibawa ke mana saja, user friendly, dan sumber energinya menggunakan baterai. Pengecekan tanah  dengan memanfaatkan perangkat ini dapat mengefisiensikan penggunaan pupuk yang sesuai takaran, tepat, dan menghasilkan hasil panen yang sangat baik,” ujar Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid. 

Fajrin menjelaskan, kolaborasi antara Agree dengan DAB Subur ini merupakan upaya Telkom untuk mengakselerasi ekosistem digital di sektor pertanian. Kerja sama ini turut membawa terobosan bagi petani Indonesia dan menjadi bukti bahwa petani di tanah air siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi. 

Selain itu, hadirnya DAB Subur sebagai salah satu penjamin pasar dan pengguna teknologi dari Agree, telah membantu permodalan yang disalurkan kepada petani dan menghasilkan NPL 0 persen dengan repayment 100 persen. 

“Saat ini tercatat lebih dari 250 hektare lahan DAB Subur sudah on board ke dalam aplikasi Agree, dengan total lahan yang ditanam lebih dari 60 hektare. Dari total tersebut, lebih dari 150 hektare terdapat di Bengkulu dengan lahan tanam lebih dari 40 hektare, dan lebih dari 80 hektare ada di  Banten dengan lahan tanam lebih dari 18 hektare. Ke depan ditargetkan lebih  dari 1000 hektare lahan tanam di berbagai wilayah,” lanjut Fajrin. 

Baca Juga: Platform Agree, Cara PT Telkom-Kementan Digitalisasi SDM Pertanian

2. Aktivitas budi daya bisa menjadi lebih efisien

IoT dari Agree Bantu Budi Daya Petani Serai Wangi Lebih EfisienPlatform Agree dari Leap-Telkom Digital, menggandeng PT Agroobot Bangun Negeri (Agroobot) untuk mengimplementasikan penggunaan teknologi IoT pada DAB Subur. (Dok. Telkom)

Pemilik DAB Subur, Wijayandaru, berharap implementasi teknologi Agroobot dari Agree dapat mempermudah petani DAB Subur dari proses pra tanam sampai pasca tanam sehingga aktivitas budi daya bisa menjadi lebih efisien. 

Tak hanya penggunaan teknologi IoT, DAB Subur sudah lebih dulu menggunakan layanan Agree Partner dan Dashboard Offtaker milik Agree.

“Teknologi digital yang diberikan oleh Agree membuat DAB Subur kini dapat memvalidasi profil petani dan lahan yang dimilikinya,” katanya. 

Selain itu, para petani juga bisa dengan lebih mudah memantau segala aktivitas pertanian dan melihat kebutuhan sarana produk pertanian hingga penggunaan modal.

Melalui Agree Modal, para petani mendapat akses yang lebih mudah dengan lembaga keuangan terpercaya dalam hal permodalan. 

3. Mengawal kesuksesan program budi daya

IoT dari Agree Bantu Budi Daya Petani Serai Wangi Lebih Efisienilustrasi pertanian salah satu mata pencaharian utama penduduk negara agraris (Unsplash.com/Sandy Zebua)

Dalam platform Agree, DAB Subur juga bisa melihat kepastian jadwal panen, pencatatan besaran hasil panen, dan transaksi minyak yang telah dilakukan. Tak hanya itu, melalui dukungan teknologi Agree Smart Farming, DAB Subur pun bisa mendapatkan kejelasan kondisi lahan petani dan menentukan penggunaan pupuk yang sesuai dikarenakan pengecekan unsur tanah yang tepat. 

Selain itu, Agree juga tidak hanya sebagai tools, tetapi turut membantu mengawal kesuksesan program budidaya serai wangi DAB Subur bersama mitra binaan existing dan para offtaker lain di program Serai Wangi. 

“Kami sangat beruntung karena terbantu dengan adanya tim Agree yang mendukung proses pengajuan, pencairan, dan order dari setiap petani, turut mendukung keberhasilan pendanaan yang ada di DAB Subur serta mengawal program ekosistem budidaya serai wangi ini,” ungkap Wijayandaru.

Hingga 2022, Agree telah digunakan oleh lebih dari 75 ribu petani, peternak, dan pembudi daya. Agree pun menjalin kolaborasi dengan lebih dari 251 mitra perusahaan agrobisnis atau offtaker dan buyer

Agree diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia demi mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional yang sejalan dengan target pemerintah dalam beberapa tahun mendatang. Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengakses https://leap.digitalbisa.id/our-product/agree. (WEB)

Baca Juga: Telkom Agree-Fairtrade NAPP Komitmen Digitalkan Ekosistem Pertanian

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya