Erick Thohir: Pak Tanri Abeng Berjasa Besar untuk Negeri Ini

Tanri Abeng meninggal dini hari tadi pada usia 82 tahun

Intinya Sih...

  • Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng meninggal di usia 82 tahun di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.
  • Tanri Abeng terkenal sebagai Manajer Rp1 Miliar saat bergabung di Bakrie Grup dan memiliki karier cemerlang di dunia bisnis dan pemerintahan.

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan duka cita atas kepergian Mantan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan Era Presiden Soeharto, Tanri Abeng.

Ucapan belasungkawa terhadap seniornya, Erick sampaikan melalui akunnya di Instagram. Dalam postingannya, Erick memuji sosok Tanri Abeng.

"Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini," ucapnya, Minggu (23/6/2024).

Baca Juga: Innalillahi, Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng Meninggal Dunia

1. Tanri Abeng meninggal dunia usia 82 tahun

Erick Thohir: Pak Tanri Abeng Berjasa Besar untuk Negeri IniMantan Menteri BUMN Tanri Abeng (Foto: ANTARA)

Tanri Abeng tutup usia pada umur 82 tahun di Rumah Sakit Medistra, Gatot Subroto, Jakarta Selatan pada pukul 02.36 WIB.

"Innalillahi Wainnailaihi Rooji’un.. telah meninggal dunia Bapak Dr. H. Tanri Abeng, MBA di RS Medistra Gatot Subroto Jkt, pada Minggu dini hari tanggal 23 Juni 2024 sekitar pukul: 02.36 WIB, Mohon do’a nya semoga Almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT," demikian kabar duka yang diterima IDN Times.

Baca Juga: Profil Tanri Abeng, Eks Menteri BUMN yang Dijuluki Manajer Rp1 Miliar

2. Jenazah dimakamkan di rumah duka

Erick Thohir: Pak Tanri Abeng Berjasa Besar untuk Negeri Inifoto Tanri Abeng Menteri BUMN pertama sebelum meninggal (Instagram/erickthohir)

Kabar ini juga disampaikan oleh Juru Bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah dalam pesan group WhatsApp yang beredar.

"Inna lillahi wa Inna ilaihi raji'un, telah meninggal dunia Bapak Dr. H. Tanri Abeng, MBA di RS Medistra Gatot Subroto Jkt Minggu dini hari tanggal 23 Juni 2024 sekitar pukul: 02.36 WIB," tulisnya.

Jenazah akan disemayamkan di Jalan Simpruk Golf XIII Nomor 19, Jakarta Selatan.

3. Tanri Abeng jabat Menteri BUMN era Soeharto

Erick Thohir: Pak Tanri Abeng Berjasa Besar untuk Negeri IniMantan Menteri BUMN Tanri Abeng (Instagram/Tanri Abeng)

Tanri Abeng terkenal dengan sebutan Manajer Rp1 Miliar saat bergabung di Bakrie Grup. Dalam kiprahnya di pemerintahan, Tanri Abeng telah dua kali menjabat sebagai Menteri BUMN pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan Era Presiden Soeharto dan BJ Habibie.

Dikutip laman Perpusnas, pria kelahiran Sulawesi Selatan pada 7 Maret 1942 ini semasa kuiah pernah bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan eksportir dan mengajar bahasa Inggris di sebuah SMA.

Dia memperoleh beasiswa Master of Business Administration dari State University, New York, AS dan bergabung dengan Union Carbide. Saat berusia 29 tahun, dia sudah menjabat sebagai direktur keuangan dan corporate secretary di perusahaan multinasional tersebut.

Usai mengundurkan diri dari Union Carbide,  Tanri bergabung dengan PT Perusahaan Bir Indonesia (sekarang Multi Bintang Indonesia). Tahun 1979, dia menjadi Chief Executive Officer (CEO) Multi Bintang Indonesia. 

Pada 1991, Tanri Abeng menjabat CEO di Grup Bakrie & Brothers. Di sana, dia mencoba melakukan restrukturisasi, profitisasi, dan pada akhirnya bisa menjadi perusahaan publik. Dalam setahun, dia telah berhasil meningkatkan keuntungan kelompok usaha Bakrie hingga 30 persen. 

Ketika pemerintah berniat melakukan pendayagunaan (restrukturisasi dan privatisasi BUMN), Tanri menjadi orang yang dinilai paling kompeten. Dia diangkat menjabat Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Kabinet Pembangunan VII, kebinet terakhir pemerintahan Soeharto (1998). Hingga masa pemerintahan B.J. Habibie, dia tetap dipercaya menjabat posisi yang sama di Kabinet Reformasi pada 25 Mei hingga 13 Oktober 1999.

Setelah Tanri Abeng tidak menjabat menteri, ia banyak memanfaatkan waktunya untuk mengembangkan pemikiran dan pendidikan manajemen, termasuk penulisan buku manajemen. Ia membuat buku "Dari Meja Tanri Abeng : Managing atau Chaos", yang diterbitkan Pustaka Sinar Harapan pada tahun 2000.

Dia juga menjadi komisaris utama (komut) di sejumlah BUMN. Terakhir, dia masih menjabat sebagai komut di PT Bio Farma (Persero).

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya