Orang Terkaya Asia PHK 42 Ribu Karyawan

Sebagian besar di divisi ritel

Intinya Sih...

  • Reliance Industries melakukan PHK massal terhadap 42 ribu karyawan, sekitar 11 persen dari total karyawan perusahaan.
  • Pemangkasan karyawan terutama dilakukan pada divisi ritel, menunjukkan potensi pergeseran perilaku konsumen atau kondisi pasar.

Jakarta, IDN Times - Perusahaan raksasa milik orag terkaya Asia Mukesh Ambani, Reliance Industries Ltd (RIL) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Dikutip dari Financial Express, Reliance Industries memangkas 42 ribu karyawan pada tahun fiskal 2023-24. Jumlah ini sekitar 11 persen dari total karyawan perusahaan.

Reliance Industries merupakan perusahaan yang fokus di berbagai bidang, seperti ritel, energi, petrokimia, telekomunikasi, hiburan, dan media.

Pemangkasan karyawan besar-besaran terutama dilakukan pada divisi ritel. PHK tersebut memicu kekhawatiran terhadap ekonomi di India karena Reliance Industries merupakan perusahaan konglomerasi terbesar di sana.

1. Alasan PHK

Orang Terkaya Asia PHK 42 Ribu Karyawanilustrasi PHK (IDN Times/Aditya Pratama)

PHK massal di segmen ritel menunjukkan potensi pergeseran perilaku konsumen atau kondisi pasar. Hal ini yang mendorong Reliance Industries untuk megevaluasi kembali tenaga kerjanya.

Adapun pengurangan tenaga kerja secara besar-besaran merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk merampingkan operasi dan meningkatkan efisiensi biaya. Namun langkah yang dilakukan perusahaan dikhawatirkan dapat memberikan dampak yang lebih luas.

Baca Juga: 10 Provinsi dengan Kenaikan Jumlah PHK Tertinggi di Indonesia

2. Jumlah total karyawan

Orang Terkaya Asia PHK 42 Ribu Karyawanilustrasi karyawan (unsplash.com/Sebastian Herrmann)

Jumlah total karyawan perusahaan turun dari 3,89 ribu pada tahun fiskal 2022-23 menjadi 3,47 ribu pada tahun fiskal 2023-24. Selain itu, perekrutan karyawan baru juga menurun lebih dari sepertiga, menjadi total 1,71 ribu pada tahun fiskal 2024.

Meskipun langkah RIL dipandang sebagai keputusan bisnis yang strategis, hal tersebut juga menimbulkan kekhawatiran. Bisnis ritel perusahaan, yang mencakup sekitar 60 persen dari total tenaga kerjanya, adalah yang paling terdampak.

Jumlah karyawan di segmen ritel turun dari 2,45 ribu pada tahun anggaran 2023 menjadi 2,07 ribu pada tahun anggaran 2024.

Hal ini disertai dengan penutupan toko dan perlambatan perluasan jaringan ritel. Sementara Reliance Retail menambah lebih dari 3.300 toko baru pada tahun anggaran 2023, tahun anggaran 2024 hanya mengalami penambahan sekitar 800 toko, sehingga totalnya menjadi 18.836.

Divisi telekomunikasi, Reliance Jio juga melakukan PHK, dengan jumlah karyawan turun dari 95.326 pada tahun anggaran 2023 menjadi 90.067 pada tahun anggaran 2024. Meskipun terjadi pemangkasan, keseluruhan biaya tunjangan karyawan RIL meningkat sebesar 3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rs 25.699 crore.

3. Dikhawatirkan berdampak ke ekonomi India

Orang Terkaya Asia PHK 42 Ribu KaryawanBendera India. (Pexels.com/Studio Art Smile)

Bagi perusahaan sebesar Reliance Industries, PHK yang signifikan tersebut dapat mengindikasikan tantangan mendasar dalam perekonomian, terutama di sektor seperti ritel yang bergantung pada belanja konsumen dan stabilitas ekonomi.

Karena India terus menghadapi tantangan dalam penciptaan lapangan kerja, pengurangan skala jumbo perusahaan sebesar Reliance Industries bisa memberi implikasi ekonomi yang lebih luas di negara tersebut.

Baca Juga: Deretan Perusahaan yang PHK Massal di Indonesia 2024

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya