Kinerja Kuat, Harita Nickel Catatkan Laba Rp5,62 Triliun di 2023

Harita Nickel bertumbuh di tengah ekonomi global tak menentu

Jakarta, IDN Times - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, mengumumkan capaian keuangannya untuk periode tahun fiskal yang berakhir pada 31 Desember 2023. Perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel berkelanjutan itu, mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp5,62 triliun di 2023, meningkat dari Rp4,67 triliun di tahun sebelumnya dan tumbuh 20 persen.

Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy, mengatakan Harita Nickel tetap mencatatkan pertumbuhan yang kuat dan konsisten, didorong oleh peningkatan produksi dan efisiensi operasional.

"Di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan sepanjang tahun 2023, Harita Nickel tetap berupaya untuk mempertahankan pertumbuhan. Hasil keuangan kami di tahun 2023 mencerminkan upaya bersama tim kami, dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan," ujar Roy dalam siaran pers yang diterima IDN Times Selasa (2/1/2024).

Baca Juga: Harita Nickel Dapat Restu Rights Issue, Maksimal 30 Persen

1. Pertumbuhan laba gabungan 170 persen sejak 2020

Kinerja Kuat, Harita Nickel Catatkan Laba Rp5,62 Triliun di 2023PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada 15 Maret 2024. (dok. Harita Nickel)

Pertumbuhan ini mencerminkan pengelolaan operasional yang efektif dan pertumbuhan yang stabil di tengah pasar yang fluktuatif. Tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) untuk laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai 170 persen sejak tahun fiskal 2020.

Sementara itu, laba kotor yang dicatatkan Harita di 2023 sebesar Rp8,28 triliun atau naik 77 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Kami terus berkomitmen pada peningkatan efisiensi dan pengembangan yang konsisten untuk memastikan kami berada pada posisi yang baik dalam menghadapi dinamika industri ke depan,” tutur Roy.

2. Pendapatan sebesar Rp23,86 triliun dari berbagai lini bisnis

Kinerja Kuat, Harita Nickel Catatkan Laba Rp5,62 Triliun di 2023Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada 15 Maret 2024. (dok. Harita Nickel)

Selain itu, Harita Nickel, mencatat pendapatan sebesar Rp23,86 triliun secara keseluruhan di 2023 atau meningkat sebesar 149 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini juga turut didorong oleh peningkatan volume penjualan yang lebih tinggi dari bisnis pemrosesan bijih nikel.

Salah satunya smelter baru PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF). Ini merupakan fasilitas peleburan saprolit (bijih nikel kadar tinggi) berbasis pirometalurgi (RKEF) yang menghasilkan feronikel. Selain itu, pendapatan didorong lini produksi tambahan dari PT Halmahera Persada Lygend (HPL), fasilitas pemurnian limonit (bijih nikel kadar rendah) berbasis hidrometalurgi (HPAL) untuk menghasilkan bahan baku baterai kendaraan listrik.

Dari lini bisnis pertambangan, Harita Nickel mencatat kenaikan volume penjualan bijih nikel sebesar 98 persen, atau mencapai 15,38 juta wmt (wet metric ton) dibanding 7,77 juta wmt pada tahun 2022, yang terdiri dari saprolit sebanyak 6,30 juta wmt, naik 235 persen dari 1,88 juta wmt, dan limonit sebanyak 9,08 juta wmt, naik 54 persen dari 5,89 juta wmt.

Sedangkan dari lini bisnis pengolahan dan pemurnian nikel. Harita Nickel di FY23 juga membukukan peningkatan produksi feronikel sebesar 300 persen, dari 25.372 ton di 2022 menjadi 101.538 ton di 2023, dan kenaikan produksi MHP (mixed hydroxide precipitate), yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik, sebesar 50 persen, dari 42.310 ton di 2022 menjadi 63.654 ton di 2023. Hal ini mencerminkan fokus strategis perusahaan untuk memperluas kemampuan produksinya dan memperkuat posisi di pasar.

Baca Juga: Harita Nickel Resmi IPO, Raup Dana Rp9,99 Triliun

3. Inovasi pangkas biaya dan dorong pertumbuhan

Kinerja Kuat, Harita Nickel Catatkan Laba Rp5,62 Triliun di 2023PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada 15 Maret 2024. (dok. Harita Nickel)

Komitmen Harita Nickel terhadap keunggulan operasional dan inovasi memainkan peranan penting dalam mengoptimalkan proses produksi, mengurangi biaya dan mendorong pertumbuhan.

Perluasan kemampuan produksi yang strategis ini memungkinkan Harita Nickel memenuhi permintaan nikel yang masih terus meningkat, khususnya di sektor baterai kendaraan listrik. Salah satunya adalah fasilitas pemurnian limonit kedua dengan teknologi HPAL dari Obi Nickel Cobalt (ONC) yang diharapkan akan mulai beroperasi pada tahun ini. 

"Menghadapi volatilitas pasar dengan strategi yang tangguh dan adaptif, termasuk dengan mendorong inovasi dan meningkatkan efisiensi operasional, terutama dengan proses pertambangan dan produksi yang berada di satu lokasi yang terintegrasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan," papar Roy.

Baca Juga: Mau Ekspansi, Harita Nickle Niat Rights Issue atau Private Placement

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya