PLTGU Terbesar di Asia Tenggara Berkapasitas 1.760 MW Siap Beroperasi

Diperkirakan tekan emisi karbon 3,3 juta ton per tahun

Intinya Sih...

  • PLTGU Jawa-1 telah lulus serangkaian tes dan siap beroperasi penuh dengan kapasitas 1.760 MW.
  • PLTGU ini merupakan pembangkit terbesar di Asia Tenggara yang mengintegrasikan floating storage and regasification unit (FSRU) dengan unit pembangkit listrik.
  •  

Jakarta, IDN Times - Pembangkit Listrik Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 telah melewati serangkaian tes, seperti plant reliability run & net dependable capacity test pada Jumat (29/3/2024) lalu. Dengan demikian, PLTGU berkapasitas 1.760 megawatt (MW) siap beroperasi penuh.

PLTGU Jawa-1 dikelola oleh PT Jawa Satu Power (JSP) yang dimiliki oleh konsorsium antara Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dengan kepemilikan 40 persen, Marubeni 40 persen, dan sisanya 20 persen dimiliki Sojitz.

CEO Pertamina NRE John Anis memberi apresiasi luar biasa kepada seluruh jajaran manajemen dan perwira JSP atas dedikasi dan kerja keras dalam menyelesaikan megaproyek tersebut.

"Saya ucapkan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada manajemen dan perwira JSP yang menunjukkan kesabaran, persistensi dan determinasi yg luar biasa dalam menghadapi tantangan hingga akhirnya bisa mewujudkan momen yang sangat krusial ini," kata dia dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (31/3/2024).

Dia menambahkan bahwa dukungan dari semua pihak terus diharapkan agar PLTGU Jawa-1 dapat menunjukkan operational excellence dan bisa membawa manfaat optimal bagi Pertamina dan Indonesia.

John mengatakan, PLTGU Jawa-1 bisa menjadi salah satu pilar transisi energi yang menjadi kebanggaan Pertamina maupun Indonesia.

Baca Juga: Banjir Semarang, Pasokan Listrik di PLTGU Tambaklorok Dipastikan Aman

1. PLTGU Jawa-1 terbesar di Asia Tenggara

PLTGU Terbesar di Asia Tenggara Berkapasitas 1.760 MW Siap BeroperasiPLTGU Jawa-1 (Dok PT JSP)

Sementara itu, dengan dilewatinya rangkaian proses pada Jumat lalu, Indonesia nantinya bakal memiliki pembangkit integrated terbesar di Asia Tenggara yang dilengkapi dengan regasification system.

PLTGU Jawa-1 merupakan pembangkit Listrik yang mengintegrasikan floating storage and regasification unit (FSRU) dengan unit pembangkit listrik berkapasitas 1.760 MW, yang terdiri dari 2 unit pembangkit dengan masing-masing kapasitas 880 MW.

Unit 2 telah beroperasi komersial sejak Desember 2023. Proyek ini menghubungkan ketersediaan pasokan gas di Papua dengan kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan Bali.

Baca Juga: Luhut Bakal Pimpin Percepatan Pembangunan Pembangkit Nuklir

2. Keunggulan PLTGU Jawa-1

PLTGU Terbesar di Asia Tenggara Berkapasitas 1.760 MW Siap BeroperasiPLTGU Jawa-1 (Dok PT JSP)

Proyek PLTGU Jawa-1 memiliki sejumlah keunggulan, antara lain lebih efisien karena menggunakan generasi terbaru teknologi single shaft combined cycle gas turbine, sehingga harga jual Listrik pun menjadi kompetitif.

Sedangkan dari sisi operasional, pembangkit ini memiliki teknologi black start capability, sehingga dapat melakukan self start up sendiri pada saat grid tidak tersedia imported power untuk keperluan start up pembangkit.

Dengan menggunakan sumber bahan bakar liquefied natural gas (LNG), maka emisi gas rumah kaca yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara maupun bahan bakar minyak (BBM0. Hal ini sejalan dengan upaya penurunan emisi karbon dari sektor ketenagalistrikan.

Selain itu, pembangkit ini juga menggunakan teknologi closed loop cooling tower system yang meningkatkan kehandalan dalam mengurangi volume penggunaan air laut untuk mendukung operasional pembangkit.

3. Diperkirakan bisa tekan emisi karbon 3,3 juta ton per tahun

PLTGU Terbesar di Asia Tenggara Berkapasitas 1.760 MW Siap Beroperasipixabay

Beroperasinya PLTGU Jawa-1 akan menjadi titik pencapaian penting bagi Pertamina dan sekaligus menambah portofolio pemanfaatan energi bersih dalam bisnis Pertamina.

"Dengan teknologi yang mutakhir, PLTGU Jawa-1 diproyeksikan akan menekan emisi karbon sebesar 3,3 juta tco2e per tahun. Angka yang sangat signifikan untuk kontribusi terhadap net zero emission," ujar John.

Menurutnya, ini menjadi salah satu milestone penting yang tercipta atas sinergi strategis BUMN, yakni Pertamina dan PLN, dan swasta Marubeni dan Sojitz serta pihak lainnya yang memiliki komitmen tinggi mewujudkan transisi menuju energi bersih di Indonesia.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, keberhasilan PLTGU Jawa-1 yang siap beroperasi ini menjadi salah satu milestone penting dalam transisi energi di Indonesia. Pembangkit listrik terintegrasi ini diharapkan mampu menyumbang pengurangan emisi karbon yang signifikan, sehingga dapat mewujudkan tercapainya Net Zero Emission (NZE) di Indonesia.

"PLTU Jawa-1 hasil sinergi BUMN dan mitra menunjukan bahwa pencapaian NZE akan menjadi lebih cepat dengan adanya dukungan semua pihak. Kami berharap proyek ini akan mendorong berbagai proyek strategis energi transisi lainnya," ucapnya.

 

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya