Jokowi Pesimis Banding Kasus Nikel di WTO Bisa Menang

Jokowi minta jangan mundur sampai industri selesai

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo tampak pesimis bisa menang dalam menghadapi sidang banding di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Hal itu berkaitan dengan gugatan yang dilakukan Uni Eropa karena Indonesia sudah menyetop ekspor nikel.

"Kalau kita sudah melakukan sesuatu dan ditentang negara lain nah itu, hilirisasi misalnya. Hilirisasi itu memunculkan nilai tambah berlipat-lipat tetapi ini ditentang, digugat ke WTO dan maaf kita kalah. Bukan menang. Kalah kita. Kita banding lagi. Ya kita hadapi," ujar Jokowi dalam pidatonya di acara Kongres HikmahBudhi ke XII 2024 di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (28/3/2024).

"Saya yakin kita mungkin akan kalah lagi, tetapi industrinya sudah jadi," sambungnya.

Jokowi mengaku tak masalah bila banding Indonesia bisa kalah. Namun, industri nikel di Indonesia kini sudah ada.

"Industri nikel sudah jadi industri, ev baterai sudah jadi, industri mobil listrik sudah jadi. Karena memang membangun sebuah industri butuh waktu, gak tahu apakah ada banding kedua, kalau ada, banding lagi. Pokoknya jangan mundur sampai industri selesai dibangun," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi kemudian menyinggung langkah-langkah strategis yang dilakukan pemerintah, namun sering mendapat kritik.

Salah satunya dengan mengakuisisi saham PT Freeport Indonesia oleh pemerintah menjadi 51 persen. Kini, pemerintah berusaha menambah saham di Freeport hingga 61 persen.

"Kadang saya, kadang-kadang ini kok di dalam negeri kita ambil seperti ini nggak ada yang dukung, diem-diem saja, malah sebagian mem-bully. Tapi saya sudah terbiasa dihina, difitnah, dicaci maki, diejek saya terus saja. Kalau saya yakini bener saya akan terus," kata dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, apabila konsisten dalam hilirisasi, bisa dengan mudah menuju Indonesia emas 2045.

Baca Juga: Jokowi Duduk Satu Meja Bareng Prabowo di Buka Bersama Menteri Kabinet

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya