Terima Menteri Norwegia, Jokowi Singgung soal Diskriminasi Sawit

Jokowi memberikan persepsi terkait kelapa sawit

Intinya Sih...

  • Jokowi menegaskan tidak ada lagi diskriminasi terhadap kelapa sawit dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan dan Menteri Iklim Norwegia.
  • Norwegia memberikan dana 156 juta USD untuk menurunkan emisi karbon sebesar 30,2 juta ton sebagai kerjasama dengan Indonesia.
  • Indonesia berhasil menurunkan emisi karbon sebanyak 945 juta ton pada tahun 2020, dan terus berupaya untuk menurunkan angka tersebut.

Jakarta, IDN Times - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (LHK), Siti Nurbaya bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bhelland Eriksen menemui Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Jokowi menyinggung untuk tidak ada lagi diskriminasi terhadap kelapa sawit.

"Tadi Bapak Presiden juga kepada Norway untuk memberi pemahaman dan persepsi yang tepat agar tidak terjadi diskriminasi terkait dengan sawit," ujar Siti dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (2/6/2024).

Baca Juga: Sawit RI Dihalau Uni Eropa, Zulhas: Prabowo Sudah Siapkan untuk Avtur

1. Norwegia kucurkan dana untuk turunkan karbon emisi di Indonesia

Terima Menteri Norwegia, Jokowi Singgung soal Diskriminasi SawitMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (LHK), Siti Nurbaya bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bhelland Eriksen (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Siti Nurbaya, menjelaskan mengenai adanya kerja sama antara Indonesia dan Norwegia. Menurutnya, Norwegia telah mengucurkan dana 156 juta dolar Amerika Serikat sebagai upaya menurunkan emisi karbon sebesar 30,2 juta ton.

"Tadi diceritakan sudah ada juga dukungan konkret atau kontribusi sebagai prestasi aksi iklim Indonesia sebesar 156 juta US Dollar itu kira-kira setara dengan karbon 30,2 juta ton," kata dia.

Baca Juga: Di Uni Eropa, Menlu Retno Serukan Setop Diskriminasi Kelapa Sawit

2. Siti Nurbaya beberkan upaya Indonesia turunkan emisi karbon

Terima Menteri Norwegia, Jokowi Singgung soal Diskriminasi SawitMenteri LHK, Siti Nurbaya bersama Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bhelland Eriksen menemui Presiden Jokowi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Siti Nurbaya kemudian membeberkan upaya Indonesia menurunkan emosi karbon. Pada tahun 2020, emisi karbon yang berhasil diturunkan sebanyak 945 juta ton.

Kemudian pada 2021, ada 889 juta ton dan tahun 2022, emisi karbon yang diturunkan sebanyak 875 juta ton.

"2023 lagi dihitung tapi perkiraan saya lebih sedikit lagi penurunannya karena El Nino kemarin 2023 cukup berat tapi masih bisa dikelola tapi masih tetap di atas 810 juta ton," ucap dia.

3. Siti Nurbaya sebut harusnya Norwegia bisa melihat lebih luas upaya Indonesia

Terima Menteri Norwegia, Jokowi Singgung soal Diskriminasi SawitMenteri LHK, Siti Nurbaya bersama Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bhelland Eriksen menemui Presiden Jokowi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Siti Nurbaya menyebut seharusnya Norwegia bisa melihat lebih luas upaya Indonesia dalam menurunkan emisi karbon.

"Artinya ini kalau dipersenin ini, 40-an persen, dia masih lebih tinggi dari target, karena target komitmen kita 31,89 persen. Kalau ada kerja sama internasional bisa 43 persen targetnya, yang diberikan oleh Norwey yang disampaikan ibu Menkeu tadi, prestasi kita, kinerja kita itu memang sesuatu, tapi memang dia cuma bisa kasih kita penilaian itu untuk 30,2 juta ton, padahal kita nuruninnya 800 juta lebih," kata dia.

Baca Juga: Sawit RI Dihalau Uni Eropa, Zulhas: Prabowo Sudah Siapkan untuk Avtur

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya