Kisah Penemu LEGO, Tukang Kayu yang Lahir dari Keluarga Kurang Mampu

LEGO sukses setelah penemunya meninggal dunia

Intinya Sih...

  • LEGO menjadi produsen mainan terbesar di dunia, dengan pendapatan lebih dari 9,7 miliar dolar AS pada tahun lalu.
  • Ole Kirk Kristiansen, penemu LEGO, lahir pada 7 April 1891 di Denmark dan memulai bisnisnya dengan memproduksi mainan kayu seperti yo-yo dan truk.

Jakarta, IDN Times - LEGO menjadi produsen mainan terbesar di dunia. Pendapatan perusahaan asal Denmark ini mengalahkan para pesaingnya.

Dikutip dari Statista, LEGO menghasilkan pendapatan lebih dari 9,7 miliar dolar AS pada tahun lalu. Angka ini meningkat 2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2024, Bandai Namco menghasilkan sekitar 7 miliar dolar AS, menempatkan perusahaan Jepang ini di posisi kedua. Di tempat ketiga, Mattel dengan pendapatan 5,44 miliar dolar AS.

Di balik kesuksesan LEGO saat ini, apakah kamu penasaran siapa penemunya? Untuk mengetahui penemu LEGO, simak artikel ini yuk!

1. Siapa penemu LEGO?

Kisah Penemu LEGO, Tukang Kayu yang Lahir dari Keluarga Kurang MampuBengkel LEGO pertama (logo.com)

Dikutip dari laman LEGO, penemu mainan ini adalah Ole Kirk Kristiansen. Dia lahir pada 7 April 1891 di desa Filskovand, Denmark.

Menurut HistoryHit, Ole merupakan anak ke-10 dari pasangan Jens Niels Kristiansen dan Kirstine Kristiansen. Meski keluarganya kurang mampu tetapi Ole berhasil mengenyam pendidikan dasar.

Saat bekerja sebagai buruh tani sejak usia enam tahun, Ole mulai tertarik dengan teknik mengukir kayu. Karena itu saat usianya menginjak 14 tahun, Ole magang pada kakaknya untuk belajar ilmu pertukangan.

Pada 1911, dia meninggalkan Denmark untuk bekerja di Jerman sebagai tukang kayu selama lima tahun. Saat menjalankan usahanya di Norwegia, Ole bertemu dengan putri seorang pembuat keju Norwegia, Kirstine Sorensen.

Pasangan itu menikah pada 1916. Mereka dikarunia empat orang anak, tetapi setelah kelahiran anak keempatnya, Kirstine meninggal dunia.

Ole Kembali ke Denmark dan membangun bengkel di rumahnya sambal membesarkan anak-anaknya. Dia fokus memproduksi barang rumah tangga dan mainan.

Putranya, Godtfred bergabung dalam bisnis kayunya dan memproduksi banyak desain mainan seperti feri, kendaraan, pesawat terbang, dan bus dari kayu.

Baca Juga: Sejarah LEGO, dari Bengkel Jadi Perusahaan Mainan Terbesar di Dunia

2. Alami kebangkrutan

Kisah Penemu LEGO, Tukang Kayu yang Lahir dari Keluarga Kurang MampuProduk LEGO pertama yang diperkenalkan pada 1932 (Dok LEGO)

Pada 1932, Ole mendirikan perusahaan tanpa nama yang mengkhususkan diri dalam memproduksi mainan kayu seperti yo-yo, hewan yang dapat ditarik, dan truk. Bebek yang dapat ditarik dengan cepat menjadi produk paling laris.

Kemudian pada 1934, Ole mengadakan kompetisi untuk menentukan nama perusahaan. Nama LEGO dipilih dari kata bahasa Denmark, Leg Godt, yang berarti bermain dengan baik. Kata itu juga berarti merangkai dalam bahasa Latin.

Pada 1942, korsleting listrik menyebabkan kebakaran listrik yang membakar seluruh pabrik, semua stok, dan cetak birunya. Ole pun membangun kembali pabrik tersebut dan membukanya pada 1944, yang dilengkapi dengan jalur perakitan.

Kemudian LEGO memproduksi produk plastik yang disebut Automatic Binding Brick pada 1949. Setahun setelahnya, Godtfred menghabiskan dekade berikutnya untuk mengembangkan produk mainan plastic tersebut.

3. LEGO sukses setelah penemunya meninggal dunia

Kisah Penemu LEGO, Tukang Kayu yang Lahir dari Keluarga Kurang MampuLEGO (lego.com)

LEGO mengalami penjualannya buruk pada awal 1950-an. Pada Januari 1958, desain untuk bata LEGO dipatenkan, dan hanya beberapa bulan kemudian, Godfred mengembangkan bata tersebut sebagai dasar untuk 'Sistem Permainan' perusahaan, yang merupakan fondasi mainan konstruksi LEGO modern yang dikenal saat ini.

Kebakaran dahsyat kembali terjadi dan membakar habis pabrik beserta seluruh isinya beberapa tahun kemudian, yang menyebabkan perusahaan memutuskan untuk terus maju dengan mainan plastik saja. Produksi massal bata, dan 'Sistem Permainan' yang diproduksi LEGO sejak 1955 akhirnya bisa saling terkait satu sama lain.

Sayangnya, Ole tidak pernah mengetahui kesuksesan besar dari penemuannya. Dia meninggal beberapa bulan sebelum putranya mengembangkan blok bangunan yang hampir harfiah dari bata LEGO itu sendiri.

Kendati demikian, perusahaan LEGO sebagian besar masih dijalankan oleh keluarga ole hingga saat ini, dengan menjual produk mainan ke 130 negara di seluruh dunia.

Baca Juga: Kisah Pengusaha Muda Asal Rusia Jadi Orang Terkaya di UEA

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya