Beijing Desak Uni Eropa Batalkan Tarif Impor Kendaraan Listrik China

Keduanya sepakat gelar pembicaraan terkait keputusan UE

Intinya Sih...

  • China menyerukan UE untuk membatalkan keputusan tarif sementara kendaraan listrik asal China dan patuh pada aturan WTO
  • UE menerapkan bea masuk sementara 38,1% pada EV China mulai Juli 2024, menyebabkan Beijing dan Brussels sepakat mengadakan pembicaraan
  • Ahli memperingatkan tindakan proteksionisme UE akan memicu balasan dari China, yang dapat merugikan kedua belah pihak

Jakarta, IDN Times - China menyerukan Uni Eropa (UE) untuk membatalkan keputusannya terkait tarif sementara kendaraan listrik (EV) asal negaranya dan mematuhi aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada Minggu (23/6/2024). Peringatan itu muncul setelah keduanya sepakat untuk mengadakan pembicaraan terkait keputusan tersebut.

Dilansir CNBC, penetapan bea masuk sementara UE sebesar 38,1 persen akan berlaku mulai 4 Juli 2024, seraya blok tersebut menyelidiki apa yang diklaimnya sebagai subsidi yang berlebihan dan tidak adil terhadap pembuat kendaraan listrik China. Besaran tersebut merupakan tambahan dari bea masuk standar sebesar 10 persen yang telah dikenakan.

Beijing dan Brussels sepakat untuk memulai kembali perundingan tarif setelah pembicaraan antara Komisaris Uni Eropa, Valdis Dombrovskis, dan Menteri Perdagangan China, Wang Wentao, pada Sabtu. Keduanya sepakat untuk memulai diskusi mengenai penyelidikan antisubsidi UE terhadap kendaraan listrik Negeri Tirai Bambu tersebut.

"China bersedia mempertimbangkan kekhawatiran yang masuk akal dari kedua belah pihak untuk menghindari eskalasi perselisihan perdagangan dengan cara yang rasional dan profesional," ungkap Wang.

Baca Juga: Jerman: Usulan Tarif Ekonomi Uni Eropa ke China Bukan Hukuman

1. China tolak tuduhan UE soal industri kendaraan listrik negaranya

Kebijakan perdagangan UE menjadi semakin protektif atas kekhawatiran bahwa model pembangunan China yang berfokus pada produksi dapat menyebabkan negara tersebut dibanjiri barang-barang murah, saat perusahaan-perusahaan Beijing berupaya meningkatkan ekspor di tengah lemahnya permintaan domestik.

China telah menolak tuduhan mengenai subsidi yang tidak adil atau masalah kelebihan kapasitas, dengan mengatakan bahwa perkembangan industri kendaraan listrik negara tersebut adalah hasil dari keunggulan teknologi, pasar, dan rantai pasokan industri.

"Penyelidikan Komisi Eropa dan keputusan awal mengenai penerapan tarif sementara pada impor kendaraan listrik China mencerminkan kegelisahan UE atas keunggulan komparatif industri kendaraan listrik China dan kelemahan industri UE sendiri," ujar direktur Pusat Studi Eropa di Universitas Fudan, Ding Chun, dikutip dari Global Times.

2. Para ahli peringatkan ancaman tindakan balasan China

Beijing Desak Uni Eropa Batalkan Tarif Impor Kendaraan Listrik Chinailustrasi bendera China (pixabay.com/glaborde7)

Para ahli memperingatkan bahwa tindakan proteksionisme UE yang semakin meningkat akan memicu tindakan balasan dari China. Mereka menyebut peningkatan perselisihan perdagangan hanya akan menimbulkan kerugian bagi kedua belah pihak. 

Lebih lanjut mereka mengatakan bahwa pembatalan keputusan tarif terhadap kendaraan listrik Beijing akan menguntungkan kedua belah pihak. Para ahli tersebut menambahkan bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan UE sangatlah besar dan keduanya saling bergantung satu sama lain.

"Sepertinya Beijing akan menaikkan tarif hingga 25 persen untuk mobil buatan Eropa dengan mesin 2,5 liter atau lebih," ungkap Jacob Gunter, analis utama di MERICS, sebuah lembaga studi China yang berbasis di Berlin.

"Daging babi dan susu sudah menjadi pembahasan Beijing, dan kemungkinan besar akan ada lebih banyak produk pertanian yang terancam," sambungnya memperingatkan, dilansir Reuters. 

Baca Juga: Pertama Kali, Uni Eropa Terapkan Sanksi Larang Impor LNG dari Rusia

3. Beijing sebut UE bertanggung jawab penuh atas perselisihan dagang keduanya

Beijing Desak Uni Eropa Batalkan Tarif Impor Kendaraan Listrik Chinabendera Uni Eropa (UE) (pexels.com/Dušan Cvetanović)

Kementerian Perdagangan China mengatakan pada Jumat bahwa UE memikul tanggung jawab penuh karena terus meningkatkan perselisihan dagang dengan Beijing, yang dapat memicu perang dagang.

Sejak awal tahun, blok itu memberlakukan 31 tindakan pembatasan perdagangan dan investasi terhadap rival Barat tersebut, 25 di antaranya merupakan solusi perdagangan yang secara serius merusak kerja sama ekonomi dan perdagangan China-UE.

Beijing dan Eropa merupakan mitra perdagangan dan investasi utama satu sama lain, serta memiliki hubungan erat dengan rantai industri dan pasokan. Ding mengatakan, kedua belah pihak harus menyelesaikan masalah apa pun melalui perundingan, daripada melibatkannya dalam konflik geopolitik dan memberikan ancaman dengan tindakan proteksionis.

Baca Juga: 4 Pabrikan Mobil Listrik China Bidik Investasi di RI

Angga Kurnia Saputra Photo Verified Writer Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya