Jumlah Masyarakat Kelas Menengah Drop, Ini Alasannya Kata Jokowi

Jokowi sebut semua negara mengalami penurunan ekonomi

Intinya Sih...

  • Jokowi menyebut penurunan jumlah masyarakat kelas menengah terjadi di hampir semua negara akibat ekonomi global yang melemah.
  • Pandemi COVID-19 menjadi salah satu faktor utama melemahnya ekonomi dunia, mempengaruhi penurunan jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia.
  • Data BPS menunjukkan penurunan jumlah masyarakat kelas menengah dan peningkatan jumlah masyarakat rentan miskin serta kategori miskin antara tahun 2019 dan 2024.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo buka suara terkait jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia menurun pada 2024. Menurutnya, hal itu juga terjadi hampir di semua negara.

"Itu problem terjadi hampir di semua negara karena ekonomi global turun semuanya," ujar Jokowi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8/2024).

Baca Juga: Populasi Kelas Menengah RI Menyusut, Chatib Basri Beri Solusi

1. COVID-19 jadi salah satu pengaruh

Jumlah Masyarakat Kelas Menengah Drop, Ini Alasannya Kata JokowiPresiden Jokowi kumpulkan kepala daerah se-Indonesia di IKN, Selasa (13/8/2024) (YouTube.com/Sekretariat Presiden)

Jokowi mengatakan, pandemik COVID-19 menjadi salah satu pengaruh ekonomi dunia melemah.

"Ada COVID, 2-3 tahun lalu mempengaruhi. Semua negara saat ini berada pada kesulitan yang sama," kata dia.

2. Masyarakat kelas menengah turun

Jumlah Masyarakat Kelas Menengah Drop, Ini Alasannya Kata Jokowiilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah masyarakat kelas menengah turun antara tahun 2019 dan 2024. Pada tahun 201, jumlah masyarakat kelas menengah sebesar 57,33 juta jiwa atau 21,45 persen dari total penduduk Indonesia.

Pada 2024, jumlah masyarakat menengah 47,85 juta jiwa atau 17,13 persen. Sementara itu, jumlah masyarakat kelas menengah rentan menunjukkan angka kenaikan. Pada 2019, angkanya 128,85 juta jiwa atau 48,20 persen naik menjadi 128,85 persen atau 49,22 persen.

Baca Juga: Kelas Menengah Menyusut, Manufaktur Diklaim Bisa Jadi Penopang Ekonomi

3. Masyarakat rentan miskin naik

Jumlah Masyarakat Kelas Menengah Drop, Ini Alasannya Kata Jokowiilustrasi pertumbuhan ekonomi (pixabay.com/Tumisu)

Selain itu, masyarakat rentan miskin juga mengalami kenaikan. Tahun 2019, angkanya 54,97 juta jiwa atau 20,56 persen naik menjadi 67,69 juta jiwa atau 24,23 persen.

Untuk masyarakat kategori miskin juga mengalami kenaikan. Tahun 2019, jumlahnya 25,14 juta jiwa persen atau 9,41 persen menjadi 25,22 juta jiwa atau 9,03 persen tahun 2024.

Baca Juga: Tren Konsumsi Kelas Menengah Turun

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya