5 Tips Membuat Konten Soft Selling untuk Memasarkan Produk

Ampuh dongkrak penjualan secara organik

Marketing dengan metode soft selling kian banyak dilirik lantaran dinilai efektif dalam mendongkrak penjualan. Bukan tanpa alasan, pemasaran yang dilakukan secara halus mampu menarik perhatian dan meningkatkan interaksi audiens dengan konten yang dibuat.

Selain itu, konten seperti ini juga dapat menyentuh pain point atau kesulitan yang dihadapi audiens serta menawarkan solusi untuk mengatasinya. Dengan demikian, audiens merasa relate dan tergerak untuk membeli produk. Nah, agar konten soft selling kamu makin sukses dan on point, ikuti beberapa tips berikut ini, yuk! 

1. Manfaatkan teknik storytelling

5 Tips Membuat Konten Soft Selling untuk Memasarkan Produkilustrasi orang membuat konten (pexels.com/Anna Shvets)

Menggunakan storytelling saat mengenalkan produk menjadi salah satu teknik jitu dalam marketing. Alih-alih menjelaskan kegunaan dan kelebihan produk secara gamblang, ceritakanlah sebuah permasalahan yang mungkin relate dengan audiens dan jelaskan bagaimana produk kamu bisa mengatasi permasalahan tersebut.

Dilansir Forbes, storytelling efektif meningkatkan engagement karena mendorong audiens untuk turut menceritakan pengalaman mereka. Gak menutup kemungkinan, para konsumen loyal juga memberikan ulasan positif di kolom komentar sehingga memicu audiens lain untuk ikut membeli. Lebih lanjut, ini tentunya dapat meningkatkan revenue bagi bisnis.

2. Menggunakan formula AIDA

5 Tips Membuat Konten Soft Selling untuk Memasarkan Produkilustrasi orang membuat konten (pexels.com/Miriam Alonso)

Pernah mendengar AIDA? Dalam dunia marketing, AIDA merupakan akronim populer dari attentionintention, desire, dan action. Ini bukanlah sekadar akronim, melainkan sebuah proses perjalanan konsumen sebelum memutuskan membeli produk. 

Tahapan pertama dalam customer journey ialah attention. Di sini, kamu harus bisa menarik perhatian konsumen untuk melihat dan menyaksikan kontenmu sampai akhir. Namun ini tidak semudah kedengarannya. Terlebih, attention span audiens semakin pendek setiap harinya. Jadi konten kamu harus berhasil memikat audiens setidaknya dalam tiga detik.

Tipsnya, buatlah hook atau kalimat yang memancing rasa penasaran audiens di awal konten. Sebagai contoh, "Rahasia Kulit Bebas Jerawat dalam Seminggu". Audiens dengan permasalahan kulit berjerawat kemungkinan besar akan tertarik untuk melihat atau menyaksikan keseluruhan konten. 

Selanjutnya di tahap kedua, yakni intention, buatlah konten dengan storytelling yang melibatkan pain point calon konsumen dan tonjolkan kegunaan serta kelebihan produk. Setelah itu, dorong konsumen ke tahap selanjutnya, yaitu desire, dengan menggunakan user-generated content seperti memperlihatkan ulasan positif konsumen lain.

Terakhir, sisipkan call-to-action atau CTA di setiap konten yang kamu buat. Tujuannya tak lain agar konsumen segera melakukan pembelian produk. CTA harus menggunakan kalimat yang catchy, ya. Misalnya, "Kalau mau samaan, langsung cek keranjang kuning, ya!". Kamu juga bisa menambah kesan urgent seperti, "Stok terbatas, yuk segera checkout!"

Baca Juga: 6 Jenis Pekerjaan Digital Marketing yang Perlu Kamu Ketahui

3. Tunjukkan cara menggunakan produk

5 Tips Membuat Konten Soft Selling untuk Memasarkan Produkilustrasi orang membuat konten (pexels.com/cottonbro studio)

Konten how-to yang memperagakan cara menggunakan produk bisa menjadi ide konten yang mendongkrak revenue, loh. Konten seperti ini efektif menarik perhatian audiens dan bahkan menjadi konten paling populer di YouTube sebagaimana dilansir Think with Google

Bukan tanpa alasan, konten how to gak hanya menjelaskan cara pemakaian produk, tetapi juga mampu memberikan gambaran kepada audiens saat mereka benar-benar menggunakannya. Gak heran jika konten how to sangat dianjurkan untuk memasarkan produk.

4. Membuat konten packing

5 Tips Membuat Konten Soft Selling untuk Memasarkan Produkilustrasi orang melakukan packing (pexels.com/RDNE Stock project)

Selain konten how-to, konten packing juga bisa menjadi ide konten soft selling kamu selanjutnya, loh. Pasalnya, konten jenis ini memberikan kesan dan testimoni secara gak langsung bahwa brand kamu terpercaya karena banyak orang membeli produkmu. Ini tentunya akan mendorong audiens untuk segera membeli produknya.

5. Ikuti tren di media sosial

5 Tips Membuat Konten Soft Selling untuk Memasarkan Produkilustrasi orang membuat konten (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mengikuti trending topic bisa menjadi cara ampuh untuk meningkatkan engagement konten. Bahkan, kontenmu juga gak menutup kemungkinan bisa menjangkau lebih banyak audiens dan menjadi viral. Dengan demikian, awareness brand kamu meningkat signifikan.

Tentunya, kamu juga gak bisa mengikuti semua tren di media sosial. Pilihlah yang sekiranya selaras dengan bisnis dan produk kamu, sesuaikan kontennya agar mengikuti tone and manner brand sehingga konten kamu gak kehilangan identitas. 

Membuat konten soft selling tentunya gak mudah. Namun, kamu bisa mengombinasikan tips di atas agar konten kamu semakin sukses sehingga engagement dan revenue bisnis kamu meningkat signifikan secara organik. Selamat mencoba dan semoga sukses, ya!

Baca Juga: 10 Teknik Marketing Pedagang ini Bikin Salfok, Butuh Mikir 2 Detik

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya