El Nino Picu Harga Beras Naik, Airlangga: Bansos Diperlukan

El Nino berdampak pada naiknya harga beras nasional

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan BMKG dan sejumlah pusat iklim dunia menyebut El Nino terjadi hingga Februari 2024. Hal ini berdampak pada penurunan prduksi beras.

"Kita lihat produksi beras mulai Juli (2023) hingga Februari (2024) produksi beras kita turun sebesar 5,5 juta ton. Pada saat yang bersamaan, terjadi kenaikan harga beras dunia di mana harga beras Thailand mencapai 624 dolar per ton atau naik 28 persen, beras Vietnam 614 dolar per ton itu naiknya 41,95 persen," kata Airlangga di ruang sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024).

Selain itu, kenaikan harga dipicu larangan ekspor beras yang dikeluarkan India, Bangladesh, Rusia, Uni Arab Emirat, Myanmar, dan Uganda. Bahkan, larangan ekspor beras dilanjutkan India, Bangladesh, dan Rusia pada 2024.

El Nino berdampak pada naiknya harga beras nasional. Airlangga memaparkan, volatile food mengalami peningkatan dari Juli hingga puncaknya pada Maret 2024 sebesar 10,33 persen.

"Dari berbagai latar di atas, maka dibutuhkan bantuan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat. Ini amanat konstitusi Pasal 34 UUD 1945 di mana bansos untuk mengisi dan memitigasi peningkatan kemiskinan dan potensi perlambatan pertumbuuhan ekonomi," ujarnya.

Baca Juga: Airlangga: Jumlah Bansos RI Lebih Rendah Dibanding Malaysia-India

Baca Juga: Idrus Anggap Wajar Airlangga Didorong Kembali Jadi Ketum Golkar

Baca Juga: Airlangga Akan Penuhi Panggilan MK, Jelaskan Soal APBN dan Bansos

Topik:

  • Dheri Agriesta
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya