Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam naik Rp1.000 menjadi Rp1,444 juta per gram pada perdagangan Selasa (17/9/2024).
Begitu juga dengan harga buyback hari ini menurut situs logammulia.com, naik Rp1.000 menjadi Rp1,29 juta per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam untuk emas yang dijual ke Butik Logam Mulia.
1. Harga emas Antam dalam pecahan lain
Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:
- Harga emas 0,5 gram: Rp772 ribu.
- Harga emas 1 gram: Rp1,444 juta.
- Harga emas 2 gram: Rp2,828 juta.
- Harga emas 3 gram: Rp4,217 juta.
- Harga emas 5 gram: Rp6,995 juta.
- Harga emas 10 gram: Rp13,935 juta.
- Harga emas 25 gram: Rp34,712 juta.
- Harga emas 50 gram: Rp69,345 juta.
- Harga emas 100 gram: Rp138,612 juta.
- Harga emas 250 gram: Rp346,265 juta
- Harga emas 500 gram: Rp692,32 juta
- Harga emas 1.000 gram: Rp1,385 miliar.
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Baca Juga: Penertiban Tambang Emas Liar di Kapuas Hulu, Peralatan Dibakar
2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.
"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.
Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.
Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.
"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.