Polandia Ambil Alih Aset Pipanya dari Gazprom

Lanjutan sanksi ke Rusia, Polandia sita aset pipa Yamal

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Polandia mengungkapkan akan mengambil alih seluruh aset miliknya dari Gazprom. Ini dilakukan mengikuti sanksi yang diberlakukan kepada perusahaan milik negara Rusia tersebut terkait invasi Rusia ke Ukraina. 

Pekan lalu, Polandia resmi membangun tembok di perbatasan Kaliningrad yang berfungsi meminimalisasi migran ilegal ke wilayahnya. Ini menyusul dugaan Rusia mengirimkan migran dari Timur Tengah setelah dibukanya penerbangan langsung dari Kaliningrad ke Asia atau sebaliknya.  

Baca Juga: Polandia Akan Bangun Tembok di Perbatasan Kaliningrad

1. Polandia berusaha selamatkan infrastruktur gas di negaranya

Keterangan di atas disampaikan oleh Menteri Pembangunan Polandia, Waldemar Buda mengingat tingginya aset Gazprom di Europolgaz, yang mencapai 48 persen. Sedangkan aset perusahaan gas Rusia itu terdapat pada pipa gas Yamal di teritori Polandia. 

Ia menambahkan bahwa tindakan ini dilakukan untuk memastikan keamanan dari infrastruktur penting yang digunakan sebagai tempat transit gas alam.  

"Kami melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk membalas agresi Rusia dan mengeliminasi pengaruh dan modal Rusia. Pengambilalihan ini tidak mungkin terjadi di bawah konstitusi Polandia, tapi kami memutuskan untuk menaruhnya dalam kewajiban manajemen," tutur Buda pada Senin (13/11/2022), dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Hungaria Sebut Gazprom Tingkatkan Pasokan Gas ke Negaranya

2. Polandia berlakukan sanksi kepada 50 individu dan perusahaan Rusia

Pemberlakuan ini menyusul sanksi yang diberikan Polandia kepada Gazprom pada September lalu. Sesuai dalam sanksi itu, aset yang dimiliki 50 individu dan perusahaan Rusia, termasuk Gazprom di Polandia akan dibekukan. 

Dilaporkan The First News, tindakan ini juga atas permintaan dari kepala Badan Keamanan Internal (ABW) beberapa waktu lalu. Alhasil, semua semua modal yang dimiliki Gazprom dalam Europolgaz akan disita oleh pemerintah setempat. 

Sejak April lalu, Polandia telah membekukan sanksi seluruh aset milik Gazprom atas invasi Rusia ke Ukraina. Setelah itu, perusahaan milik negara Rusia itu menyetop pengiriman gas ke Polandia atas penolakan membayar dengan mata uang ruble. 

Baca Juga: Gazprom Potong 20 Persen Pasokan Gas, Eropa Bakal Krisis Energi?

3. Jerman nasionalisasi anak perusahaan Gazprom

Polandia Ambil Alih Aset Pipanya dari GazpromBendera Jerman di Reichstag, Berlin (pexels.com/@ingo)

Seperti Polandia, Jerman juga mengatakan akan menasionalisasikan anak perusahaan Gazprom di negaranya. Ini dilakukan setelah perusahaan itu berada di bawah kontrol pemerintah Jerman sepenuhnya setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Perusahaan yang kini berganti nama menjadi SEFE (Securing Energy for Europe) itu tengah menghadapi masalah di ambang kebangkrutan. Pasalnya, perusahaan itu punya banyak utang dan mengalami kesulitan finansial setelah diberlakukannya sanksi kepada Rusia. 

Dilaporkan Associated Press, pemerintah Jerman sudah memberikan utang kepada SEFE sebesar 11,8 miliar euro (Rp189,6 miliar) untuk menstabilkan perusahaannya. Bahkan, utang itu dinaikkan menjadi 13,8 miliar euro (Rp221,8 miliar). 

Ini menjadi langkah nasionalisasi ketiga yang dilakukan Jerman sejak Februari lalu. Sebelumnya, Jerman sudah menasionalisasikan dua anak perusahaan Rosneft di negaranya yang mengalami kerugian hebat akibat pengurangan pasokan gas dari Rusia. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya