Kamala Harris Janji Potong Pajak 100 Juta Warga AS

Kamala Harris akan fokus ke kelas menengah

Intinya Sih...

  • Kamala Harris memaparkan proposal ekonomi kesempatan dengan fokus pada kelas menengah Amerika Serikat.
  • Harris berjanji akan memotong pajak, membangun 3 juta unit perumahan baru, dan melarang kenaikan harga tidak wajar oleh perusahaan pangan.
  • Proposal ekonomi Harris diharapkan dapat membantu kelas menengah, meskipun diperkirakan akan meningkatkan defisit.

Jakarta, IDN Times - Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, memaparkan proposal bertajuk "ekonomi kesempatan" dalam pidato kampanyenya di North Carolina, Jumat (16/8/2024). Melansir Reuters, fokus utama proposal tersebut adalah kelas menengah Amerika Serikat, dengan janji pemotongan pajak dan larangan kenaikan harga tidak wajar oleh perusahaan pangan.

Harris menyoroti penurunan inflasi yang kini berada di bawah 3 persen untuk pertama kalinya sejak Maret 2021. Namun, ia mengakui bahwa harga-harga masih terlalu tinggi bagi banyak warga Amerika.

"Bersama-sama, kita akan membangun apa yang saya sebut ekonomi kesempatan," ujar Harris di hadapan para pendukungnya.

Meskipun demikian, menurut laporan Al Jazeera, jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa pemilih masih lebih cenderung mempercayai Donald Trump dalam hal penanganan ekonomi. Hal ini menjadi tantangan besar bagi Harris menjelang pemilihan umum pada 5 November mendatang.

Baca Juga: Tim Kampanye Kamal Harris Akui Diretas Negara Asing

1. Kredit pajak hingga Rp94 juta untuk keluarga baru dengan bayi

Harris berjanji akan memotong pajak untuk sebagian besar warga Amerika jika terpilih menjadi presiden. Salah satu proposal utamanya adalah kredit pajak anak baru hingga 6 ribu dolar AS (sekitar Rp94 juta) untuk keluarga baru dengan bayi.

"Di bawah rencana saya, lebih dari 100 juta warga Amerika akan mendapatkan pemotongan pajak," ujar Harris, dilansir The Guardian.

Selain itu, mantan Jaksa Agung California ini juga mengusulkan pengembalian kredit pajak penghasilan yang diperoleh dan kredit pajak anak. Harris menegaskan bahwa ia tidak akan menaikkan pajak bagi orang yang berpenghasilan 400 ribu dolar AS (sekitar Rp6,2 miliar) atau kurang per tahun.

"Lihat siapa yang mereka perjuangkan jika Anda ingin tahu siapa yang mereka pedulikan," kata Harris, mengkritik rencana pajak Trump. Ia menambahkan bahwa Trump berencana memberikan potongan pajak besar-besaran kepada miliarder tahun demi tahun.

2. Rencana bangun 3 juta unit perumahan baru dalam empat tahun

Dalam pidatonya, Harris juga menyoroti krisis perumahan yang dihadapi Amerika Serikat. Ia berencana membangun 3 juta unit perumahan baru dalam empat tahun masa kepresidenannya.

"Pada akhir masa jabatan pertama saya, kita akan mengakhiri kekurangan perumahan Amerika dengan membangun 3 juta rumah dan sewa baru yang terjangkau bagi kelas menengah," janji Harris.

Untuk membantu pembeli rumah pertama kali, Harris mengusulkan hibah sebesar 25.000 dolar AS (sekitar Rp380 juta). Ia juga berjanji akan memerangi praktik anti-kompetitif di pasar perumahan dan menghentikan pembelian rumah secara massal oleh perusahaan Wall Street.

"Itu bisa membuat orang biasa tidak mungkin membeli atau bahkan menyewa rumah," kata Harris.

Meskipun proposal-proposal ini ambisius, Committee for a Responsible Federal Budget memperkirakan rencana ekonomi Harris akan meningkatkan defisit. Mereka memprediksi defisit akan mencapai 1,7 triliun dolar AS (sekitar Rp26.600 triliun) selama satu dekade. Angka ini bisa membengkak menjadi 2 triliun dolar AS (sekitar Rp31.300 triliun) jika kebijakan perumahan sementara dijadikan permanen.

Baca Juga: Kamala Harris Resmi Maju Pilpres AS dari Partai Demokrat

3. Larang kenaikan harga tidak wajar oleh perusahaan pangan

Harris berjanji akan melarang kenaikan harga yang tidak wajar oleh perusahaan pangan. Ia berencana mengarahkan Federal Trade Commission untuk menjatuhkan hukuman keras pada perusahaan yang melanggar batas baru terkait kenaikan harga tidak wajar ini.

"Saya tahu kebanyakan bisnis menciptakan lapangan kerja, berkontribusi pada ekonomi kita, dan mematuhi aturan. Tapi beberapa tidak, dan itu tidak benar. Kita perlu mengambil tindakan ketika hal itu terjadi," kata Harris.

Selain itu, Harris juga berencana mengurangi birokrasi yang tidak perlu dan menyelidiki perilaku anti-kompetitif dalam rantai pasokan makanan. Ia menyoroti bahwa banyak perusahaan pangan besar mencetak keuntungan tertinggi dalam dua dekade terakhir. Sementara itu, beberapa rantai toko kelontong masih belum menurunkan harga.

Dalam bidang kesehatan, Harris menjanjikan penurunan biaya perawatan dan penghapusan utang medis. Ia juga menyoroti keberhasilan pemerintahan Biden dalam menegosiasikan penurunan harga 10 obat resep terlaris yang digunakan Medicare hingga 79 persen.

Menanggapi proposal tarif impor Donald Trump, Harris mengkritik bahwa hal tersebut akan menaikkan harga kebutuhan sehari-hari.

"Itu akan berarti harga yang lebih tinggi pada hampir semua kebutuhan harian Anda: Pajak Trump pada bensin. Pajak Trump pada makanan. Pajak Trump pada pakaian. Pajak Trump pada obat-obatan bebas," tegas Harris.

Baca Juga: 7 Pemilik Pesawat Termahal di Dunia, Ada Donald Trump

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya