H&M Bakal Tutup 28 Toko dan PHK Ratusan Karyawan

Ini dilakukan di Spanyol

Jakarta, IDN Times - Retail fashion asal Swedia, H&M menyatakan akan menutup seperlima jumlah toko miliknya. Selain itu, perusahaan juga akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Serikat pekerja di Spanyol, CCOO dan UGT menyatakan bahwa ratusan karyawan H&M di Spanyol akan diberhentikan. PHK ini menambah panjang daftar sejumlah perusahaan retail fashion yang melakukan pengurangan karyawan karena alasan efisiensi demi menekan biaya.

Baca Juga: SAP PHK 8.000 Karyawan, Mau Fokus Pakai AI

1. Bakal PHK 588 karyawan dan tutup 28 toko

H&M Bakal Tutup 28 Toko dan PHK Ratusan Karyawanilustrasi PHK (freepik.com/freepik)

H&M akan melakukan pengurangan karyawan di Spanyol sebanyak 588 karyawan. Selain itu, juga akan menutup puluhan tokonya.

Menurut laporan tahunan perusahaan, H&M memiliki 133 toko di Spanyol dan mempekerjakan hampir 4.000 orang di sana. Retail tersebut mengonfirmasi akan menutup 28 toko miliknya.

H&M menyatakan bahwa memiliki toko di lokasi yang tepat dan tetap kompetitif merupakan prioritasnya. Pihaknya juga secara konsisten mengevaluasi portofolio tokonya.

"Hal ini meningkatkan pengalaman berbelanja di toko-toko kami yang sudah ada, secara aktif mencari peluang baru dan membuat keputusan yang tepat mengenai penutupan toko bila diperlukan," ujar pemimpin serikat pekerja CCOO, Angeles Rodriguez tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang mengapa mereka memutuskan untuk menutup toko-toko tersebut.

Baca Juga: Deretan Perusahaan yang PHK Karyawan di Awal 2024

2. Alasan PHK

H&M Bakal Tutup 28 Toko dan PHK Ratusan Karyawanilustrasi kena PHK (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Serikat pekerja CCOO dan UGT dalam pernyataan bersama menyatakan bahwa H&M melakukan PHK karena alasan organisasi, produktivitas, dan ekonomi.

Sementara itu, Rodriguez mengatakan, serikat pekerja terkejut dengan pengumuman PHK yang dilakukan H&M. Pasalnya, perusahaan memenuhi kewajibannya selama ini.

"Perusahaan tidak pernah menunjukkan perilaku aneh dan mematuhi kenaikan gaji yang disepakati tahun lalu," kata dia, dikutip dari Reuters, Selasa (30/1/2024).

H&M telah memberikan kenaikan gaji yang signifikan pada tahun lalu setelah para pekerja melakukan protes dan mogok kerja.

3. Banyak retail fashion besar tutup toko

H&M Bakal Tutup 28 Toko dan PHK Ratusan Karyawanilustrasi PHK (pexels.com/Ariel Castillo)

Langkah yang dilakukan H&M sejalan dengan retail fashion besar lainnya di seluruh dunia yang telah menutup toko-toko kecil mereka dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dilakukan sambil memperluas cabang-cabang utama yang menarik lebih banyak pengunjung dan dapat berfungsi ganda sebagai pusat logistik e-commerce.

Menurut sumber serikat pekerja, H&M di Spanyol juga menghadapi masalah ketidakhadiran dan para pekerja mengeluhkan beban kerja yang berlebihan.

Pada November 2022, H&M telah mengumumkan rencana global untuk memangkas 1.500 karyawan guna memangkas biaya. Di Spanyol, mereka telah mengurangi gaji sebanyak 400 karyawan pada 2021.

"Kami percaya tindakan ini terlalu agresif dan mungkin saja kita mencari solusi yang tidak berarti hilangnya pekerjaan," ucap serikat pekerja.

Negosiasi dengan serikat pekerja di Spanyol akan dimulai pada September. H&M menyatakan pihaknya telah memberi tahu serikat pekerja tersebut dan akan bekerja sama dengan baik.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya