TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Ciri Bisnis Pencucian Uang di Indonesia, Pernah Lihat?

Menurut Rhenald Kasali

Ilustrasi coffee shop (pixabay.com/preserved-eggs)

Kasus pencucian uang tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial usai muncul tudingan yang melibatkan figur publik di Indonesia.

Pada dasarnya, pencucian uang merupakan tindak kejahatan berupa upaya menyembunyikan atau menyamarkan uang yang didapat dari suatu aksi kejahatan atau tindak pidana, sehingga seolah-olah tampak seperti harta kekayaan yang sah. Cara menyembunyikan uang tersebut biasanya dengan mendanai atau membangun bisnis atau usaha.

Ekonom terkenal, Rhenald Kasali menjelaskan dalam kanal YouTube-nya pada 31 Maret 2023 tentang beberapa ciri bisnis yang biasanya digunakan untuk tindak pencucian uang. Berikut 10 ciri bisnis pencucian uang yang wajib dihindari. Hati-hati, ya!

1. Uang sangat mudah didapatkan

ilustrasi uang (unsplash.com/Jason Leung)

Ciri bisnis pencucian uang yang pertama adalah uang perusahaan didapat dengan sangat mudah atau easy money. Bisnis yang bisa mendapatkan modal sangat mudah tanpa harus membuat proposal pendanaan atau proses pengajuan ke investor patut dicurigai sebagai bisnis pencucian uang.

Sebab biasanya sebuah bisnis akan melalui proses yang tidak mudah untuk mendapatkan pendanaan dari investor. Mulai dari membuat proposal, laporan keuangan, pendapatan, hingga presentasi ke para investor.

2. Bisnis yang tiba-tiba besar

ilustrasi bisnis (pexels.com/AlphaTradeZone)

Bisnis yang tiba-tiba besar juga bisa dicurigai sebagai bisnis pencucian uang. Umumnya, sebuah bisnis yang dirintis dari awal membutuhkan proses untuk berkembang sedikit demi sedikit sampai akhirnya menjadi besar.

Jika ada bisnis yang tampak baru dirintis tapi langsung menunjukkan modal dan ekspansi besar-besaran, maka hal itu bisa jadi salah satu ciri bisnis pencucian uang.

Baca Juga: 5 Modus Penipuan QRIS yang Sering Terjadi, Waspada!

3. Tiba-tiba terjerat masalah

ilustrasi bisnis (pexels.com/RDNE Stock Project)

Patut curiga jika sebuah bisnis yang tidak ada angin dan tidak ada hujan dikabarkan terjerat suatu masalah. Apalagi saat bisnis tersebut sedang berada dalam masa puncaknya.

Hal itu bisa menjadi salah satu ciri bisnis yang digunakan sebagai pencucian uang. Sebab orang-orang yang menitipkan uang ke bisnis ini terkadang kurang memperhatikan bagaimana cara membentuk value kepada orang-orang di dalam bisnis tersebut. Akibatnya, bisa jadi bisnis tersebut dikelilingi oleh berbagai masalah.

4. Modalnya dari warisan

ilustrasi bisnis mentoring (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Biasanya para pebisnis hasil pencucian uang akan mengaku kalau modalnya berasal dari warisan atau bisnis yang sulit dipahami orang awam seperti trading, kripto, atau NFT.

Dengan memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat, maka pebisnis tersebut bisa terlihat sangat sukses tanpa diketahui nilainya. Padahal, ia sedang melakukan praktik pencucian uang.

Baca Juga: 9 Bisnis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Klub Bola hingga Resto

5. Membangun kerajaan baru

Ilustrasi sukses (pexels.com/Yan Krukau)

Para pebisnis cuci uang ini tidak mendirikan usaha, tapi sebenarnya membangun sebuah 'kerajaan' baru yang besar. Mereka biasanya memang menitipkan modal kepada orang lain untuk membangun jaringan yang bisa dipercaya.

Mereka bisa jadi akan meninggalkan bisnis konvensionalnya dan beralih ke bisnis yang baru lagi.

6. Ada pihak yang bersembunyi di belakangnya

ilustrasi bisnis (pexels.com/AndreaPiacquadio)

Ciri-ciri bisnis pencucian uang berikutnya adalah adanya pihak yang bersembunyi di belakang bisnis tersebut. Pihak ini bisa jadi sengaja menyamar sebagai karyawan di dalam tubuh perusahaan.

Meski sulit dibedakan, biasanya pihak yang menyamar ini terlihat memiliki harta yang jauh lebih besar dibanding karyawan lainnya.

Baca Juga: 7 Perusahaan PT di Cikarang dengan Gaji Terbesar, Cek!

7. Selalu dikelilingi media

ilustrasi bisnis partner (pexels.com/Sora Shimazaki)

Menurut Rhenald Kasali, bisnis pencucian uang biasanya juga selalu dikelilingi oleh media massa. Tujuannya agar bisa digunakan untuk melindungi bisnis yang di dalamnya menyimpan uang dalam jumlah besar.

Tak jarang para pebisnis ini juga berinvestasi di media-media massa agar mereka bisa memberikan pengaruh saat terjadi kasus di dalam bisnis.

8. Selalu punya alibi

Ilustrasi bisnis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ciri bisnis yang digunakan untuk pencucian uang selanjutnya adalah pebisnis yang selalu punya alibi saat ditanya tentang uang miliknya. Biasanya pebisnis tersebut akan beralasan dengan menunjukkan hasil dari bisnis yang dijalankan.

Contohnya, hasil dari bisnisnya digunakan untuk membeli barang-barang mewah seperti mobil, properti, atau perhiasan.

Baca Juga: 6 Profesi yang Rawan Pencucian Uang, Ada PNS!

9. Bisnis tumbuh besar tapi tidak memiliki keahlian

ilustrasi bisnis (pexels.com/AlphaTradeZone)

Meski bisnisnya tumbuh besar, tapi terkadang bisnis yang digunakan untuk pencucian uang tidak memiliki SDM yang ahli dalam berbisnis. Contohnya ahli perencanaan, pemasaran, keuangan, akuntansi, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, tidak heran kalau bisnis pencucian uang ini bisa jadi hanya bisa bertahan karena suntikan dana yang terus mengalir dari satu pihak tertentu saja.

10. Tampak dermawan

Ilustrasi rapat kerja (pexels.com/fauxels)

Hati-hati kalau ada bisnis yang tampak sangat dermawan dan sering berbagi. Memang sekilas tidak ada yang aneh jika suatu perusahaan melakukan program-program yang mulia.

Namun, kita patut curiga juga bahwa jangan-jangan sifat dermawan ini sengaja ditunjukkan oleh para pebisnis yang sedang melakukan tindak pencucian uang.

Nah, itulah 10 ciri bisnis pencucian uang menurut Rhenald Kasali yang wajib dihindari. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Salah Transfer DANA ke Orang Lain? Coba Lakukan Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya